Wednesday, August 12, 2015

RENUNGAN S A K I T


Renungan di pagi hari ...

بِسْمِ اَللّهِ الرّحْمن الرّحيم 


* S A K I T *

Sakit itu "Zikrullah". Mereka yang menderitanya akan lebih sering menyebut Asma Allah dibanding ketika dlam sehatnya.

Sakit itu "Istighfar". Dosa2 akan mudah teringat, jika datang sakit. Sehingga lisan terbimbing untuk memohon ampun.

Sakit itu "Tauhid". Bukankah saat sedang hebat rasa sakit, kalimat thoyyibah yang akan terus digetar?

Sakit itu "Muhasabah". Kita lagi sakit akan punya lebih banyak waktu untuk merenungi diri dalam sepi, menghitung-hitung bekal kembali.

Sakit itu "Jihad". Kita ketika sakit tak boleh menyerah kalah, diwajibkan terus berikhtiar, berjuang demi kesembuhan. 
Bahkan sakit itu "Ilmu". Bukankah ketika sakit, kita akan memeriksa, berkonsultasi dan pada akhirnya merawat diri utk berikutnya ada ilmu untuk tidak mudah kena sakit.

Sakit itu "Nasehat". Yang sakit mengingatkan si sehat untuk jaga diri. Yang sehat menghibur yang sakit agar mau bersabar. Allah cinta dan sayang keduanya.

Sakit itu "Silaturrahim". Sa'at jenguk, bukankah keluarga yang jarang bertemu akhirnya datang membezoek, penuh senyum dan rindu mesra ? Karena itu pula sakit adalah perekat ukhuwah. 

Sakit itu "Penggugur Dosa". Barang haram tercelup di tubuh dilarutkan di dunia, Anggota badan yang sakit dinyerikan dan dicuci-Nya. 

Sakit itu "Mustajab Do'a". Imam As-Suyuthi keliling kota mencari orang sakit lalu minta didoakan oleh yang sakit. 

Sakit itu salah satu keadaan yang "Menyulitkan Syaitan". Diajak maksiat tak mampu - tak mau. Dosa.. lalu malah disesali.. kemudian diampuni. 

Sakit itu membuat "Sedikit tertawa dan banyak menangis". Satu sikap ke-Insyaf-an yang disukai Nabi dan para makhluk langit. 

Sakit meningkatkan kualitas "Ibadah". Rukuk - Sujud lebih khusyuk, Tasbih - Istighfar lebih sering, Bermunajjad - Do'a jadi lebih lama. 

Sakit itu memperbaiki "Akhlak". Kesombongan terikis, sifat tamak dipaksa Tunduk, pribadi dibiasakan santun, lembut dan Tawadhu'.

Dan pada akhirnya "SAKIT" membawa kita untuk selalu ingat "MATI"...

Pentingnya Mengingat Kematian

SESUNGGUHNYA kematian adalah haq, pasti terjadi, tidak dapat disangkal lagi. Allah SWT berfirman, artinya, “Dan datanglah sakaratul maut yang sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari dari padanya.” (QS. Qaaf:19)

Siapakah di antara kita yang meragukan kematian dan sakaratul maut? Apakah ada orang yang meragukan kubur dan azabnya? Siapakah yang mampu menunda kematiannya dari waktu yang telah ditentukan?

Mengapa manusia sombong padahal kelak akan dimakan ulat? Mengapa manusia melampaui batas padahal di dalam tanah kelak akan terbujur? Mengapa menunda-nunda, padahal kita mengetahui kematian akan datang secara tiba-tiba?

Hakikat Kematian

Adalah salah bila ada orang yang menyangka bahawa kematian itu hanya kefanaan semata dan pengakhiran secara total yang tidak ada kehidupan, perhitungan, hari dikumpulkan, kebangkitan, syurga atau neraka padanya!! Sebab andaikata demikian, tentulah tidak ada hikmah dari penciptaan dan wujud kita. Tentulah manusia semua sama saja setelah kematian dan dapat beristirahat lega; fulan mukmin dan kafir, fulan pembunuh dan terbunuh, fulan si penzalim dan yang dizalimi, fulan yang taat dan maksiat, fulan penzina dan yang rajin solat, fulan ahli maksiat dan ahli takwa.

