Sunday, July 5, 2015

MAKALAH OHMMETER

OHMMETER
( Makalah Instrumensasi Fisika)



Oleh
Maretha Zahara
1413022044








PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015

BAB II
PEMBAHASAN 


2.1  Pengertian Ohmmeter
Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik yang merupakan suatu daya yang mampu menahan aliran listrik pada konduktor. Ohm meter juga merupakan instrument elektronika yang berfungsi untuk mengetahui nilai resistansi suatu beban elektronika atau komponen elektronika. Ohm meter digunakan  untuk mengukur resistansi komponen atau rangkaian. Ohm meter juga dapat dipergunakan untuk mengetes saklar, kabel dan sekering untuk mengetahui apakah terputus serta rangkaian terbuka. Sedangakan pada umumnya ohm meter digunakan untuk mengukur nilai resistansi suatu resistor. Besarnya satuan hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat ohm-meter ini menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik (R), yang kemudian dikalibrasikan kesatuan ohm.
Ohmmeter harus memiliki sendiri baterai karena ohmmeter mengukur resistansi dengan mengalirkan arus melalui resistor. Oleh karena itu pada saat mengetes sebuah  komponen atau rangkaian dengan menggunakan ohmmeter, sumber power supply harus diputus. Skala  dari galvanometer ditandai pada ohm, karena voltase tetap dari baterai memastikan bahwa hambatan menurun, arus yang melalui meter akan  meningkat. Ohmmeter dari sirkui itu sendiri, oleh karena itu mereka tidak dapat digunakan tanpa sirkuit yang terkait.
Tipe yang lebih akurat dari ohmmeter memiliki sirkuit elektronik yang melewati arus constant (I) melalui hambatan, dan sirkuit lainnya yang mengukur voltase (V) melalui hambatan. Menurut persamaan berikut, yang berasal dari hukum Ohm, nilai dari hambatan (R) dapat ditulis dengan:
 R = \frac{V}{I}
V menyatakan potensial listrik (voltase/tegangan) dan I menyatakan besarnya arus listrik yang mengalir.

B. Prinsip Kerja
Prinsip kerjanya yaitu tidak jauh berbeda dengan voltmeter dan ampermeter, hanya saja pada ohmmeter, pada saat melakukan kegiatan pengukuran pada suatu rangkaian, rangkaian tersebut tidak pada kondisi sedang dialiri arus listrik. Apabila hal ini tidak dilakukan maka akan merusak ohmmeter itu sendiri.

Pada dasarnya prinsip kerja dari ohm-meter adalah besarnya arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar metal pada rangkaian. Besarnya satuan hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat ohm-meter ini menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik (R), yang kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm.

George Simon Ohm menemukan sebuah persamaan yang simple, menjelaskan bagaimana hubungan antara tegangan, arus, dan hambatan yang saling berhubungan. Yang secara matematis dapat ditulis persamaan :

               



Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya.      



2.2 Bagian-bagian Ohm meter













Fungsi tombol-tombol Ohmmeter:
1.   Skala Ohmmeter, Papan skala untuk pengukuran tahanan
2.  Jarum penunjuk (pointer), Sebagai penunjuk nilai hasil pengukuran pada papan skala.
3. Pengatur nol AV (zero position adjuster), Pengatur jarum penunjuk posisi nol Volt dan nol Amper pada papan skala volt dan ampere. dengan cara memutar skrupnya ke kiri atau ku kanan dengan menggunakan obeng pihil kecil.
4.    Zero adjusment ohm, untuk penepat atau pengatur jarum kedudukan nol ketika menggunakan Ohm meter
5.    Sakelar pemilih (range selector), Sakelar rotary yang digunakan untuk memilih mode pengukuran dan faktor pengalinya (ohmmeter) atau batas ukurnya (volt dan ammeter).
6.    Posisi W (Ohm) berarti multimeter berfungsi sebagai ohmmeter, yang terdiri dari tiga batas ukur : x 1; x 10; dan K W
7.    Lubang kutub + (V A W Terminal), berfungsi sebagai tempat masuknya test lead kutub +  yang berwarna merah.
8.    Lubang kutub – (Common Terminal), berfungsi sebagai tempat masuknya test lead kutub – yang berwarna hitam.
9.  Probe Merah/Probe positif (+) berfungsi sebagai test lead kutub +
10.  Probe Hitam/Probe negatif (-) berfungsi sebagai test lead kutub

