Nama : Jusi Aldeska Kelompok
: VI (Empat)
Prodi : Pendidikan Fisika Tanggal
Percobaan : 22 November 2014
NPM : 1413022038
GENETIKA
I.
Tujuan
Setelah
melaksanakan praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat mengetahui adanya
multiple alel dan mengetahui variabilitas individu.
II.
Dasar teori
Alel adalah Gen-gen yang terletak pada lokus yang sama (bersesuaian ) dan
memiliki pekerjaan yang hampir sama dalam kromosom homolog. Dilihat dari
pengaruh gen pada fenotipe, alel memiliki pengaruh yang saling berlawanan.dalam
pengekspresian suatu sifat. Di dalam suatu lokus, terdapat sepasang atau lebih
alel. Bila terdapat sepasang alel dalam suatu lokus, maka disebut
alel tunggal.
Bila terdapat lebih dari satu pasang alel dalam satu lokus, maka disebut alel
ganda atau multiple alelmorfi. Pada sebuah gen yang hanya memiliki sebuah alel saja atau alel
tunggal, terjadi pemunculan sifat dengan ekspresi penuh atau dominan. Misalnya pada suatu gen dominan R (merah) mempunyai
alel r (putih), T (tinggi) mempunyai alel t (pendek), B (bulat) mempunyai alel
b (oval). Pada multiple alelmorfi,
terjadi perbedaan sifat pengeksrpesian suatu gen. Dua gen yang terdapat dalam
lokus yang sama akan dapat memunculkan ekspresi yang berbeda karena adanya interaksi
antara kedua gen tersebut. Interaksi tersebut dapat berupa pemnculan sifat yang
dominan pada satu gen(menutupi sifat lain), atau bercampurnya pemunculan sifat
gen yang ada sehingga memunculkan sifat kombinasi antara gen-gen tersebut/
seimbang. Sebuah gen dapat memiliki lebih dari sebuah alel . Alel–alelnya
disebut alel ganda (multiple allele). Sedangkan peristiwa sebuah gen
dapat mempunyai lebih dari satu alel disebut multiple allelomorphy (Henuhili
dan Suratsih, 2003: 44 ).
Variabilitas
merupakan suatu keadaan bervariasi yang berkecenderungan berubah-ubah menjadi
bermacam-macam. Untuk menggambarkan variabilitas antar individu salah satu
caranya adalah dengan deskripsi statistik. Pada carastatistika dengan
pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan interpresi data untuk dasar mengambil
keputusan,karakter parametrik individu di ukur dan dianalisismenggunakan metode
statistik. Karakter tersebut sering digunakan dalam penelitian ekologi adalah
panjang, lebar, berat, usia, dan jenis kelamin(http://tiaramahmuda.blogspot.com/2013/10/karakteristik-dan-variabilitas
individu.html).
III.
Cara Kerja
Adapun langkah
kerja pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut: Untuk pemeriksaan
golongan darah, 1. Menyediakan sebuah gelas objek lalu menandai sisi kiri
dengan A, tengah B, dan paling kanan C atau menyediakan tiga gelas objek yang
berbeda, 2. Menyeterilkan jarum franke (jarum suntik), 3. Meneteskan alkohol 70%
pada kapas, lalu mengusapkan pada ujung jari anda, 4. Menusuk ujung jari dengan
jarum franke sehingga mengeluarkan darah, 5. Meneteskan darah tersebut pada
gelas objek yang telah ditandai tadi, 6. Meneteskan setetes serum antibodi A
pada bagian A, serum antibodi B pada bagian B, 7. Mengaduk secara hati-hati
dengan batang gelas cairan bagian A, B, maupun C, 8. Setelah 30 detik mengamati
cairan bagian mana yang mengalami aglutinasi. Jika tampak kurang jelas, gunakan
mikroskop untuk mengamatinya, 9. Mentabulasikan golongan darah untuk semua
praktikan.
Untuk percobaan
variabilitas individu, 1. Mencocokkan daftar fenotip dalam tabel dengan fenotip
yang dimiliki, 2. Bila berfenotip dominan, maka beri tanda (-) untuk gen ke-2,
3. Memperkirakan genotip untuk masing-masing fenotip, 4. Mentabulasikan data
semua praktikan dan menghitung persentasenya.
IV.
Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil
pengamatan diperoleh data sebagai berikut :
Tabel pemeriksaan
golongan darah :
No
|
Nama
|
Antigen A
|
Antigen B
|
Antibodi A
|
Antibodi B
|
Golongan Darah
|
1.
|
Alivia
|
-
|
B
|
α
|
-
|
B
|
2.
|
Sadewa
|
-
|
-
|
α
|
β
|
O
|
3.
|
Fikri
|
-
|
-
|
α
|
β
|
O
|
4.
|
Tiara
|
A
|
-
|
-
|
β
|
A
|
5.
|
Nova
|
A
|
B
|
-
|
-
|
AB
|
6.
|
Nailul
|
A
|
-
|
-
|
β
|
A
|
7.
|
Aya
|
-
|
B
|
α
|
-
|
B
|
8.
|
Lulu
|
-
|
-
|
α
|
β
|
O
|
Tabel variabilitas
individu :
No
|
Karakteristik
|
Fenotip Anda
|
KemungkinanGenotip Anda
|
Persentase data kelas
|
1.
|
Lesung dagu
(D)
Tidak ada (d)
|
D
d
|
DD = 0
dd = 9
|
0 %
9 %
|
2.
|
Anak daun
telinga menggantung (E)
Menempel (e)
|
E
e
|
EE = 7
ee = 2
|
80 %
30 %
|
3.
|
Ada garis
pertumbuhan rambut (W)
Tidak ada (w)
|
W
w
|
WW = 6
W = 3
|
70 %
40 %
|
4.
|
Ibu jari kiri
diatas (F)
Ibu jari kanan
diatas (f)
|
F
f
|
FF = 2
ff = 7
|
30 %
80 %
|
5.
|
Kelingking
bengkok ke dalam (B)
Bengkok ke
luar (b)
|
B
b
|
BB = 0
bb = 9
|
0 %
100 %
|
6.
|
Ibu jari
tangan bengkok ke luar (h)
Ibu jari
tangan lurus (H)
|
h
H
|
hh = 5
HH = 4
|
60 %
50 %
|
7.
|
Iris berwarna
(P)
Iris tidak
berwarna (p)
|
P
p
|
PP = 0
pp = 9
|
0 %
100 %
|
8.
|
Ruas ke 2 jari
tangan berambut (M)
Tidak berambut
(m)
|
M
m
|
MM = 9
mm = 0
|
100 %
0 %
|
9.
|
Telunjuk
pendek dari jari manis (Ss)
Telunjuk lebih
panjang (SI)
|
Ss
SI
|
Ss Ss = 7
SI SI = 2
|
80 %
30 %
|
V. Pembahasan
Bagan
silsilah golongan darah pada keluarga :
Dari
hasil percobaan didapatkan hasil sebagai berikut, didapatkan dua orang
bergolongan darah B, tiga orang bergolongan darah O, dua orang bergolongan
darah A, dan satu orang bergolongan darah AB. Pada percobaan variabilitas
didapat Lesung dagu (D) = 0% Tidak ada(d)
= 9 %, Anak daun telinga menggantung (E) = 80 % Menempel (e) = 30 %, Ada garis
pertumbuhan rambut (W) = 70 % Tidak ada (w) = 40 %, Ibu jari kiri diatas (F) = 30
% Ibu jari kanan diatas (f) = 80 %, Kelingking bengkok ke dalam (B) = 0 % Bengkok
ke luar (b) = 100 %, Ibu jari tangan bengkok ke luar (h) = 60 % Ibu jari tangan
lurus (H) = 50 %, Iris berwarna (P) = 0 % Iris tidak berwarna (p) = 100 %, Ruas
ke 2 jari tangan berambut (M) = 100 % Tidak berambut (m) = 0 %, Telunjuk pendek
dari jari manis (Ss) = 80 % Telunjuk lebih panjang (SI) =
30 %.
Manfaat
pengetahuan golongan darah diantaranya : 1. Untuk transfusi darah, Mengetahui golongan darah sangat penting ketika anda
membutuhkan transfusi darah, seperti saat kecelakaan atau penyakit. 2. Menghindari penyakit tertentu, Selain
hemolisis ada kelainan genetik lain yang juga mengancam ibu dan bayi yang
dikandung. Terutama jika ibu berdarah rhesus negatif (Rh-),
sedangkan suami berdarah rhesus positif (Rh+). Masalah ini biasanya
terjadi pada perkawinan antar bangsa. Mengetahui golongan darah akan mengurangi
risiko berbagai penyakit. 3. Resiko
gumpalan darah, Penelitian Denmark menjelaskan bagaimana golongan darah
berinteraksi dengan genetik untuk risiko trombosit vena (DVT) yang menyebabkan
pembekuan darah di kaki bagian bawah. Pembekuan darah ini dapat mengalir ke
paru-paru dan mengancam nyawa. Setelah menganalisa data sekitar 66.000 ribu orang selama 30 tahun
ditemukan bahwa orang tipe A, B, dan AB memiliki 40 persen risiko lebih tinggi
mengalami DVT dibandingkan golongan darah O. 4. Masalah kesuburan, Peneliti dari Albert Einstein College of Medicine di New York dan Yale
University wanita dengan golongan darah O dua kali lebih mungkin memiliki kadar
FSH lebih tinggi, sedangakn mereka bergolongan darah A memiliki kadar FSH
rendah. Tingginya kadar FSH (follicle-stimulating hormone) menjadi
indikator bahwa cadangan telur di indung telurnya berkurang lebih cepat,
sehingga dapat mengurangi peluang kehamilan pada wanita berusia 30-an dan
40-an.