Pandangan tersebut hanyalah bersumber dari pemahaman kaum atheis yang mereka itu lebih buruk dari binatang sekali pun. Yang mengatakan seperti ini hanyalah orang yang telah tidak punya rasa malu dan menggelarkan dirinya sebagai orang yang bodoh dan ‘gila.’ (Baca: QS. At-Taghabun:7, QS. Yaasiin: 78-79)

Kematian adalah terputusnya hubungan ruh dengan badan, kemudian ruh berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, dan seluruh lembaran amal ditutup, pintu taubat dan pemberian masa pun terputus.

Nabi s.a.w. bersabda, “Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba selama belum sekarat.” (HR. At-Turmuzi dan Ibn Majah, disahihkan Al-Hakim dan Ibn Hibban)

Kematian Merupakan Musibah Paling Besar!!!

Kematian merupakan musibah paling besar, kerana itu Allah s.w.t. menamakannya dengan ‘musibah maut’ (Al-Maidah:106). Bila seorang hamba ahli taat didatangi maut, ia menyesal mengapa tidak menambah amalan solehnya, sedangkan bila seorang hamba ahli maksiat didatangi maut, ia menyesali atas perbuatan melampaui batas yang dilakukannya dan berkeinginan dapat dikembalikan ke dunia lagi, sehingga dapat bertaubat kepada Allah s.w.t. dan mula melakukan amal soleh. Namun! Itu semua adalah mustahil dan tidak akan terjadi!! (Baca: QS. Fushshilat: 24, QS. Al-Mu’minun: 99-100)

Ingatlah Penghancur Segala Kenikmatan!!!

Nabi s.a.w. menganjurkan agar banyak mengingat kematian. Beliau bersabda, “Perbanyaklah mengingat penghancur kenikmatan (maut),” (HR. At-Tirmidzi, hasan menurutnya).

Imam Al-Qurthubi r.a. berkata, “Para ulama kita mengatakan, ucapan beliau, “Perbanyaklah mengingat penghancur kenikmatan”, merupakan ucapan ringkas tapi padat, menghimpun makna peringatan dan amat mendalam penyampaian nasihatnya. Sebab, orang yang benar-benar mengingat kematian, pasti akan mengurangi kenikmatan yang dirasakannya saat itu, mencegahnya untuk bercita-cita mendapatkannya di masa yang akan datang serta membuatnya menghindar dari mengangankannya, sekalipun hal itu masih mampu dicapainya.

Namun jiwa yang beku dan hati yang lalai selalu memerlukan nasihat yang lebih lama dari para penyuluh dan untaian kata-kata yang meluluhkan sebab bila tidak, sebenarnya ucapan beliau tersebut dan firman Allah s.w.t. dalam surat Ali ‘Imran ayat 185, (artinya, “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati) sudah cukup bagi pendengar dan pemerhati-nya.!!”

Siapa Orang Yang Paling Cerdik?

Ibnu Umar r.a pernah berkata, “Aku pernah mengadap Rasulullah s.a.w sebagai orang ke sepuluh yang datang, lalu salah seorang dari kaum Anshor berdiri seraya berkata, “Wahai Nabi Allah, siapakah manusia yang paling cerdik dan paling tegas?” Beliau menjawab, “(adalah) Mereka yang paling banyak mengingat kematian dan paling siap menghadapinya. Mereka itulah manusia-manusia cerdas; mereka pergi (mati) dengan harga diri dunia dan kemuliaan akhirat.” (HR. Ath-Thabrani, disahihkan al-Munziri)

Manfaat Mengingat Kematian

Di antara faedah mengingat kematian adalah:

- Mendorong diri untuk bersiap-siap menghadapi kematian sebelum datangnya.

- Memendekkan angan-angan untuk lama tinggal di dunia yang fana ini, kerana panjang angan-angan  
  merupakan sebab paling besar lahirnya kelalaian.

- Menjauhkan diri dari cinta dunia dan redha dengan yang sedikit.

- Menguatkan keinginan pada akhirat dan mengajak untuk berbuat ta’at.

- Meringankan seorang hamba dalam menghadapi ujian dunia.