    
     2.3 Bagian-bagian rangkaian dalam dari Ohmmeter






2.4 Cara Mengkalibrasi Ohmmeter

cara melakukan kalibrasi alat ukur analog ohm meter

  1. Pastikan Saklar Jangkar (BU = Batas Ukur) pada posisi Ohmmeter
  2. Hubungkan kedua Probe (Jumper) alat ukur positif (merah) dan negatif (hitam), maka jarum akan bergerak menuju angka NOL/ Mendekati NOL
  3. Putar Knop Zero Ohm Adjustment, sampai jarum berhenti di angka NOL.
  4. Selesai.... pengukuran tahanan dengan alat ukur dapat di lanjutkan 
catatan : setiap kali perpindahan nilai range switch ohmmeter, misalnya dari posisi " x1" kemudian di pindah pada posisi "x10K". Maka kalibrasi harus di lakukan lagi (ulangi langkah 1-3). Dikarenakan besar tahanan dalam alat ukur yang berbeda pada setiap perpindahan nilai range switch. agar hasil pengukuran dapat terbaca dengan benar dan akurat. 

2.5 Fungsi dan Tujuan Kalibrasi
Adapun fungsi dan tujuan dari kalibrasi adalah sebagai berikut :
·            Untuk menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur tetap sesuai dengan spesifikasinya.
·            Untuk menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran konvensional petunjuk suatu instrumen ukur
·            Untuk mempresisikan alat ukur dan memperkecil error

2.6 Cara Menggunakan dan Prosedur pengukuran
Adapun cara mengukur pada ohmmeter adalah sebagai berikut :
1. Pastikan posisi membaca alat ukurnya
2. Pastikan membaca dari KANAN ke KIRI
3. Tentukan sistim perkalian yang digunakan
4. Hubungkan kedua ujung probe
5. Kalibrasi terlebih dulu untuk menentukan angka“0” dengan cara mengatur potensio kalibrasi
6. Setelah yakin jarum menunjuk angka “0”  lepas ujung probe  yang terhubung,siap untuk digunakan mengukur tahanan/hambatan/resistor. Cara perhitungan ohmmeter :  Jika yang dipilih adalah pengali 1 (x1),ž  Jarum menunjuk pada angka 20,ž  Maka terbaca hasil pengukuran adalah 20 Ω,ž  Tetapi jika yang dipilih adalah pengali 10 (x10 ),  Maka terbaca hasil pengukuran adalah 200 Ω.

2.7 Cara Membaca Hasil Pengukuran
Cara membaca nilai Tahanan yang terukur pada alat ukur Ohmmeter adalah sebagai berikut :
1.        Anda hanya perlu memperhatikan berapa nilai yang di tunjukkan oleh Jarum Penunjuk dan kemudian mengalikan dengan nilai perkalian Skala yang di pilih dengan sakelar pemilih.
2.        Misalkan pada gambar berikut terbaca nilai tahanan suatu Resistor:
Multimeter Scale
Kemudian saklar pemilih menunjukkan perkalian skala yaitu x 10k maka nilai resistansi tahanan / resistor tersebut adalah:
Nilai yang di tunjuk jarum   = 26
Skala pengali                           = 10 k
Maka nilai resitansinya       = 26 x 10 k = 260 k = 260.000 Ohm. 
Contoh kedua :

2.8 Pembacaan nilai hambatan melalui warna yang ada pada resistor
                                                  








KESIMPULAN


     
2.9 Rangkain Ohmmeter pada saat proses pengukuran hambatan
Desain asli dari ohmmeter menyediakan baterai kecil untuk menahan arus listrik. Ini menggunakan galvanometer untuk mengukur arus listrik melalui hambatan. Skala dari galvanometer ditandai pada ohm, karena voltase tetap dari baterai memastikan bahwa hambatan menurun, arus yang melalui meter akan meningkat. Ohmmeter dari sirkuit itu sendiri, oleh karena itu mereka tidak dapat digunakan tanpa sirkuit yang terakit.

