ALAT RESONANSI
(Makalah
Instrumentasi Fisika)

Disusun oleh :
1.
Asri
Wulandari Arifin (1213022007)
2.
Bella
Permatasari (1413022010)
3.
Yuni
Sartika(1413022072)
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG

KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penyusun
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Instrumen Fisika ini dengan baik dan
pada waktu yang telah ditentukan.Makalah ini dibuat sebagai syarat memenuhi
tugas Instrumentasi
Fisika yang membahas tentang alat resonansi.
Kami mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah memberikan masukan dalam berbagai bentuk sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini
dengan maksimal.
Semoga
makalah ini bermanfaat, dapat memberikan wawasan yang luas kepada pembaca. Penyusun menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya mohon kritik dan saran dari
para pembaca untuk perbaikan saya dalam pembuatan makalah-makalah selanjutnya.
Bandarlampung, 30April 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL.......................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................
1
1.2 RumusanMasalah.....................................................................................
2
1.3 Tujuan......................................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Resonansi .............................................................................. 3
3.2 Kegunaan Alat Resonansi........................................................................
6
3.3 Bagian-Bagian Alat Resonansi................................................................
6
3.4 Prinsip Kerja Alat Resonansi...................................................................
8
3.5 Prosedur Percobaan.................................................................................
10
3.6 Pembacaan Hasil Pengukuran..................................................................
11
3.7 Kalibrasi Alat Resonansi..........................................................................
12
3.8 Perawatan Alat Resonansi.......................................................................
12
3.9 Keuntungan dan
kerugian adanya resonansi...........................................
12
BAB IIIPENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 14
3.2 Saran ......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita pernah mendengar
berbagai macam bunyi pada alat musik. Kita dapat mendengar bunyi tersebut karena
adanya getaran benda. Misalnya ketika gitar di petik ,udara di dalam kotak resonansi bergetar dengan
frekuensi yang sama dengan frekuensi dawai maka dihasilkanlah bunyi merdu pada gitar tersebut. Peristiwa inilah
yang disebut dengan resonansi.
Resonansi merupakan peristiwa ikut bergetarnya suatu
benda karena ada benda lain bergetar dengan frekuensi yang sama atau frekuensi
yang benda yang satu merupakan kelipatan dari frekuensi benda yang lain. Jika
gelombang suara merambat dalam suatu tabung berisi udara, maka antara gelombang
datang dan gelombang yang dipantulkan oleh dasar tabung akan terjadi
superposisi, sehingga dapat timbul resonansi gelombang berdiri.
Peristiwa resonansi pada
tabung resonansi digunakan untuk mengukur cepat rambat bunyi di udara. Ada
faktor-faktor yang mempengaruhi resonansi diantaranya panjang gelombang dan
frekuensi sumber bunyi.Oleh karena itu, dibuatlah makalah ini bertujuan untuk
mengetahui pengertian alat resonansi, kegunaan, bagian-bagian, prinsip kerja,
cara dan hasil pengukuran, kalibrasi alat, perawatan alat resonansi, dan keuntungan
dan kerugian adanya resonansi.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam
makalh ini, yaitu
1.
Apakah pengertian resonansi ?
2.
Apakah kegunaan dari alat resonansi ?
3.
Bagaimana bagian-bagian alat resonansi ?
4.
Bagaimana prinsip kerjanya dari alat resonansi ?
5.
Bagaimana prosedur percobaan dalam menggunakan alat
resonansi?
6.
Bagaimana hasil pengukurannya ?
7.
Bagaimana kalibrasi dari alat resonansi ?
8.
Bagaimana perawatan alat resonansi?
9.
Apakah keuntungan dan kerugian adanya resonansi ?
1.3 Tujuan
Adapun rumusan masalah dalam makalh ini, yaitu
1. Mengetahui
pengertian resonansi
2. Mengetahui
kegunaan dari alat resonansi
3. Mengetahuibagian-bagian
alat resonansi
4. Mengetahui
prinsip kerjanya dari alat resonansi
5. Mengetahui
prosedur percobaan dalam menggunakan alat resonansi
6. Mengetahui
hasil pengukurannya
7. Mengetahui
carakalibrasi dari alat resonansi
8. Mengetahuibagaimana
perawatan alat resonansi
9. Mengetahui
keuntungan dan kerugian adanya resonansi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Resonansi
Bunyi dihasilkan ketika sebuah benda bergetar.
Benda ini munngkin saja bergetar di zat padat (logam misalnya), zat cair
(misalnya air), atau gas (misalnya udara). Hampir sepanjang waktu, berbagai
jenis bunyi yang kita dengar merambat di udara. Ketika benda bergetar,
partikel-pertikel udara di sekitar benda itu dipaksa bergerak. Sebagai contoh,
ketika kalian menabuh drum atau menggoyangkan lonceng. Getaran dari benda ini
akan menggetarkan partikel-partikel udara di sekitarnya. Lantas, getaran
diteruskan dari satu partikel udara ke partikel disampingnya. Terkadang,
getaran itu mencapai ke telinga kita. Denyut atau pulsa getaran yang melintasi
udara dikenal sebagai “gelombang bunyi”.Jika dua buah gelombang merambat dalam
satu medium, hasilnya adalah jumlah dari simpangan kedua gelombang tersebut.
Hasil dari supersosisi ini menimbulkan berbagai fenomena yang menarik, seperti
adanya pelayangan, interferensi, difraksi, dan resonansi.
Jika gelombang datang secara terus menerus maka
akan terjadi resonansi.Sebuah
benda akan ikut bergetar dengan benda yang sedang bergetar apabila frekuensi
dari benda tersebut sama. Peristiwa seperti ini disebut peristiwa resonansi.
Dan frekuensi benda yang ikut bergetar tersebut disebut frekuensi alamiahnya.
Contohnya adalah
kaca-kaca rumah akan bergetar bahkan mungkin saja pecah ketika pesawat udara
melintas cukup rendah di atas rumah, hal ini karena frekuensi alamiah kaca
bersesuaian dengan frekuensi gelombang suara pesawat yang melintas.
![]() |
Kata
resonansi berasal dari bahasa latin dan berarti “bergema” yaitu terdengar bersama-sama dengan suara keras. Resonansi
merupakan penyebab umum dari produksi suara dalam alat musik.Alat- alat musik
memiliki lubang udara sehingga terjadi resonansi udara dan menghasilkansuara
yang merdu.
Misalnya : bunyi merdu pada gitar dihasilkan oleh resonansi antara dawai dan kotak resonansi. Ketika gitar di petik udara di dalam kotak resonansi bergetar dengan frekuensi yang sama dengan frekuensi dawai. Udara yang berada di dalam kendang juga ikut bergetar ketika kendang dipukul. Jika tidak ada kolom udara pada alat musik kita tidak dapat mendengar merdunya suara musik.