- Mencegah kerakusan dan ketamakan terhadap nikmat duniawi.

- Mendorong untuk bertaubat dan muhasabah kesalahan masa lalu.

- Melembutkan hati, membuat mata menangis, memberi semangat untuk mendalami agama dan 
   menghapuskan keinginan hawa nafsu.

- Mengajak bersikap rendah hati (tawadhu’), tidak sombong, dan berlaku zalim.

- Mendorong sikap toleransi, mema’afkan teman dan menerima kesalahan dan kelemahan orang lain.

Perkataan Orang-Orang Arif

Al-Qurthubi r.a berkata, “Umat sepakat bahwa kematian tidak memiliki usia tertentu, masa tertentu dan penyakit tertentu. Hal ini dimaksudkan agar seseorang senantiasa waspada dan bersiap-siap menghadapinya.”

Yazid Ar-Raqqasyi r.a. berkata kepada dirinya, “Celakalah engkau wahai Yazid! Siapa orang yang akan menggantikan solatmu setelah mati? Siapa yang berpuasa untukmu setelah mati? Siapa yang memohon keredhaan Allah untukmu setelah mati? Wahai manusia! Tidakkah kamu menangis dan meratapi diri sendiri dalam sisa hidup kamu? Siapa yang dicari maut, kuburan jadi rumahnya, tanah jadi katilnya dan ulat jadi teman rapatnya, lalu setelah itu ia akan menunggu lagi hari kecemasan yang paling besar; bagaimana keadaan orang yang seperti ini nanti.?” Beliau pun kemudian menangis.

Ad-Daqqaq r.a. berkata, “Siapa yang banyak mengingat kematian, maka ia akan dimuliakan dengan tiga perkara: Segera bertaubat; Mendapatkan kepuasan hati; dan bersemangat dalam beribadah. Dan siapa yang lupa akan kematian, maka ia akan disiksa dengan tiga perkara: Menunda untuk bertaubat; Tidak merasa cukup dengan yang ada dan malas beribadah.”

Al-Hasan Al-Bashri r.a. berkata, “Sesungguhnya kematian ini telah menghancurkan kenikmatan yang dirasakan para penikmatnya. Kerana itu, carilah kehidupan yang tidak ada kematian di dalamnya.”

Faktor-Faktor Pendorong Mengingat Kematian

1. Ziarah kubur. Nabi s.a.w. bersabda, “Berziarah kuburlah kamu, sebab ia dapat mengingatkanmu akan akhirat.” (HR. Ahmad dan Abu Daud, disahihkan Syaikh Al-Albani)

2. Melihat mayat ketika dimandikan.

3. Menyaksikan orang-orang yang tengah sekarat dan menalqinkan mereka dengan kalimat syahadat.

4. Mengiringi jenazah, solat ke atasnya serta menghadiri pengkebumiannya.

5. Membaca Al-Qur’an, terutama ayat-ayat yang mengingatkan akan kematian dan sakratul maut seperti 
    ayat 19 surat Qaaf.

6. Uban dan Penyakit. Kedua hal ini merupakan utusan malaikat maut kepada para hamba.

7. Fenomena alam yang dijadikan Allah s.a.w. untuk mengingatkan para hamba akan kematian seperti 
   gempa, gunung meletus, banjir, badai dan sebagainya.

8. Membaca berita-berita tentang umat-umat masa lalu yang telah dibinasakan oleh maut.

Semoga Allah s.w.t. menutup akhir hayat kita dengan Husnul Khatimah dan menerima semua amal shalih kita, Amin. [abusyakirin]

sumber: http://suksesboys.blogspot.com/2015/06/s-k-i-t.html

7 KEUTAMAAN PENGHAFAL AL-QUR'AN


Berikut ini 7 keutamaan penghafal quran berdasarkan hadits Rasulullah:

1.Menjadi keluarga Allah di dunia


"Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, "Siapakah mereka ya Rasulullah?" Rasul menjawab, "Para ahli Al Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya." (HR. Ahmad) 

2. Lebih diutamakan untuk dihormati dan didahulukan

"Yang menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak 
hafalannya." (HR. Muslim) 

Dari Abu Hurairah ia berkata, "Telah mengutus Rasulullah SAW sebuah delegasi yang banyak jumlahnya, kemudian Rasul mengetes hafalan mereka, kemudian satu per satu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada Shahabi yang paling muda usianya, beliau bertanya, "Surat apa yang kau hafal? Ia menjawab,"Aku hafal surat ini.. surat ini.. dan surat Al Baqarah." Benarkah kamu hafal surat Al Baqarah?" Tanya Nabi lagi. Shahabi menjawab, "Benar." Nabi bersabda, "Berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi." (HR. At-Turmudzi dan An-Nasa’i)

3. Mendapat syafaat dari Alquran

“Penghafal Quran akan datang pada hari kiamat dan AlQuran berkata: “Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia. Kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan). AlQuran kembali meminta: Wahai Tuhanku, ridhailah dia, maka Allah meridhainya. Dan diperintahkan kepada orang itu, bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga). Dan Allah menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan.” (HR Tirmidzi)

4. Termasuk sebaik-baik manusia
“Sebaik-baik orang di antara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya” (HR. Bukhari)

5. Dimuliakan oleh Allah

"Sesungguhnya termasuk mengagungkan Allah menghormati orang tua yang muslim, penghafal Al Qur’an yang tidak melampaui batas (di dalam mengamalkan dan memahaminya) dan tidak menjauhinya (enggan membaca dan mengamalkannya) dan Penguasa yang adil." (HR. Abu Daud)

6. Orang lain boleh iri padanya

"Tidak boleh seseorang berkeinginan kecuali dalam dua perkara, menginginkan seseorang yang diajarkan oleh Allah kepadanya Al Qur’an kemudian ia membacanya sepanjang malam dan siang, sehingga tetangganya mendengar bacaannya, kemudian ia berkata, ’Andaikan aku diberi sebagaimana si fulan diberi, sehingga aku dapat berbuat sebagaimana si fulan berbuat" (HR. Bukhari)

7. Mampu menyelamatkan kedua orangtua

Sabda rasulullah s.a.w.:

"Daripada Buraidah Al Aslami ra, ia berkata bahawasanya ia mendengar Rasulullah s..a.w bersabda: "Pada hari kiamat nanti, Al Quran akan menemui penghafalnya ketika penghafal itu keluar dari kuburnya. Al Quran akan berwujud seseorang dan ia bertanya kepada penghafalnya: "Apakah anda mengenalku?".

Penghafal tadi menjawab; "saya tidak mengenal kamu." Al Quran berkata; "saya adalah kawanmu, Al Quran yang membuatmu kehausan di tengah hari yang panas dan membuatmu tidak tidur pada malam hari. Sesungguhnya setiap pedagang akan mendapat keuntungan di belakang dagangannya dan kamu pada hari ini di belakang semua dagangan.

Maka penghafal Al Quran tadi di beri kekuasaan di tangan kanannya dan diberi kekekalan ditangan kirinya, serta di atas kepalanya dipasang mahkota perkasa. Sedang kedua orang tuanya diberi dua pakaian baru lagi bagus yang harganya tidak dapat dibayar oleh penghuni dunia keseluruhannya.

Kedua orang tua itu lalu bertanya: "kenapa kami di beri dengan pakaian begini?". Kemudian di jawab, "kerana anakmu hafal Al Quran."

Kemudian kepada penghafal Al Quran tadi di perintahkan, "bacalah dan naiklah ketingkat-tingkat syurga dan kamar-kamarnya." Maka ia pun terus naik selagi ia tetap membaca, baik bacaan itu cepat atau perlahan (tartil).

Sumber Lain:

18 Keutamaan dan Manfaat Membaca Serta Mengamalkan Isi Kandungan Al-Qur’an
Coba perhatikan dan renungi beberapa manfaat ayat Al-Qur’an di bawah ini melalui hadist-hadist dan ayat Al-Qur’an:

1. Agar manusia berpikir akan kemulian Al-Qur’an di sisi-Nya. Firman Allah di dalam Al-Qur’an: Shaad: 29 yang artinya: “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan (taddabur) ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.”

