HUKUM NEWTON
(Makalah Bahasa
Indonesia)
Oleh
Juzsi Aldeska
1413022038

PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan
kehadirat Allah yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik, dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Hukum Newton ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Hukum Newton dan juga bagaimana kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, penulis
berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah penulis
buat di masa yang akan datang. Mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya, penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan memohon kritik serta saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Bandar Lampung, 25 April
2015
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
..................................................................................................................
i
KATA PENGANTAR
..........................................................................................
ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
........................................................................................
1
1.2 Tujuan Penulisan
....................................................................................
1
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hukum Newton
..................................................................... 2
2.2 Hukum I Newton
....................................................................................
2
2.3 Hukum II Newton
...................................................................................
3
2.4 Hukum III Newton
..................................................................................
4
2.5 Perbedan Berat dan Massa
...................................................................... 5
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan .............................................................................................
7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Hukum gerak Newton adalah hukum sains yang ditentukan
oleh Sir Isaac Newton mengenai sifat gerak benda. Hukum gerak Newton itu
sendiri merupakan hukum yang fundamental. Artinya, pertama hukum ini tidak
dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip lain, kedua hukum ini memungkinkan kita
agar dapat memahami jenis gerak yang paling umum yang merupakan dasar mekanika
klasik.
Dalam kehidupan sehari-hari, gaya merupakan tarikan
atau dorongan. Misalnya, pada waktu kita mendorong atau menarik suatu benda
atau kita menendang bola, dikatakan bahwa kita mengerjakan suatu gaya dorong
pada mobil mainan. Pada umumnya benda yang dikenakan gaya mengalami
perubahan-perubahan lokasi atau berpindah tempat.
Dari uraian di atas maka pada makalah ini akan dibahas
mengenai hukum Newton. Agar pembaca lebih mengetahui tentang pegertian, bunyi, dan
fungsi Hukum Newton.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian Hukum Newton
2. Untuk mengetahui bunyi Hukum I Newton
3. Untuk mengetahui bunyi Hukum II Newton
4. Untuk mengetahui bunyi Hukum III Newton
5. Untuk mengetahui perbedaan berat dan massa sehingga pembaca bisa
membedakan antara massa dan berat.
1
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hukum Newton
Hukum-hukum Newton adalah hukum yang
mengatur tentang gerak. Hukum gerak Newton itu sendiri merupakan hukum yang
fundamental. Artinya, pertama hukum ini tidak dapat dibuktikan dari
prinsip-prinsip lain. Kedua, hukum ini memungkinkan kita agar dapat memahami
jenis gerak yang paling umum yang merupakan dasar mekanika klasik.
Hukum gerak Newton adalah tiga hukum yang
menjadi dasar mekanika klasik. Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya
yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya. Ketiga hukum gerak
ini pertama dirangkum oleh Isaac Newton dalam karyanya Philosophi Naturalis
Principa Mathematica, pertama kali ditebitkan pada 05 Juli 1687.
2.2 Hukum I Newton
Bunyi Hukum I
Newton, “ Jika resultan dari
gaya-gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, maka benda diam dan benda bergerak lurus
beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan “.Secara matematis dapat ditulis
:

Hukum pertama Newton menyatakan bahwa
sebuah benda dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan konstan akan
tetap diam atau akan terus bergerak dengan kecepatan konstan kecuali ada gaya
eksternal yang bekerja pada benda itu. Kecenderungan ini digambarkan dengan
mengatakan bahwa benda mempunyai kelembaman. Benda yang mula-mula diam akan mempertahankan
keadaan diamnya dan benda yang mula-mula bergerak akan mempertahankan
2
keadaan bergeraknya. Sifat benda yang
cenderung mempertahankan keadaan geraknya inilah yang disebut kelembaman atau
inersia. Oleh karena itu, hukum pertama Newton disebut juga hukum kelembaman
atau hukum inersia.
2.3 Hukum II Newton
Bunyi Hukum II
Newton, “ Percepatan yang
ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan
besar gaya itu (searah dengan gaya itu) dan berbanding terbalik dengan massa
benda tersebut”. Secara matematis dapat ditulis :

Dimana :
F = gaya (N)
m = massa (kg)
a = Percepatan (m/s²)
Hukum kedua Newton menetapkan hubungan
antara besaran dinamika gaya dan massa serta besaran kinematika percepatan,
kecepatan, dan perpindahan. Gaya adalah suatu pengaruh pada sebuah benda yang
menyebabkan benda mengubah kecepatannya. Arah gaya adalah arah percepatan
yang disebabkan jika gaya itu adalah satu-satunya gaya yang bekerja pada benda
tersebut. Besarnya gaya adalah hasil kali massa benda dan besarnya percepatan
yang dihasilkan gaya. Massa adalah sifat intristik sebuah benda mengukur
resistensinya terhadap percepatan. Dalam hukum ini Newton menyimpulkan sebagai
berikut, percepatan benda yang disebabkan adanya resultan gaya pada benda
dengan massa berbanding langsung dengan besar resultan gaya. Semakin besar
gaya, semakin besar percepatan. Percepatan benda yang disebabkan adanya
resultan gaya pada benda berbanding terbalik dengan massa benda. Semakin besar
massa, semakin kecil percepatan.
3
2.4 Hukum III Newton
Hukum III Newton tentang gerak menyatakan
bahwa bila suatu benda melakukan gaya pada benda lainnya, maka akan menimbulkan
gaya yang besarnya sama dengan arah yang berlawanan. Dengan kata lain, Hukum
III Newton ini berbunyi :
Gaya aksi = gaya reaksi
Gaya aksi = gaya yang bekerja pada benda
Gaya reaksi = gaya reaksi benda
akibat gaya aksi
Untuk setiap gaya aksi yang dilakukan,
selalu ada gaya reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan, atau gaya
interaksi antara dua buah benda selalu sama besar tetapi berlawanan arah. Harus
selalu diingat bahwa pasangan gaya yang dimaksudkan dalam Hukum III Newton ini
bekerja pada dua benda yang berbeda. Gaya mana yang merupakan gaya reaksi pada
dasarnya tidak dapat ditentukan. Namun demikian, biasanya dalam soal Fisika
disebutkan bahwa gaya aksi adalah gaya yang kita lakukan, meskipun sebenarnya
bisa dipertukarkan.
Hukum ketiga menyatakan bahwa tidak ada
gaya timbul di alam semesta ini, tanpa keberadaan gaya lain yang sama dan
berlawanan dengan gaya itu. Jika sebuah gaya bekerja pada sebuah benda (aksi)
maka benda itu akan mengerjakan gaya yang sama besar namun berlawanan arah
(reaksi). Dengan kata lain gaya selalu muncul berpasangan.
Sebagai contoh, ketika kita berjalan telapak
kaki kita mendorong tanah kebelakang (aksi). Sebagai reaksi, tanah mendorong
telapak kaki kita ke depan, sehingga kita berjalan kedepan. Contoh lain, ketika
seseorang mendayung perahu, pada waktu mengayunkan dayung, pendayung mendorong
air ke belakang (aksi). Sebagai reaksi, air memberi gaya pada dayung kedepan
sehingga perahu bergerak kedepan. Secara matematis, Hukum III Newton ditulis sebagai berikut :
4
FA = - FB
|
Atau
|
Faksi = - Freaksi
|
2.5 Perbedan Berat dan Massa
2.5.1 Berat
Gaya yang paling umum dalam pengalaman sehari-hari adalah gaya tarikan gravitasi
bumi pada sebuah benda. Gaya ini dinamakan berat benda. Jika kita menjatuhkan
sebuah benda dekat permukaan bumi dan mengabaikan resistensi udara sehingga
satu-satunya gaya yang bekerja pada benda itu adalah gaya karena gravitasi
(keadaan ini dinamakan jatuh bebas), benda dipercepat ke bumi dengan percepatan
9,81 m/s2. Pada tiap titik di ruang, percepatan ini sama untuk semua
benda tak tergantung massanya. Kita namakan nilai percepatan ini g. Dari hukum
kedua Newton, kita dapat menulis gaya gravitasi Fg pada benda bermassa m sebagai :
Fg = ma
|
Dengan menggunakan a = g dan menulis w untuk
gaya grafitasi, kita dapatkan:
w = mg
|
Karena g adalah sama untuk semua benda di
suatu titik, kita dapat menyimpulkan bahwa berat benda sebanding dengan
massanya. Namun pengukuran g yang teliti diberbagai tempat menunjukkan bahwa g
tidak mempunyai nilai yang sama di mana-mana.
Gaya tarikan bumi pada benda berubah
dengan lokasi. Secara khusus, di titik-titik di atas permukaan bumi, gaya
karena gravitasi berubah secara terbalik dengan kuadrat jarak benda dari pusat
bumi. Jadi, sebuah benda memiliki berat sedikit lebih kecil pada ketinggian
yang sangat tinggi dibandingkan pada ketinggian laut. Medan gravitasi juga
sedikit berubah dengan garis lintang karena bumi tidak tepat
5
bulat tetapi agak datar di kutub-kutubnya.
Jadi,berat tidak seperti massa, bukan sifat intrinsik benda itu sendiri. Satuan
SI untuk berat adalah N (Newton).
2.5.2 Massa
Massa adalah sifat intrinsik dari sebuah
benda yang menyatakan resistensinya terhadap percepatan. Massa sebuah benda
dapat dibandingkan dengan massa benda lain dengan menggunakan gaya yang sama
pada masing- masing benda dan dengan mengukur percepatannya. Dengan demikian,
rasio massa benda-benda itu sama dengan kebalikan rasio percepatan benda-benda
itu yang dihasilkan oleh gaya yang sama. Massa adalah jumlah atau banyaknya zat
itu sendiri, disemua tempat harganya tetap, Satuan ( SI ) Kg, merupakan besaran
skala, dan dapat diukur dengan neraca ohauss dan neraca pegas. Sedangakan berat
adalah gaya tarik bumi terhadap benda, harganya tergantung dari tempat itu,
Satuan Newton (N), dan dapat diukur dengan neraca pegas.
6
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian di
atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hukum-hukum Newton
adalah hukum yang mengatur tentang gerak.
2. Hukum I Newton berbunyi
“ Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol
maka benda diam akan tetap diam dan benda bergerak lurus beraturan akan tetap
bergerak lurus beraturan”.
3. Hukum II Newton berbunyi “ Percepatan
yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus
dengan besar gaya itu dan berbanding terbalik dengan massa benda itu “.
4. Hukum III Newton berbunyi “ bila suatu
benda melakukan gaya pada benda lainnya, maka akan menimbulkan gaya yang
besarnya sama dengan arah yang berlawanan”.
5. Massa berbeda dengan berat. Massa
adalah sifat intristik dari sebuah benda yang menyatakan resistensinya terhadap
percepatan, sedangkan berat bergantung pada hakikat dan jarak benda-benda lain
yang mengerjakan gaya-gaya gravitasional pada benda itu.
7
DAFTAR PUSTAKA
Ruwanto, Bambang.
2009. Asas-asas Fisika 2A. Yogyakarta : Yudhistira
Sugijono, dkk.
1996. Konsep-konsep Fisika. Klaten : PT Intan Pariwara
http://ahmad-sendy.blogspot.com/2013/05/makalah-hukum-newton.html
No comments:
Post a Comment