ATMOSFER
MAKALAH
MATA KULIAH
ILMU
PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA
DISUSUN
OLEH:
1.
AZNI ASLINDA 1413022008
2.
DWI ESTI KUSUMANDARI 1413022020
3.
EVELYN MEGA PATRICIA 1413022024
4.
GREGORIUS VERLI GIGA W. 1413022028
5.
NUR SYAMSIYAH 1413022056
6.
TARISSA NISWATUN A. 1413022066

PENDIDIKAN
FISIKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2015
BAB II
PENDAHULUAN
2.1. Pengertian Atmosfer Bumi
Bumi merupakan salah satu planet yang ada di tata surya
yang memiliki
selubung yang berlapis-lapis. Selubung bumi tersebut berupa
lapisan udara yang sering disebut dengan atmosfer. Atmosfer terdiri atas
bermacam-macam unsur gas dan di dalamnya terjadi proses pembentukan dan
perubahan cuaca dan iklim. Atmosfer melindungi manusia dari sinar matahari yang
berlebihan dan meteor-meteor yang ada. Adanya atmosfer bumi memperkecil
perbedaan temperatur siang dan malam. Gejala yang terjadi di atmosfer sangat
banyak dan beragam. Pada lapisan bawah angin berhembus, angin terbentuk, hujan
dan salju jatuh, dan terjadilah musim panas dan musim dingin. Semua ini
merupakan gejala yang lazim terjadi yang sering disebut cuaca.
Atmosfer bumi merupakan selubung gas yang menyelimuti
permukaan padat dan cair pada bumi. Selubung ini membentang ke atas sejauh berates-ratus
kilometer, dan akhirnya bertemu dengan medium antar planet yang berkerapatan
rendah dalam sistem tata surya. Atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas
permukaan tanah sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi.
2.2.Lapisan Atmosfer Bumi
Lapisan atmosfer terdiri dari beberapa lapisan, antara
lain; troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer. Berikut ini
akan dijelaskan secara lengkap mengenai masing-masing lapisan atmosfer bumi.
1. Troposfer
Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu
pada ketinggian 0 - 18 km di atas permukaan bumi. Tebal lapisan troposfer
ratarata ± 10 km. Di daerah khatulistiwa, ketinggian lapisan troposfer sekitar
16 km dengan temperatur rata-rata 80°C. Daerah sedang ketinggian lapisan troposfer
sekitar 11 km dengan temperatur rata-rata 54°C, sedangkan di daerah kutub
ketinggiannya sekitar 8 km dengan temperature rata-rata 46°C. Lapisan troposfer
ini pengaruhnya sangat besar sekali terhadap kehidupan mahkluk hidup di muka
bumi. Lapisan ini selain terjadi peristiwa-peristiwa seperti cuaca dan iklim,
juga terdapat kira-kira 80% dari seluruh massa gas yang terkandung dalam
atmosfer terdapat pada lapisan ini.
Ciri khas yang terjadi pada lapisan troposfer adalah suhu
(temperatur) udara menurun sesuai dengan perubahan ketinggian, yaitu setiap
naik 100 meter dari permukaan bumi, suhu (temperatur) udara menurun sebesar ±
0,5°C. Lapisan troposfer paling atas, yaitu tropopause yang menjadi batas
antara troposfer dan stratosfer. Suhu (temperatur) udara di lapisan ini relatif
konstan atau tetap, walaupan ada pertambahan ketinggian, yaitu berkisar antara
-55°C sampai -60°C. Ketebalan lapisan tropopause ± 2 km.
Pada lapisan ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu
yang mendadak, angin, tekanan dan kelembaban udara yang kita rasakan seharihari
terjadi. Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari
troposfer, karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan
menyalurkan panasnya ke udara. Pada troposfer ini terdapat gas-gas rumah kaca
yang menyebabkan efek rumah kaca dan pemanasan global. Troposfer terdiri atas:
a.
Lapisan
planetair : 0-1 km
b.
Lapisan
konveksi : 1-8 km
c.
Lapisan
tropopause : 8-12 km.
Tropopause
merupakan lapisan pembatas antara lapisan troposfer dengan stratosfer yang
temperatunya relatif konstan. Pada lapisan tropopause kegiatan udara secara
vertikal terhenti.