2. Bahwa Al-Qur’an diturunkan tidak lain merupakan wahyu Allah yang diberikan untuk Rasul Muhammad SAW. Memberikan peringatan dan pengetahuan kepada manusia itu sendiri. Firman Allah: “Sesungguhnya Al-Qur’an itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul mulia”. (QS: Al-Haaqqah:40). Lebih lanjut dalam Al-Qur’an: An-Nisa’:174) Allah berfirman yang artinya: “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al-Qur’an)”.

3. Dari Abu Umamah ra. dia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda,”Bacalah Al Qur’an sesungguhnya ia akan datang di hari Kiamat menjadi syafaat (penolong) bagi pembacanya.” (HR. Muslim).

4. Dari Nawwas bin Sam’an ra. telah berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Di hari Akhirat kelak akan didatangkan Al Qur’an dan orang yang membaca dan mengamalkannya, didahului dengan surat Al Baqarah dan Surah Ali ‘Imran, kedua-duanya menjadi hujjah (pembela) orang yang membaca dan mengamalkannya.” (HR. Muslim).

5. Dari Usman bin ‘Affan ra. telah berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik manusia di antara kamu adalah orang yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).
6. Dari Aisyah ra. telah berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang membaca Al Qur’an dengan terbata-bata karena susah, akan mendapat dua pahala.” (HR. Bukhari & Muslim).

7. Justru dengan mengamalkan Al-Qur’an, hidup semakin istimewa, dihilangkan dari beban kesusahan di dunia maupun akhirat,kemulian akan senantiasa menyertainya. Allah menerangkan di dalam firman-Nya yang artinya: “Kami tidak menurunkan Al-Qur’an ini kepadamu agar kamu mendapat kesusahan”. (QS: Thaha:2). Di dalam Al-Qur’an surat Adz-Dzariyat: 77-78 Allah juga berfirman: “Sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah bacaan yang amat mulia. (Yang terdapat) pada kitab yang terpelihara (Lauhul mahfuz). Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan. Diturunkan dari Tuhan Semesta Alam.”

8. Dari Abu Musa Al Asy’ari ra. telah berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al Qur’an seperti buah Utrujjah (sejenis limau), baunya harum dan rasanya sedap. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al Qur’an seperti buah kurma, tidak ada baunya tapi rasanya manis. Dan perumpamaan orang munafik yang membaca Al Qur’an seperti Raihanah (jenis tumbuhan), baunya wangi tapi rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al Qur’an seperti buah hanzhal (seperti buah pare), tidak berbau dan rasanya pahit. (HR. Bukhari & Muslim)

9. Dari Umar bin al Khatthab ra. bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah mengangkat (martabat) sebagian orang dan merendahkan sebagian lainnya dengan sebab Al Qur’an.” (HR. Muslim).

10. Dari Ibnu Umar ra. dari Nabi Muhammad SAW telah bersabda, artinya: “Tidak boleh iri kecuali pada dua perkara: Laki-laki yang dianugerahi (kefahaman yang sahih tentang) Al Qur’an sedang dia membaca dan mengamalkannya siang dan malam, dan laki-laki yang dianugerahi harta sedang dia menginfakkannya siang dan malam.” (HR. Bukhari & Muslim).

11. Dari Barra’ bin ‘Azib ra. telah berkata: “Seorang laki-laki membaca surat Al Kahfi dan di sisinya ada seekor kuda yang diikat dengan dua tali panjang, tiba-tiba ada awan melindunginya dan semakin mendekat dan kudanya menjauhinya. Pagi-paginya laki-laki itu mendatangi Nabi Muhammad saw. dan menceritakan peristiwa tersebut, maka beliau bersabda, “Itu adalah ketenangan yang turun karena Al Qur’an.” (HR. Bukhari & Muslim).

12. Dari Ibnu ‘Abbas ra. beliau berkata: Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya orang yang tidak ada dalam dirinya sesuatu pun dari Al Qur’an laksana sebuah rumah yang runtuh.” (HR. Tirmizi, beliau berkata: Hadits ini hasan sahih)

13. Dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash ra. dari Nabi Muhammad SAW beliau bersabda, “Akan dikatakan kepada orang yang membaca Al Qur’an: Baca, tingkatkan dan perindah bacaanmu sebagaimana kamu memperindah urusan di dunia, sesungguhnya kedudukanmu pada akhir ayat yang engkau baca.”(Riwayat Abu Daud dan Tirmizi, beliau berkata: Hadits ini hasan sahih).