![]() |

![]() |
Gambar 1. Sebuah kolom udara di atas
permukaanair digetarkan oleh sebuah garputala. Syarat terjadinya reronansi, yaitu:
1.
Pada
permukaan air harus terbentuk simpul gelombang;
2.
pada
ujung tabung bagian atas merupakan perut gelombang.
|
![]() |
Peristiwa
resonansi terjadi sesuai dengan getaran udara pada pipa organa tertutup.Pipa organa tertutup merupakan jenis pipa organa yang
salah satu ujungnya tertutup dan ujung lain terbuka. Jika pipa organa ditiup,
maka udara-udara dalam pipa akan bergetar sehingga menghasilkan bunyi.
Gelombang yang terjadi merupakan gelombang longitudinal. Jadi, (a) resonansi petama akan terjadi jika
panjang kolom udara di atas air ¼ λ, (b) resonansi ke dua ¾ λ, (c) resonansi ke tiga ¼ λ, dan
seterusnya.
Kolom udara pada percobaan penentuan
resonansi di atas berfungsi sebagai tabung resonator. Peristiwa resonansi ini
dapat dipakai untuk mengukur kecepatan perambatan bunyi di udara. Secara umum
dapat kita tuliskan bahwa hubungan panjang kolom resonansi L dengan panjang
gelombang luntuk tabung yang salah satu ujungnya
tertutup, adalah :
![]() |
(1)
|
Dengan 

Dalam percobaan nanti n adalah bunyi
resonansi ke-n
Dan untuk tabung yang kedua ujungnya
terbuka, maka :

![]() |
Karena
ukuran garis tabung kecil jika dibandingkan dengan panjang gelombang, perut
gelombang simpangan tidak tepat terjadi pada ujung terbuka didekatnya (lihat
Gb-2), pada suatu jarak e = ± 0,6 R diluar tabung (R = jari-jari tabung) sehingga :
![]() |
(2)
|

2.2 Fungsi
Tabung Resonansi
Alat resonansi digunakan untuk mengukur kecepatan merambat gelombang
suara di udara.
2.3 Bagian-bagian
alat resonansi
Adapun
gambar bagian-bagian
alat resonansi kolom udara sebagai berikut :















Gambar
1. Tabung resonansi

Gambar
2. Garpu tala

Gambar 3. Pemukul garpu tala
Fungsi dari
masing-masing bagian tersebut adalah:
1.
Penjepit Statif : Sebagai
penjepit tabung agar tabung dalam keadaan statis
2.
Batang Statif : Sebagai
penyangga tabung resonansi agar dapat berdiri
3.
Dasar
statif : Sebagai penyangga batang
statif
4.
Tabung resonansi: Sebagai tempat terjadinya resonansi
5.
Reservoir :
Sebagai penampung air dan mengatur ketinggian air
6.
Selang penghubung: sebagai penghubung air antara reservoir dan tabung
resonansi
7.
Garpu tala : Sebagai
sumber getaran
8.
Pemukul garpu tala : Sebagai penggetar garpu tala
2.4 Prinsip Kerja
Prinsip kerja pada tabung dan reservoir menggunakan hukum
bejana berhubungan yang berbunyi:
“Bila bejana-bejana berhubungan diisi dengan zat cair yang sama, dalam
keadaan seimbang, maka permukaan zat cair merupakan bidang datar”. Sehingga dapat mempermudahkan kita untuk mengatur
ketinggian air. Saat kita ingin menurunkan air pada tabung resonansi, maka
reservoir juga kita turunkan. Begitupun sebaliknya, jika kita ingin menaikkan
air pada tabung resonansi, maka reservoir juga kita naikkan.


Jika gelombang suara merambat dalam
suatu tabung berisi udara, maka antara gelombang datang dan gelombang yang
dipantulkan oleh dasar tabung akan terjadi superposisi, sehingga dapat timbul
resonansi gelombang berdiri.Resonansi pada umumnya terjadi jika sebuah benda akan ikut bergetar
dengan benda yang sedang bergetar apabila frekuensi dari benda tersebut sama, sehingga terjadi
amplitudo yang maksimal.
Prinsip
kerja pada tabung resonansi ini sama seperti pipa organa tertutup. Pada pipa organa tertutupterbentuk
perut gelombangdi ujung tabung bagian atas dan akan selalu terbentuk simpul pada bagian tabung yang
tertutup. Ketika terjadi dengungan pada kolom udara, hal itu menandakan bahwa
pada bagian tabung yang tertutup terbentuk simpul. Maka dari situlah kita dapat
menentukan panjang gelombang (
),sehingga
kita dapat menghitung cepat rambat bunyi di udaranya (v).



Keterangan
gambar:
Diawali dari seperempatλ kemudian naik setengah-setengah untuk seterusnya;
L =
λ → saat nada dasar
L =
λ → saat nada atas
pertama
L =
λ → saat nada atas
kedua
L =
λ → saat nada atas ketiga
L =
λ → saat nada atas keempat
dan terusannya.
Diawali dari seperempatλ kemudian naik setengah-setengah untuk seterusnya;
L =

L =

L =

L =

L =

dan terusannya.
Bila
panjang kolom udara dalam tabung tidak diubah, maka hanya frekuensi-frekuensi
tertentu saja yang menghasilkan resonansi. Maka persamaannya sebagai berikut :
Ln =
ln ; dimana n = 0,1,2,3,...

lnadalah
panjang gelombang resonansi. Resonansi nada dasar terjadi dengan n = 0,
sedangkan n = 1,2, .. menghasilkan resonansi nada atas pertama, kedua, dst. Dalam hal ini resonansi yang terjadi sama dengan resonansi pada pipa organa tertutup.
sedangkan n = 1,2, .. menghasilkan resonansi nada atas pertama, kedua, dst. Dalam hal ini resonansi yang terjadi sama dengan resonansi pada pipa organa tertutup.