2. Stratosfer
Lapisan kedua
dari atmosfer adalah stratosfer. Stratosfer terletak pada ketinggian antara 18
- 49 km dari permukaan bumi. Lapisan ini ditandai dengan adanya proses inversi
suhu, artinya suhu udara bertambah tinggi seiring dengan kenaikan ketinggian
dari permukaan bumi. Kenaikan suhu udara berdasarkan ketinggian mulai terhenti,
yaitu pada puncak lapisan stratosfer yang disebut stratopause dengan suhu udara
sekitar 0°C.
Stratopause
adalah lapisan batas antara stratosfer dengan mesosfer. Lapisan ini terletak
pada ketinggian sekitar 50 - 60 km dari permukaan bumi. Stratosfer terdiri atas
tiga lapisan yaitu, lapisan isotermis, lapisan panas dan lapisan campuran
teratas. Umumnya suhu (temperatur) udara pada lapisan stratosfer sampai
ketinggian 20 km tetap. Lapisan ini disebut dengan lapisan isotermis.
Lapisan
isotermis merupakan lapisan paling bawah dari stratosfer. Setelah lapisan
isotermis, berikutnya terjadi peningkatan suhu (temperatur) hingga ketinggian ±
45 km. Kenaikan temperatur pada lapisan ini disebabkan oleh adanya lapisan ozon
yang menyerap sinar ultra violet yang dipancarkan sinar matahari. lapisan
stratosfer ini tidak ada lagi uap air, awan ataupun debu atmosfer, dan biasanya
pesawat-pesawat yang menggunakan mesin jet terbang pada lapisan ini. Hal ini
dimaksudkan untuk menghindari gangguan cuaca. Perubahan secara bertahap dari
troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11 km. Suhu di lapisan
stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu - 70°F atau
sekitar - 57°C. Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola
aliran yang tertentu. Awan tinggi jenis cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan
paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang cukup signifikan. Dari bagian tengah stratosfer keatas,
pola suhunya berubah menjadi semakin bertambah semakin naik, karena
bertambahnya lapisan dengan konsentrasi ozon yang bertambah. Lapisan ozon ini
menyerap radiasi sinar ultra ungu. Suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar
18°C pada ketinggian sekitar 40 km. Lapisan stratopause memisahkan stratosfer
dengan lapisan berikutnya.
Ozon adalah
hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari matahari. Ozon di
udara berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet dari matahari pada tingkat
yang aman untuk kesehatan. Ozon terbentuk dari tiga atom oksigen (O3).
Ozon adalah gas yang tidak berwarna dan dapat ditemukan di lapisan stratosfer
yaitu lapisan awan yang terletak antara 15 hingga 35 km dari permukaan bumi.
Lapisan ozon sangat penting karena ozon menyerap radiasi ultra violet (UV) dari
matahari untuk melindungi radiasi yang tinggi sampai ke permukaan bumi. Radiasi
dalam bentuk UV spektrum mempunyai jarak gelombang yang lebih pendek daripada
cahaya. Radiasi UV dengan jarak gelombang adalah di antara 280 hingga 315
nanometer yang dikenali UVB dan ia merusak hampir semua kehidupan. Adanya
penyerapan radiasi UV-B sebelum sinar UV sampai ke permukaan bumi, lapisan ozon
melindungi bumi dari efek radiasi yang merusak kehidupan.
3. Mesosfer
Mesosfer adalah
lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan berkurang dengan pertambahan
ketinggian hingga ke lapisan keempat. Mesosfer terletak pada ketinggian antara
49 - 82 km dari permukaan bumi. Lapisan ini merupakan lapisan pelindung bumi
dari jatuhan meteor atau benda-benda angkasa luar lainnya. Udara yang terdapat
di sini akan mengakibatkan pergeseran berlaku dengan objek yang datang dari angkasa
dan menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi
biasanya terbakar di lapisan ini. Lapisan mesosfer ini ditandai dengan
penurunan suhu (temperatur) udara, rata-rata 0,4°C per seratus meter. Penurunan
suhu (temperatur) udara ini disebabkan karena mesosfer memiliki kesetimbangan
radioaktif yang negatif. Temperatur terendah di mesosfer kurang dari -81°C.
Bahkan di puncak mesosfer yang disebut mesopause, yaitu lapisan batas antara
mesosfer dengan lapisan termosfer temperaturnya diperkirakan mencapai sekitar
-100°C.
4. Termosfer
Termosfer adalah
lapisan udara keempat, peralihan dari mesosfer ke termosfer dimulai pada
ketinggian sekitar 82 km. Termosfer terletak pada ketinggian antara 82 - 800 km
dari permukaan bumi. Lapisan termosfer ini disebut juga lapisan ionosfer.
Lapisan ini merupakan tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat
memberikan efek pada perambatan/refleksi gelombang radio, baik gelombang
panjang maupun pendek. Disebut dengan termosfer karena terjadi kenaikan temperatur
yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 19820°C. Perubahan ini terjadi
karena serapan radiasi sinar ultra ungu.
Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk
lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat
memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini berguna
untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh.
5. Eksosfer
Eksosfer adalah
lapisan udara kelima, eksosfer terletak pada ketinggian antara 800 - 1000 km
dari permukaan bumi. Pada lapisan ini merupakan tempat terjadinya gerakan
atom-atom secara tidak beraturan. Lapisan ini merupakan lapisan paling panas
dan molekul udara dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari
permukaan bumi. Lapisan ini sering disebut pula dengan ruang antar planet dan
geostasioner. Lapisan ini sangat berbahaya, karena merupakan tempat terjadi
kehancuran meteor dari angkasa luar.

Gambar. Lapisan atmosfer bumi

Gambar. Lapisan atmosfer bumi dengan ketinggian
masing-masing
1.3 Komposisi pada
Atmosfer Bumi
Atmosfer mengandung campuran gas-gas yang lebih terkenal
dengan nama udara dan menutupi seluruh permukaan bumi. Campuran gas-gas ini menyatakan
komposisi dari atmosfer bumi. Bagian bawah dari atmosfer bumi dibatasi oleh daratan,
samudera, sungai, danau, es, dan permukaan salju. Gas pembentuk atmosfer
disebut udara. Udara adalah campuran berbagai unsure dan senyawa kimia sehingga
udara menjadi beragam. Keberagaman terjadi biasanya karena kandungan uap air
dan susunan masing-masing bagian dari sisa udara (disebut udara kering).
Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan
sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap
air, dan gas lainnya.
Tabel. Gas-gas penyusun atmosfer bumi

Nitrogen bereaksi lambat, tetapi merupakan bagian penting
dari kehidupan sehingga keseimbangan nitrogen di udara, di laut dan
di dalam bumi sangat dipengaruhi oleh makhluk hidup. Karbondioksida yang
berlimpah dari sinar matahari membuat karbohidrat dengan hasil sampingan
oksigen (fotosintesis). Oksigen terakumulasi di udara kemudian berkembang
makhluk yang membutuhkan oksigen.
Gas nitrogen merupakan gas yang paling banyak terdapat
dalam lapisan udara atau atmosfer bumi. Salah satu sumbernya yaitu berasal dari
pembakaran sisa-sisa pertanian dan akibat letusan gunung api. Gas lain yang cukup
banyak dalam lapisan udara atau atmosfer adalah oksigen. Oksigen antara lain
berasal dari hasil proses fotosintesis pada tumbuhan yang berdaun hijau. Dalam proses
fotosintesis, tumbuhan menyerap gas karbondioksida dari udara dan mengeluarkan
oksigen. Gas karbondioksida secara alami berasal dari pernapasan mahkluk hidup,
yaitu hewan dan manusia. Serta secara buatan gas karbondioksida berasal dari
asap pembakaran industri, asap kendaraan bermotor, kebakaran hutan, dan
lain-lain.
Selain keempat gas tersebut di atas ada beberapa gas lain
yang terdapat di dalam atmosfer, yaitu di antaranya ozon. Walaupun ozon ini
jumlahnya sangat sedikit namun sangat berguna bagi kehidupan di bumi, karena
ozon yang dapat menyerap sinar ultra violet yang dipancarkan sinar matahari
sehingga jumlahnya sudah sangat berkurang ketika sampai di permukaan bumi.
Apabila radiasi ultra violet ini tidak terserap oleh ozon,
maka akan menimbulkan malapetaka bagi kehidupan mahkluk hidup yang ada di bumi.
Radiasi ini di antaranya dapat membakar kulit mahkluk hidup, memecahkan kulit
pembuluh darah, dan menimbulkan penyakit kanker kulit. Selain unsur pembentuk
yang berupa gas, udara juga mengandung partikel padat dan cair, yang kebanyakan
begitu kecilnya sehingga gerakan udara dapat mengimbangi kecenderungan partikel
tersebut jatuh ke tanah. Partikel itu dapat berasal dari debu yang terangkat
oleh angin, partikel garam laut, ataupun hasil pembakaran dan pengolahan dalam
industri.
Berdasarkan pengalaman sehari-hari kita mengetahui bahwa
suhu udara berubah-ubah dari waktu ke waktu; pagi yang sejuk diikuti oleh sore
hari yang panas, dan musim dingin yang dingin diikuti musim panas yang pana dalam
suatu daur yang tetap. Suhu menjadi beragam dari tempat ke tempat pada waktu
yang sama. Pada wilayah yang lintang rendah lebih panas daripada wilayah pada
lintang yang lebih tinggi dan daerah yang rendah lebih panas daripada
pegunungan tinggi. Bumi secara keseluruhan selama setahun penuh, suhu rata-rata
di dekat tanah pada muka laut (suhu permukaan) adalah 15°C (288K, 59°F).
Rata-rata keseluruhan sepanjang tahun turun menurut ketinggian. Namun,
kira-kira di atas 12 km (40.000 kaki) penurunan suhu berhenti.
Lapisan atmosfer dengan suhu yang rata-rata berkurang
menurut kentinggian, disebut troposfer, lapisan diatasnya denagn suhu tetap
atau meningkat disebut stratosfer. Pada permukaan diantara troposfer dan
stratosfer (kadang-kadang berupa lapisan peralihan) disebut tropopause. Daerah
dimana cuaca terjadi adalah bagian terbawah atmosfer, yang disebut troposfer
(daerah inilah yang menjadi perhatian bagi para ahli meteorologi). Troposfer
memiliki sifat penting, yaitu bahwa secara umum temperatur berkurang terhadap ketinggian.
Diatas troposfer adalah stratosfer yang dicirikan oleh
bertambahnya temperatur terhadap ketinggian. Diskontinuitas
yang membedakan troposfer dengan stratosfer adalah lapisan tropopause.
Pada troposfer campuran gas-gas terdiri dari 78% nitrogen
dan 21% oksigen (prosen dalam volume). Sisanya sebesar 1% adalah campuran gas yang
terdiri dari argon, karbondioksida, dan gas-gas lainnya. Campuran gas tanpa
uap-air disebut sebagai udara kering, dan campuran gas-gas tanpa terkecuali
disebut sebagai udara lembab.
1.4 Fungsi Atmosfer Bumi
Setiap kali menghirup udara, manusia diingatkan bahwa tidak
dapat hidup tanpa udara. Udara bersih adalah kebutuhan fisik manusia yang
merupakan hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan. Atmosfer membuat
suhu bumi sesuai untuk kehidupan manusia. Adanya efek rumah kaca di atmosfer,
sinar matahari yang masuk ke bumi dapat diserap dan menghangatkan udara. Suhu
rata-rata di permukaan bumi naik 33°C lebih tinggi menjadi 15°C dari seandainya
tidak ada efek rumah kaca (-18°C), suhu yang terlalu dingin bagi kehidupan
mnusia. Efek rumah kaca disebabkan oleh gas-gas rumah kaca.
Atmosfer berguna untuk melindungi makhluk hidup yang yang
ada di muka bumi karena membantu menjaga stabilitas suhu udara siang dan malam,
menyerap radiasi dan sinar ultraviolet yang sangat berbahaya bagi manusia dan
makhluk bumi lainnya. Atmosfir juga melindungi bumi dari suhu dingin membeku
ruang angkasa, yang mencapai sekitar 270°C di bawah nol. Selain atmosfer, sabuk
Van Allen, suatu lapisan yang tercipta akibat keberadaan medan magnet bumi,
juga berperan sebagai perisai melawan radiasi berbahaya yang mengancam planet
ini. Radiasi yang terus-menerus dipancarkan oleh matahari dan bintang-bintang
lainnya, sangat mematikan bagi makhuk hidup.
Apabila sabuk Van Allen tidak ada, semburan energi raksasa
yang disebut jilatan api matahari yang terjadi berkali-berkali pada matahari
akan menghancurkan seluruh kehidupan di muka bumi. Bumi memiliki kerapatan
terbesar di antara planet-planet lain di tata surya kita. Inti bumi yang
terdiri atas unsur nikel dan besi inilah yang menyebabkan keberadaan medan
magnetnya yang besar. Medan magnet ini membentuk lapisan pelindung berupa
radiasi Van-Allen, yang melindungi Bumi dari
pancaran radiasi dari luar angkasa. Jika lapisan pelindung
ini tidak ada, maka kehidupan takkan mungkin dapat berlangsung di Bumi.
Satu-satunya planet berbatu lain yang berkemungkinan memiliki medan magnet
adalah Merkurius tetapi kekuatan medan magnet planet ini 100 kali lebih kecil
dari Bumi. Bahkan Venus, planet kembar Bumi, tidak memiliki medan magnet.