14. Dari ‘Uqbah Bin ‘Amir ra. berkata; Rasulullah SAW keluar dan kami berada di beranda masjid. Beliau bersabda: “Siapakah di antara kalian yang tiap hari ingin pergi ke Buthan atau ‘Aqiq dan kembali dengan membawa dua ekor unta yang gemuk sedang dia tidak melakukan dosa dan tidak memutuskan hubungan silaturahmi?” Kami menjawab, “Kami ingin ya Rasulullah” Lantas beliau bersabda, “Mengapa tidak pergi saja ke masjid; belajar atau membaca dua ayat Al Qur’an akan lebih baik baginya dari dua ekor unta, dan tiga ayat lebih baik dari tiga ekor unta, dan empat ayat lebih baik dari empat ekor unta, demikianlah seterusnya mengikuti hitungan unta.”(HR. Muslim).

15. Dari Ibnu Mas’ud ra. bahwasanya Nabi Muhammad saw. bersabda, “Yang paling layak mengimami kaum dalam shalat adalah mereka yang paling fasih membaca Al Qur’an.(HR. Muslim).

16. Dari Jabir bin Abdullah ra. bahawasnya; Ketika Nabi Muhammad saw. mengumpulkan dua mayat laki-laki diantara korban perang Uhud kemudian beliau bersabda, “Siapa diantara keduanya yang lebih banyak menghafal Al Qur’an?” dan ketika ditunjuk salah satunya beliau mendahulukannya untuk dimasukkan kedalam liang lahad.(HR. Bukhari, Tirmizi, Nasa’i & Ibnu Majah).

17. Dari Imran bin Hushoin bahawa beliau melewati seseorang yang sedang membaca Al Qur’an kemudian dia berdoa kepada Allah lalu ia kembali membaca, lantas dia berkata aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang membaca Al Qur’an maka berdoalah kepada Allah dengan Al Qur’an karena sesungguhnya akan datang beberapa kaum yang membaca Al Qur’an dan orang-orang berdo’a dengannya.”(HR. Tirmizi, beliau berkata : Hadits ini hasan).

18. Dari Ibnu Mas’ud ra. ia berkata: Barangsiapa membaca satu huruf dari Al Qur’an maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan sama dengan sepuluh pahala, aku tidak bermaksud ‘Alif, Laam, Miim’ satu huruf, melainkan Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf. (HR. Ad Darami dan Tirmizi, beliau berkata hadits ini hasan sahih).

Jika kita sudah mengetahui keutamaan membaca Al-Qur’an seperti yang diterangkan pada ayat dan hadist di atas, maka ayo mulai bentengi diri dengan membaca Al-Qur’an secara rutin dan berkala setiap hari. Bisa dihafalkan, direnungi makna yang terkandung di dalamnya. Tentu untuk membaca Al-Qur’an juga penting mengetahui adab-adabnya, termasuk memperbaiki makhorijul huruf per hurufnya. Semoga Allah menjadikan kita umat yang selalu dekat dengan Al-Qur’an. Aamiin.

Sumber: http://suksesboys.blogspot.com/2015/06/7-keutamaan-penghafal-al-quran.html

Wednesday, August 5, 2015

BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHAATAN



BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang Masalah
Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah (Hurlock, 1998). Oleh karenanya, remaja sangat rentan sekali mengalami masalah psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial (TP-KJM, 2002). Masa remaja merupakan sebuah periode dalam kehidupan manusia yang batasannya usia maupun peranannya seringkali tidak terlalu jelas. Pubertas yang dahulu dianggap sebagai tanda awal keremajaan ternyata tidak lagi valid sebagai patokan atau batasan untuk pengkategorian remaja sebab usia pubertas yang dahulu terjadi pada akhir usia belasan (15-18) kini terjadi pada awal belasan bahkan sebelum usia 11 tahun. Seorang anak berusia 10 tahun mungkin saja sudah (atau sedang) mengalami pubertas namun tidak berarti ia sudah bias dikatakan sebagai remaja dan sudah siap menghadapi dunia orang dewasa. Ia belum siap menghadapi dunia nyata orang dewasa, meski di saat yang sama ia juga bukan anak-anak lagi.