Keterangan :
v = cepat rambat bunyi (m/s)
f = frekuensi
garpu tala yang digunakan (Hz)
l = panjang gelombang(m)
Untuk nilai kecepatan perambatan
gelombang yang sama, akan diperoleh perbandingan antara frekuensi nada-nada
pada tabung resonansi, sebagai berikut :
f0
: f1 : f2 =
:
: 



f0
: f1 : f2 =
1 : 3
: 5
Secara
umum, bentuk persamaan frekuensi harmonik dari tabung resonansi dapat
dirumuskan menjadi
fn =
v

2.5Prosedur percobaan
1.
Merangkai
alat dan bahan seperti dibawah ini

2.
Mengisi
tabung resonansi dengan air, mengusahakan mula-mula agar permukaan air dalam
tabung cukup dekat dengan ujung atas
dari tabung (dengan reservoir).
3.
Membagi
tugas menjadi setiap orang, 1 orang pemegang reservoir, 1 orang pendeteksi
bunyi ( syarat : pendengarannya peka), dan 1 orang memukul garputala.
4.
Mengambil
garputala yang frekuensinya sudah diketahui.
5.
Dengan
pemukul garputala, getarkan garputala yang telah diketahui frekuensinya.
6.
Mencatat
kedudukan permukaan air pada saat terjadi resonansi (bunyi nyaring) dan hingga terjadi resonansi kembali (resonansi
hanya terjadi satu kali atau dapat berulang-ulang), cari tempat-tempat
terjadinya resonansi yang terjadi sepanjang tabung.
7.
Memerhatikan
saat bunyi nyaring yang pertama. Ukur tinggi kolom denganskala.
8.
Menurunkan
terus permukaan hingga diperoleh bunyi nyaring kedua.
9.
Mengukur
tinggi kolom udara.
10. Menurunkan lagi permukaan hingga diperoleh bunyi
nyaring ketiga. Mengukur tinggi kolom
udara.
11. Menghitung cepat rambat bunyi di udaranya dengan rumus
v =
x f

2.6 Hasil pengukuran
1. Menuliskan persamaan
resonansi.
2. Menentukan
panjang gelombang bunyi yang dihasilkan.
3. Dari hubungan frekuensi dan
panjang gelombang bunyi tersebut, kita menetukan cepat rambat bunyi di udara
dengan menggunakan rumus v =
x f .

Contoh :
Dalam percobaan resonansi pada kolom udara dengan garpu tala
berfrekuensi 426,6 Hz diperoleh resonansi orde pertama dengan panjang kolom
udara 18cm. Maka cepat rambat bunyi di udara dapat kita peroleh sebagai berikut
Penyelesaian :
Panjang gelombang bunyi yang dihasilkan garpu tala sebesar
:
L = ¼