Lapisan pelindung Van-Allen ini merupakan sebuah rancangan istimewa yang hanya ada
pada Bumi.
1.5 Sifat Atmosfer Bumi
Berikut ini merupakan beberapa
sifat dari atmosfer bumi:
·
Merupakan
selimut gas tebal yang secara menyeluruh menutupi bumi sampai ketinggian 560 km
dari permukaan bumi.
·
Tidak
berwarna, tidak berbau, tidak dapat dirasakan, tidak dapat diraba (kecuali
bergerak sebagai angin).
·
Mudah
bergerak, dapat ditekan, dapat berkembang.
·
Mempunyai
berat (56 x 1014 ton) dan dapat memberikan tekanan. 99% dari beratnya berada
sampai ketinggian 30 km, dan separuhnya berada di bawah 6000 m.
·
Memberikan
tahanan jika suatu benda melewatinya berupa panas akibat pergesekan (misalnya
meteor hancur sebelum mencapai permukaan bumi).Sangat penting untuk kehidupan
dan sebagai media untuk proses cuaca. Sebagai selimut yang melindungi bumi
terhadap tenaga penuh dari matahari pada waktu siang, menghalangi hilangnya
panas pada waktu malam. Tanpa
·
atmosfer
suhu bumi pada siang hari 93,3°C dan pada malam hari -148,9°C.
1.6 Cuaca dan Iklim
Cuaca dan iklim merupakan gejala alamiah yang sangattpenting
bagi kehidupan manusia, dengan mengetahui pola cuaca dan iklim seperti periode musim
hujan dan kemarau, maka para petani dapat menentukan musim tanam yang tepat
agar produksi pertaniannya baik. Selain itu, kondisi cuaca dan iklim seperti
arah dan kecepatan angin sangat diperlukan bagi para nelayan untuk menentukan
saat-saat yang tepat pergi ke laut mencari ikan serta masih banyak
sektor-sektor kehidupan yang berkaitan dengan kondisi cuaca dan iklim. Cuaca
dan iklim merupakan akibat dari proses-proses yang terjadi di atmosfer yang
menyelubungi bumi.
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah
tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca
terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa
jam saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari, dan keadaannya bisa
berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jam.
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun
yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama dan meliputi wilayah yang
luas.
Iklim dapat terbentuk karena adanya:
1.
Rotasi dan
revolusi bumi sehingga terjadi pergeseran semu harian matahari dan tahunan.
2.
Perbedaan
lintang geografi dan lingkungan fisis.
Ilmu yang mempelajari tentang iklim disebut Klimatologi,
sedangkan ilmu yang mempelajari tentang keadaan cuaca disebut Meteorologi. Ada
beberapa unsur yang mempengaruhi keadaan cuaca dan iklim suatu daerah atau wilayah,
yaitu: suhu atau temperatur udara, tekanan udara, angin, kelembaban udara dan
curah hujan.
BAB
III
3.1 Kesimpulan
1.
Atmosfer bumi adalah selubung gas yang menyelimuti permukaan padat dan cair pada
bumi.
2.
Lapisan
atmosfer bumi terdiri dari troposfer, statosfer, mesosfer, termosfer, dan
eksosfer.
3.
Komposisi
udara pada atmosfer bumi terdiri atas
nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida
(variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya.
4.
Atmosfer berguna
untuk melindungi makhluk hidup
yang yang ada di
muka bumi karena membantu menjaga stabilitas suhu udara siang dan malam,
menyerap radiasi dan
sinar ultraviolet yang
sangat berbahaya bagi
manusia dan makhluk bumi lainnya. Atmosfer juga melindungi bumi dari suhu dingin membeku ruang angkasa.
5.
Sifat-sifat atmosfer yakni merupakan
selimut gas tebal, tidak
berwarna, tidak berbau,
tidak dapat dirasakan,
tidak dapat diraba (kecuali bergerak sebagai angin), mudah bergerak, dapat
ditekan, dapat berkembang, mempunyai
berat (56 x
1014 ton) dan
dapat memberikan tekanan.
6.
Cuaca adalah
keadaan udara pada
saat tertentu dan
di wilayah tertentu yang relatif
sempit dan pada jangka waktu yang singkat.
7.
Iklim adalah
keadaan cuaca rata-rata
dalam waktu satu
tahun yang penyelidikannya dilakukan
dalam waktu yang
lama dan meliputi
wilayah yang luas
No comments:
Post a Comment