Berbeda dengan balita yang perkembangannya dengan jelas dapat diukur, remaja hampir tidak memiliki pola perkembangan yang pasti. Dalam perkembangannya seringkali mereka menjadi bingung karena kadang-kadang diperlakukan sebagai anak-anak tetapi di lain waktu mereka dituntut untuk bersikap mandiri dan dewasa. Memang banyak perubahan pada diri seseorang sebagai tanda keremajaan, namun seringkali perubahan itu hanya merupakan suatu tanda-tanda fisik dan bukan sebagai pengesahan akan
keremajaan seseorang. Namun satu hal yang pasti, konflik yang dihadapi oleh remaja semakin kompleks seiring dengan perubahan pada berbagai dimensi kehidupan dalam diri mereka. Untuk dapat memahami remaja, maka perlu dilihat berdasarkan perubahan pada dimensi dimensi tersebut.

II. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut :

Untuk menggambarkan bahaya merokok, penyimpangan sek pada remaja, dan

bahaya penyalahgunaan minuman keras dan narkoba.

III. TUJUAN

Supaya pembaca lebih mengerti tentang bahaya merokok, penyimpangan sek

pada remaja, dan bahaya penyalahgunaan minuman keras dan narkoba.

Supaya pembaca menyadari bahwa merokok, penyimpangan sek pada remaja,

dan bahaya penyalahgunaan minuman keras dan narkoba dapat merusak tubuh manusia.



BAB II

PEMBAHASAN

REMAJA DAN ROKOK

Di masa modern ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang sangat tidak asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi si perokok, namun dilain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi si perokok sendiri maupun orang – orang disekitarnya. Berbagai kandungan zat yang terdapat di dalam rokok memberikan dampak negatif bagi tubuh penghisapnya. Beberapa motivasi yang melatarbelakangi seseorang merokok adalah untuk mendapat pengakuan (anticipatory beliefs), untuk menghilangkan kekecewaan ( reliefing beliefs), dan menganggap perbuatannya tersebut tidak melanggar norma ( permissive beliefs/ fasilitative) (Joewana, 2004). Hal ini sejalan dengan kegiatan merokok yang dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukan didepan orang lain, terutama dilakukan di depan kelompoknya karena mereka sangat tertarik kepada
kelompok sebayanyaatau dengan kata lain terikat dengan kelompoknya.

Penyebab Remaja Merokok antara lain:

1. Pengaruh 0rangtua

Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia (Baer & Corado dalam Atkinson, Pengantar psikologi, 1999:294).

2. Pengaruh teman.

Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan temanteman remaja tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi perokok. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang- kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok (Al Bachri,1991)

3. Faktor Kepribadian.

Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun satu sifat kepribadian yang bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan (termasuk rokok) ialah konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada berbagai tes konformitas sosial lebih mudah menjadi penggunadibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang rendah (Atkinson, 1999).

4. Pengaruh Iklan.
Melihat iklan di mediamassa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut. (Mari Juniarti, Buletin RSKO, tahun IX,1991).

Merokok pada umumnya sangat berbahaya pada diri kita maupun diri orang lain disekitar kita. Dalam rokok banyak mengandung Nikotin yang dapat merusak organ tubuh manusia, daintaranya yaitu Kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin.



BAB III

PENUTUP

I. Kesimpulan

Pencegahan harus lebih diutamakan dari pada pengobatan. Jangan sekali kali mencoba untuk merokok karena hamper dari semua yang terjerumus berawal

dari coba coba. Pikirkan bentuk pergaulan. Pencegahan lebih baik dari pada pengobatan

II. Saran

Menekan pada pencegahan maka perlu dipikirkan upaya upaya yang lebih sungguh sungguh dan terpadu : di sekolah, di rumah dan melibatkan pihak pihak lain.

sumber: http://suksesboys.blogspot.com/2015/07/bahaya-merokok-bagi-kesehaatan.html