Cepat rambat bunyi di udara
v =
xf

= (0,80 m ) (426,6 Hz)
= 307,15 m/s
Jadi, cepat rambat bunyi di udara adalah 307,15 m/s.
2.7 Kalibrasi
Pada
tabung resonansi tidak terdapat kalibrasi, namun sebelum melakukan pengukuran
sebaiknya membersihkan tabung resonansi
hingga bersih sehingga tidak terdapat zat-zat lain yang dapat
mempengaruhi hasil pengukuran.
2.8 Perawatan alat
Perawatan pada alat resonansi ini, yaitu
1. Dijaga
kebersihannya, setelah digunakan langsung dibuang airnya agar tabung tidak
kotor dan berlumut.
2. Disimpan
ditempat yang aman, karena tabung sangat mudah pecah.
3. Pastikan tabung
reservoir tidak bocor
4. Garputala
dibersihkan setelah digunakan agar garputala tidak berkarat.
2.9Keuntungan dan kerugian adanya resonansi
Beberapa keuntungan adanya resonansi bunyi adalah
sebagai berikut :
a.
Pada telinga kita terdapat kolom udara yang disebut
kanal pendengaran yang akan memperkuat bunyi yang kita dengar.
b.
Adanya ruang resonansi pada gitar, biola, saron,
kolintang, dan kentongan dapat memperkeras bunyi alat-alat tersebut.
c.
Kantung udara yang dimiliki katak pohon dan katak
sawah dapat memperkeras bunyi yang dihasilkan.
Contoh-contoh kerugian akibat resonansi antara lain :
a.
Suara tinggi seorang penyanyi dapat memecahkan gelas
yang berbentuk piala karena gelas beresonansi.
b.
Dentuman bom atau mesin pesawat supersonik dapat
memecahkan kaca-kaca jendela bangunan.
c.
Bunyi yang terlalu kuat dapat memecahkan gendang telinga
kita.
d.
Pengaruh kecepatan angin pada sbeuah jembatan di Selat
Tacoma, Amerika Serikat, menghasilkan resonansi yang menyebabkan jembatan
roboh.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang
telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1.
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda
akibat benda lain yang bergetar karena keduanya memiliki frekuensi yang sama.
2.
Alat
resonansi digunakan untuk mengukur kecepatan merambat gelombang suara di udara.
3.
Bagian-bagian
dari alat resonansi terdiri dari penjepit statif, batang statifdasar statiftabung resonansi , reservoir, selang penghubung, garpu tala, pemukul garpu tala.
4. Prinsip kerja pada tabung dan reservoir menggunakan hukum
bejana berhubungan. Prinsip
kerja pada tabung resonansinya yaitu ketika terjadi dengungan pada kolom udara,
hal itu menandakan bahwa pada bagian tabung yang tertutup terbentuk simpul.
Maka dari situlah kita dapat menentukan panjang gelombang (
),(a) resonansi petama akan terjadi jika
panjang kolom udara di atas air ¼ λ, (b) resonansi ke dua ¾ λ, (c) resonansi ke tiga ¼ λ, dan
seterusnya. Dengan mengetahuifrekuensi garpu tala (f) , Mengukur
cepat rambat bunyi (v)
di udara menggunakan rumus
:

v =
x f

5. Pada tabung resonansi tidak terdapat kalibrasi.
6.
Perawatan pada alat resonansi ini,
yaitu dijaga kebersihannya, disimpan ditempat yang aman, pastikan tabung
reservoir tidak bocor, garputala dibersihkan setelah digunakan agar garputala
tidak berkarat.
7.
Salah satu keuntungan adanya
resonansi bunyi adalah:

Pada telinga
kita terdapat kolom udara yang disebut kanal pendengaran yang akan memperkuat
bunyi yang kita dengar.
Salah satu kerugian
adanya resonansi bunyi adalah:
Dentuman bom
atau mesin pesawat supersonik dapat memecahkan kaca-kaca jendela bangunan
3.2 Saran
Diharapkan
kepada praktikan dalam
menggunakan alat resonansi ini agar berhati-hati dan serius
dalam setiap melakukan percobaan
sehingga diperoleh hasil yang maksimal.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.2000.Modul Fisika
Kontekstual.Diunduh dari Http://fisikon.com/kelas3
/index.php?option=com_content&view=article&id=85&Itemid=136. Pada tanggal 30 April 2015. Pukul 14.00
WIB.
Arrojib,Sholikhuddin.2013.Resonansi.Diunduh dari https://www.scribd.com/doc/36658549/RESONANSI.Pada tanggal 30 April 2015. Pukul 14.00
WIB.
Tim Fisika Dasar. 2008. Penuntun Praktikum Fisika Dasar II. Bandar Lampung:Univrsitas
Lampung.
![]() |
No comments:
Post a Comment