Cara membaca golongan darah dapat dilakukan dengan memberi setetes serum anti A pada darah dikaca A dan serum anti B pada darah dikaca B, campur tetesan darah yg telah diberi serum dan amati hasilnya. Tentukan golongan darah berdasarkan keterangan berikut: a. Jika darah di A menggumpal sedangkan di B tidak maka termasuk golongan darah A. b. Jika darah di A tidak menggumpal sedangkan di B menggumpal maka termasuk golongan darah B. c. Jika darah di A dan B menggumpal maka termasuk golongan darah AB. d. Jika darah A dan B tidak menggumpal maka termasuk golongan darah O.
Cara membaca golongan darah dapat dilakukan dengan memberi setetes serum anti A pada darah dikaca A dan serum anti B pada darah dikaca B, campur tetesan darah yg telah diberi serum dan amati hasilnya. Tentukan golongan darah berdasarkan keterangan berikut: a. Jika darah di A menggumpal sedangkan di B tidak maka termasuk golongan darah A. b. Jika darah di A tidak menggumpal sedangkan di B menggumpal maka termasuk golongan darah B. c. Jika darah di A dan B menggumpal maka termasuk golongan darah AB. d. Jika darah A dan B tidak menggumpal maka termasuk golongan darah O.
Macam-macam penyakit pada sistem peredaran darah
diantaranya, Anemia
penyakit yang disebabkan kekurangan sel darah merah atau sel darah merah kekurangan homoglobin. Hemofilia Penyakit yang disebabkan karena darah sukar membeku dan penyakit ini biasanya turun menurun. Varises penyakit yang diakibatkan oleh pembuluh darah kaki yang melebar karena tekanan darah, sehingga fungsinya sedikit terganggu dan mengakibatkan pembuluh darah jadi terlihat. Leukimia penyakit yang disebabkan adanya kelebihan produksi sel darah putih.
penyakit yang disebabkan kekurangan sel darah merah atau sel darah merah kekurangan homoglobin. Hemofilia Penyakit yang disebabkan karena darah sukar membeku dan penyakit ini biasanya turun menurun. Varises penyakit yang diakibatkan oleh pembuluh darah kaki yang melebar karena tekanan darah, sehingga fungsinya sedikit terganggu dan mengakibatkan pembuluh darah jadi terlihat. Leukimia penyakit yang disebabkan adanya kelebihan produksi sel darah putih.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Golongan
darah berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya dibagi menjadi 4
bagian yaitu golongan darah A, B, AB, dan O.
2. Apabila darah diberi
anti A mengalami penggumpalan dan darah diberi anti B tidak menggumpal maka
golongan darah orang tersebut adalah A.
3. Apabila darah diberi anti B tidak menggumpal dan
darah diberi anti B mengalami penggumpalan maka golongan darah orang tersebut
adalah B.
4. Apa bila darah diberi anti A tidak menggumpal dan
darah diberi anti B tidak menggumpal maka golongan darah orang tersebut adalah
O.
5. Individu-individu dengan
golongan darah A mempunyai antigen A yang terdapat pada sel darah merah,
individu dengan golongan darah B mempunyai antigen B, dan individu dengan
golongan darah O tidak mempunyai kedua antigen tersebut.
6. Variabilitas adalah
sifat beda dari organisme dalam satu spesies atau populasi.
7. Setiap praktikan
memiliki karakterisitik sifat fisik yang berbeda. Meskipun terdapat persamaan,
pasti terdapat perbedaannya. Perbedaan yang ada diantara individu yang
bergenotip samapun kemungkinan dapat memiliki fenotip yang berbeda.
Bandar Lampung, 22 November 2014
Mengetahui,
Asisten
Kinasih Cahyono
NPM : 1313024046
No comments:
Post a Comment