Tidak seperti voltmeter, yang menggunakan tegangan eksternal (luar) untuk menghasilkan arus yang digunakan untuk membuat simpangan pada jarum, sebuah ohmmeter harus mempunyai sumber tegangan internal (biasanya sebuah baterai) untuk menghasilkan arus yang dibutuhkan untuk pengukuran. Skematik dari ohmmeter sederhana ditunjukkan pada rangkaian berikut ini.
Skematik Sederhana Ohmmeter dalam membuat Ohmmeter
Dimana R1 = tahanan pembatas, R2 = tahanan pengatur nol, E = batere didalam alat ukur, Rm = tahanan dalam d’Arsonval, Rx = tahanan yang tidak diketahui. Desain dapat didekati dengan mengingat bahwa, jika Rh menyatakan arus ½ Idp, tahanan yang tidak diketahui harus sama dengan tahanan dalam total ohmmeter.

Pada rangkaian gambar tersebut, kita dapat melihat bahwa tidak akan ada arus yang mengalir kecuali jika resistansi yang akan diukur, Rx, dihubungkan pada terminal ohmmeter yang terbuka. Ohmmeter didisain sehingga arus yang maksimum akan mengalir melewati  meteran ketika resistansi yang terhubung dengan terminal ohmmeter adalah sama dengan nol (misalkan hubung singkat, Rx = 0).Penyekalaan dari tampilan ohmmeter dihitung berdasarkan pergerakan simpangan dari berbagai nilai resistansi yang diukur.

Karena kita ingin simpangan maksimum ketika terminal terhubung singkat, nilai Rs dihitung dengan cara yang sama seperti saat mendisain voltmeter, dihitung:
Rs = (E / Ifsd) – Rm 
Penyekalaan Ohmmeter
Jadi, saat resistansi yang diukur adalah minimum (R = 0), maka arusnya akan maksimum. Begitu juga sebaliknya, ketika resistansi yang dikur maksimum (R = ), arusnya akan minimum atau sama dengan nol. Skala dari sebuah ohmmeter ditunjukkan pada gambar tersebut.

Karena arus adalah berbanding terbalik dengan resistansi suatu rangkaian, jadi skalanya tidak linier.

2.10   Jenis-jenis Ohmmeter
Pada ohm-meter ada dua bentuk yaitu bentuk ohm-meter analog dan bentuk
ohm-meter digital.

a.       Ohmmeter Analog
Ohm-meter analog lebih banyak dipakai untuk kegunaan sehari-hari, seperti para tukang servis TV atau komputer kebanyakan menggunakan jenis yang analog. Kekurangannya adalah susah untuk memonitor tegangan yang tidak stabil. Jadi bila melakukan pengukuran tegangan yang bergerak naik-turun,sebaiknya menggunakan ohm-meter analog.

b.      Ohmmeter Digital
Ohm-meter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan multimeter analog. Yaitu memiliki tambahan-tambahan satuan yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak, tidak terbatas pada ampere, volt, dan ohm saja. Ohm-meter digital biasanya dipakai pada penelitian atau kerja-kerja mengukur hambatan pada kecermatan tinggi, tetapi sekarang ini banyak juga bengkel-bengkel komputer dan service center yang memakai ohm-meter digital. Kelebihannya adalah mudah dalam pembacaannya dengan tampilan yang lebih simple. Sedangkan kekurangannya adalah akurasinya rendah, jadi untuk pengukuran yang memerlukan ketelitian tinggi sebaiknya menggunakan ohm-meter digital.


2.10 Macam-macam Ohmmeter

1. Micro ohm-meter                            2. Resistance Tester Mega OhmMeter           

 









3.      Esr ohmmeter                                                      4.  Ohm=y  meter Digital   

 








                                                                                                
5.      High-resistance ohmmeter

 








2.11 Perawatan/ maintenance
Ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan di dalam penggunaan ohmmeter, antara lain yaitu :
1. Untuk melindungi Ohmmeter terhadap kerusakan elektronis yang permanen ikuti langkah-langkah pemakaian dengan benar.
2. Jangan melakukan pengukuran resistance (tahanan) sementara masih terdapat aliran listrik, karena dapat merusak Alat Ukur atau sistem (terjadi short circuit) dan bahkan berbahaya bagi penggunanya.
3. Simpan di tempat yang terhindar dari medan magnet luar, alat ukur akan terganggu bila di sekitar terdapat hantaran yang bermuatan atau berarus tinggi, terdapat medan magnet yang lebih besar.
4. Simpan pada Temperatur keliling alat ukur kurang  dari  20o C



1 comment: