Nama : Jusi Aldeska Kelompok : VI (Empat)
Prodi : Pendidikan Fisika Tanggal
Percobaan : 13 Desember 2014
NPM : 1413022038
REPRODUKSI
(Pembelahan
Mitosis dan Meiosis)
I. Tujuan
Setelah
melaksanakan
praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan peristiwa
yang terjadi pada setiap tahapan mitosis dan meiosis serta dapat menjelaskan
perbedaan antara pembelahan mitosis dengan meoisis.
II. Dasar teori
Mitosis terjadi
pada sel-sel somatic, menghasilkan dua sel anak yang memiliki jumlah kromosom
sama dengan induknya. Proses mitosis dibagi dalam empat stadium secara
berturut-turut yaitu profase, metaphase, anaphase, dan telofase. Tahap profase
terjadi kondensasi kromosom menjadi lebih pendek dan tebal. Nucleolus mulai tidak
tampak, membrane inti menghilang. Tiap kromosom membelah memanjang, anakan
kromosom ini disebut kromatid. Tahap metaphase, kromosom menempatkan diri di
bidang equatorial (tengah) sel. Pada tahap anaphase kedua buah kromatid
memisahkan diri dan ditarik benag gelendong ke tiap kutub sel yang berlawanan.
Pada tahap telofase di setiap kutub sel terbentuk set
kromosom yang serupa. Benang-benang gelendong lenyap dan membrane inti
terbentuk kembali (Hartati, 2010).
Meosis
adalah suatu proses reproduksi sel (perkembangbiakan sel) yang sel keturunannya mewarisi
separuh jumlah kromosom induknya, mengandung kromosom 2n, maka sel yang
dihasilkan dari reproduksinya adalah mewarisi n kromosom. Peristiwa meiosis,
seperti pembentukan sperma oleh jaringan testes, dan pembentukan ovum oleh
jaringan ovarium. Hal ini dimaksudkan agar keturunan organisme yang dihasilkan
melalui perkembangbiakan kawin akan tetap menghasilkan keturunan yang bersifat
diploid (2n kromosom) sehingga tiap generasinya dapat dipertahankan jenisnya.
edangkan, pengertian mitosis adalah suatu proses pembelahan atau reproduksi
sel yang sel-sel anaknya mewarisi jumlah kromosom yang sama dengan induknya
sehingga sifat/karakternya seperti sel induknya. Mitosis terjadi pada
perbanyakan sel tubuh yang menyebabkan tubuh semakin besar, pada pembentukan
konidiospora pada jamur. Setiap sel tubuh memiliki bentuk kromosom yang selalu
berpasangan atau bersifat diploid (disebut 2n kromosom). Perkembangbiakan
secara vegetatif menghasilkan keturunan yang persis sama dengan sifat-sifat
induknya (http://www.pengertianahli.com/2014/01/pengertian-meiosis-dan-mitosis.html)
III. Cara Kerja
Adapun langkah
kerja pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut: 1. Mengamati gambar yang
telah tersedia, 2. Mengamati proses pembelahan yang terjadi pada gambar
tersebut, 3. Lalu menentukan pembelahan apa saja yang terjadi pada gambar
tersebut.
IV. Hasil Pengamatan
Berdasarkan
hasil pengamatan diperoleh hasil sebagai berikut :
Pembelahan Mitosis
Gambar
Pembelahan Mitosis
|
Keterangan
|
1. Profase
![]() |
Pada fase ini,
sel induk yang akan membelah memperlihatkan gejala terbentuknya dua sentriol
dari sentrosom, yang satu tetap ditempat dan yang satu bergerak ke arah kutub
yang berlawanan.
|
2. Metafase
![]() |
Membrab ini
sudah menghilang, kromosom berada di bidang ekuator, dengan sentromernya
seolah kromosom berpegang pada benang gelendong pembelahan.
|
3. Anafase
![]() |
Selama
anafase, kromatid bergerak menuju ke arah kutub-kutub yang berlawanan.
Kinetokor yang masih melekat pada benang spindel berfungsi menunjukkan jalan,
sedangkan lengan kromosom mengikuti dibelakangnya.
|
4. Telofase
![]() |
Kromatid-kromatid
mengumpul pada kutub-kutub. Benang gelendong menghilang, kromatid menjadi
kusut dan butiran-butiran kromatid muncul kembali.
|
5. Interfase
![]() |
Sel
mempersiapkan diri untuk pembelahan lagi dengan mengumpulkan materi dan
energi.
|
Pembelahan Meiosis
Gambar Pembelahan Meiosis I
|
Gambar Pembelahan Meiosis II
|
1. Profase I
![]() |
1. Profase II
![]()
Sentrosom
membentuk dua sentriol yang letaknya pada kutub yang berlawanan dan
dihubungkan oleh benang gelendong.
|
2. Metafase I
![]()
Tetrad
berkumpul di bidang ekuator.
|
2. Metafase II
![]()
Kromosom
berada di bidang ekuator, kromatid berkelompok dua-dua. Belum terjadi
pembelahan sentromer.
|
3. Anafase I
![]() |
3. Anafase II
![]()
Kromosom
melekat pada kinetokor benang gelendong, lalu ditarik oleh benang gelendong
ke arah kutub yang berlawanan yang menyebabkan sentromer terbelah.
|
4. Telofase I
![]()
Kromatid
memadat, selubung inti terbentuk, dan nukleolus muncul lagi, kemudian
sitokinesis berlangsung.
|
4. Telofase II
![]()
Kromatid
terkumpul pada kutub pembelahan lalu berubah menjadi kromatin kembali.
|
V. Pembahasan
Dari hasil pengamatan diperoleh Pembelahan Mitosis meliputi, profase, metafase, anafase, telofase,
dan interfase. Profase, Pada fase ini,
sel induk yang akan membelah memperlihatkan gejala terbentuknya dua sentriol
dari sentrosom, yang satu tetap ditempat dan yang satu bergerak ke arah kutub
yang berlawanan. Metafase, Membrab
ini sudah menghilang, kromosom berada di bidang ekuator, dengan sentromernya
seolah kromosom berpegang pada benang gelendong pembelahan. Anafase, Selama anafase, kromatid
bergerak menuju ke arah kutub-kutub yang berlawanan. Kinetokor yang masih
melekat pada benang spindel berfungsi menunjukkan jalan, sedangkan lengan
kromosom mengikuti dibelakangnya. Telofase,
Kromatid-kromatid mengumpul pada kutub-kutub. Benang gelendong menghilang,
kromatid menjadi kusut dan butiran-butiran kromatid muncul kembali. Interfase, Sel mempersiapkan diri untuk
pembelahan lagi dengan mengumpulkan materi dan energi. Pada Pembelahan Meiosis meliputi meiosis I
(Profase I, Metafase I, Anafase I, dan Telofase I). Profase I, Pada tahap ini terjadi, Leptonema, benang-benang
kromatin menjadi kromosom. Zigonema, kromosom yang sama bentuknya atau kromosom
homolog berdekatan atau bergandengan. Pakinema, setiap bagian kromosom homolog
mengganda, tetapi masih dalam satu ikatan. Diplonema, kromatid dari
masing-masing belahan kromosom memendek dan membesar. Diakinesis, sentrosom
membentuk dua sentriol yang masing-masing. Metafase
I, Tetrad berkumpul di bidang ekuator. Anafase
I, Benang gelendong pembelahan dari masing-masing kutub menarik kromosom
homolog sehingga setiap pasangan kromosom homolog berpisah bergerak ke arah
kutub yang berlawanan, sentromer belum membelah. Telofase I, Kromatid memadat, selubung inti terbentuk, dan
nukleolus muncul lagi, kemudian sitokinesis berlangsung. Meiosis II (Profase
II, Metafase II, Anafase II, dan Telofase II). Profase II, Sentrosom membentuk dua sentriol yang letaknya pada
kutub yang berlawanan dan dihubungkan oleh benang gelendong. Metafase II, Kromosom berada di bidang
ekuator, kromatid berkelompok dua-dua. Belum terjadi pembelahan sentromer. Anafase II, Kromosom melekat pada
kinetokor benang gelendong, lalu ditarik oleh benang gelendong ke arah kutub
yang berlawanan yang menyebabkan sentromer terbelah. Telofase II, Kromatid terkumpul pada kutub pembelahan lalu berubah
menjadi kromatin kembali.
Sedangkan
menurut teori Pembelahan sel secara mitosis akan menghasilkan dua sel anak
yang masing-masing memiliki sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan
induknya. Pada makhluk hidup bersel banyak mitosis merupakan mekanisme
memperbanyak sel atau pertumbuhan, sedangkan pada organisme bersel satu mitosis
merupakan cara bereproduksi. Pembelahan mitosis berlangsung secara bertahap
melalui beberapa fase yaitu profase, metafase, anafase, telofase, dan
interfase. Profase, Pada fase ini, sel induk yang akan
membelah memperlihatkan gejala terbentuknya dua sentriol dari sentrosom.
Masing-masing sentriol memancarkan serabut-serabut berupa filamen. Lalu butiran
kromatin memanjang menjadi benang kromatin yang kemudian memendek dan menebal
menjadi kromosom. Di akhir profase selubung inti sel pecah dan setiap kromatid
melekat di beberapa benang spindel di kinetokor. Metafase, Membran
inti sudah menghilang, kromosom berada di bidang ekuator , dengan sentromernya
seolah kromosom berpegangan pada benang gelendong pembelahan. Pada fase ini
kromosom tampak paling jelas. Anafase, Selama anafase kromatid
bergerak menuju ke arah kutub-kutub yang berlawanan. Kinetokor yang masih
melekat pada benang spindel berfungsi menunjukan jalan, sedangkan lengan
kromosom mengikuti di belakangnya. Telofase, Kromatid-kromatid
mengumpul pada kutub-kutub. Benang gelendong menghilang, kromatid menjadi kusut
dan butiran-butiran kromatid muncul kembali. Selaput inti terbentuk kembali dan
nukleolus terlihat lagi. Pada bagian bidang ekuator terjadi lekukan yang makin
lama makin ke dalam hingga sel induk terbagi menjadi dua. Interfase, Pada
fase ini inti sel mempersiapkan diri untuk pembelahan lagi dengan mengumpulkan
materi dan energi. Akhirnya pembelahan sel secara mitosis menghasilkan dua sel
anak yang masing-masing sel anakan memiliki jumlah dan kromosom yang sama
dengan sel induknya. Pada pembelahan ini terjadi pembagian inti (kariokinesis)
dan pembagian plasma atau sitoplasma.
Pembelahan sel secara meiosis berlangsung
melalui dua tahap pembelahan tanpa melalui interfase, yang dikenal dengan
meiosis I dan meiosis II. Meiosis I Fase-fasenya
meliputi, Profase, Leptonema,
benang-benang kromatin menjadi kromosom. Zigonema, kromosom yang sama bentuknya atau kromosom
homolog berdekatan atau bergandengan. Pakinema, setiap bagian kromosom homolog
mengganda, tetapi masih dalam satu ikatan. Diplonema, kromatid dari
masing-masing belahan kromosom memendek dan membesar. Diakinesis, sentrosom
membentuk dua sentriol yang masing-masing membentuk benang gelendong
pembelahan. Metafase, Tetrad
berkumpul di bidang ekuator. Anafase, Benang gelendong pembelahan dari
masing-masing kutub menarik kromosom homolog sehingga setiap pasangan kromosom
homolog berpisah bergerak ke arah kutub berlawanan. Setiap kutub memperoleh
campuran acak kromosom dari ibu bapak. Telofase,
Kromatid memadat, selubung inti terbentuk, dan nukleolus muncul lagi,
kemudian sitokinesis berlangsung. Meiosis II Fase-fase dalam tahap
pembelahan meiosis II meliputi, Profase, Sentrosom
membentuk dua sentriol yang letaknya pada kutub yang berlawanan dan dihubungkan
oleh benang gelendong. Metafase, Kromosom
berada di bidang ekuator, kromatid berkelompok dua-dua. Belum terjadi
pembelahan. Anafase, Kromosom
melekat pada kinetokor benang gelendong, lalu ditarik oleh benang gelendong ke
arah kutub yang berlawanan yang menyebabkan sentromer terbelah. Telofase, Kromatid berkumpul pada kutub
pembelahan lalu berubah menjadi kromatin kembali. Bersamaan dengan itu membran
inti dan anak inti terbentuk kembali, dan sekat pemisah semakin jelas sehingga
akhirnya terjadilah dua sel anakan.
Gametogenesis yang terjadi pada sel hewan dan
manusia dikenal sebagai spermatogenesis dan oogenesis. Spermatogenesis
merupakan proses pembentukan sel sperma. Spermatogenesis menghasilkan 4 sel
sperma dari 4 sel anakan pembelahan meiosis. Oogenesis hanya menghasilkan 1 sel
telur dari 4 kemungkinan sel anakan. Dalam hal ini, 3 sel anakan lainnya
mengalami degenerasi dan hancur. Pembelahan meiosis ini menjadi penting karena
dapat mempertahankan jumlah kromosom suatu individu tetap diploid. Artinya,
ketika terjadi peleburan sel kelamin jantan dan betina yang masing-masingnya
haploid, akan terbentuk individu diploid. Berdasarkan pemaparan diatas, dapat
disimpulkan bahwa pada pembelahan meiosis terjadi pengurangan atau reduksi
kromosom. Sel yang semula mengandung 2n kromosom (diploid), berubah menjadi n
kromosom (haploid). Oleh karena itu, pembelahn meiosis dikenal juga sebagai
pembelahan reduktif.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Mitosis pada organisme bersel satu, untuk
memperbanyak diri (reproduksi).
2. Mitosis pada organisme bersel banyak untuk
memperbanyak sel dan pertumbuhan.
3. Meiosis pada organisme bersel banyak untuk
membentuk sel kelamin (gamet).
4. Meiosis berfungsi mengurangi jumlah kromosom agar
keturunannya memiliki jumlah kromosom yang sama.
5. Mitosis terjadi lewat rangkaian tahap, yaitu
profase, metafase, anafase, telofase, dan interfase.
6. Meiosis terjadi lewat dua rangkaian tahap, yaitu
meiosis I dan meiosis II. Meiosis I meliputi, profase I (leptonema, zigonema,
pakinema, diplonema, dan diakenesis), metafase I, anafase I, dan telofase.
Meiosis II meliputi, profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II.
7. Mitosis menghasilkan dua sel anakan yang memiliki
jumlah kromosom seperti induknya (diploid).
8. Meiosis menghasilkan empat sel anakan yang memiliki
setengah jumlah kromosom induknya (haploid).
Bandar Lampung, 13 Desember 2014
Mengetahui,
Asisten
Eka Rahmi Pala
NPM : 1313024030
No comments:
Post a Comment