Sunday, May 17, 2015

GENETIKA

Nama  : Juzsi Aldeska                                                 Kelompok              : VI (Empat)
Prodi   : Pendidikan Fisika                                          Tanggal Percobaan : 22 November 2014
NPM   : 1413022038


GENETIKA
I. Tujuan
Setelah melaksanakan praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat mengetahui adanya multiple alel dan mengetahui variabilitas individu.

II. Dasar teori
Alel adalah Gen-gen yang terletak pada lokus yang sama (bersesuaian ) dan memiliki pekerjaan yang hampir sama dalam kromosom homolog. Dilihat dari pengaruh gen pada fenotipe, alel memiliki pengaruh yang saling berlawanan.dalam pengekspresian suatu sifat. Di dalam suatu lokus, terdapat sepasang atau lebih alel. Bila terdapat sepasang alel dalam suatu lokus, maka disebut alel tunggal. Bila terdapat lebih dari satu pasang alel dalam satu lokus, maka disebut alel ganda atau multiple alelmorfi. Pada sebuah gen yang hanya memiliki sebuah alel saja atau alel tunggal, terjadi pemunculan sifat dengan ekspresi penuh atau dominan. Misalnya pada suatu gen dominan R (merah) mempunyai alel r (putih), T (tinggi) mempunyai alel t (pendek), B (bulat) mempunyai alel b (oval). Pada multiple alelmorfi, terjadi perbedaan sifat pengeksrpesian suatu gen. Dua gen yang terdapat dalam lokus yang sama akan dapat memunculkan ekspresi yang berbeda karena adanya interaksi antara kedua gen tersebut. Interaksi tersebut dapat berupa pemnculan sifat yang dominan pada satu gen(menutupi sifat lain), atau bercampurnya pemunculan sifat gen yang ada sehingga memunculkan sifat kombinasi antara gen-gen tersebut/ seimbang. Sebuah gen dapat memiliki lebih dari sebuah alel . Alel–alelnya disebut alel ganda (multiple allele).  Sedangkan peristiwa sebuah gen dapat mempunyai lebih dari satu alel disebut  multiple allelomorphy (Henuhili dan Suratsih, 2003: 44 ).
Variabilitas merupakan suatu keadaan bervariasi yang berkecenderungan berubah-ubah menjadi bermacam-macam. Untuk menggambarkan variabilitas antar individu salah satu caranya adalah dengan deskripsi statistik. Pada carastatistika dengan pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan interpresi data untuk dasar mengambil keputusan,karakter parametrik individu di ukur dan dianalisismenggunakan metode statistik. Karakter tersebut sering digunakan dalam penelitian ekologi adalah panjang, lebar, berat, usia, dan jenis kelamin(http://tiaramahmuda.blogspot.com/2013/10/karakteristik-dan-variabilitas individu.html).

III. Cara Kerja
Adapun langkah kerja pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut: Untuk pemeriksaan golongan darah, 1. Menyediakan sebuah gelas objek lalu menandai sisi kiri dengan A, tengah B, dan paling kanan C atau menyediakan tiga gelas objek yang berbeda, 2. Menyeterilkan jarum franke (jarum suntik), 3. Meneteskan alkohol 70% pada kapas, lalu mengusapkan pada ujung jari anda, 4. Menusuk ujung jari dengan jarum franke sehingga mengeluarkan darah, 5. Meneteskan darah tersebut pada gelas objek yang telah ditandai tadi, 6. Meneteskan setetes serum antibodi A pada bagian A, serum antibodi B pada bagian B, 7. Mengaduk secara hati-hati dengan batang gelas cairan bagian A, B, maupun C, 8. Setelah 30 detik mengamati cairan bagian mana yang mengalami aglutinasi. Jika tampak kurang jelas, gunakan mikroskop untuk mengamatinya, 9. Mentabulasikan golongan darah untuk semua praktikan.
Untuk percobaan variabilitas individu, 1. Mencocokkan daftar fenotip dalam tabel dengan fenotip yang dimiliki, 2. Bila berfenotip dominan, maka beri tanda (-) untuk gen ke-2, 3. Memperkirakan genotip untuk masing-masing fenotip, 4. Mentabulasikan data semua praktikan dan menghitung persentasenya.

IV. Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh data sebagai berikut :
Tabel pemeriksaan golongan darah :
No
Nama
Antigen A
Antigen B
Antibodi A
Antibodi B
Golongan Darah
1.
Alivia
-
B
α
-
B
2.
Sadewa
-
-
α
β
O
3.
Fikri
-
-
α
β
O
4.
Tiara
A
-
-
β
A
5.
Nova
A
B
-
-
AB
6.
Nailul
A
-
-
β
A
7.
Aya
-
B
α
-
B
8.
Lulu
-
-
α
β
O

Tabel variabilitas individu :
No
Karakteristik
Fenotip Anda
KemungkinanGenotip Anda
Persentase data kelas
1.
Lesung dagu (D)
Tidak ada (d)
D
d
DD = 0
dd = 9
0 %
9 %
2.
Anak daun telinga menggantung (E)
Menempel (e)
E
e
EE = 7
ee = 2
80 %
30 %
3.
Ada garis pertumbuhan rambut (W)
Tidak ada (w)
W
w
WW = 6
W = 3
70 %
40 %
4.
Ibu jari kiri diatas (F)
Ibu jari kanan diatas (f)
F
f
FF = 2
ff = 7
30 %
80 %
5.
Kelingking bengkok ke dalam (B)
Bengkok ke luar (b)
B
b
BB = 0
bb = 9
0 %
100 %
6.
Ibu jari tangan bengkok ke luar (h)
Ibu jari tangan lurus (H)
h
H
hh = 5
HH = 4
60 %
50 %
7.
Iris berwarna (P)
Iris tidak berwarna (p)
P
p
PP = 0
pp = 9
0 %
100 %
8.
Ruas ke 2 jari tangan berambut (M)
Tidak berambut (m)
M
m
MM = 9
mm = 0
100 %
0 %
9.
Telunjuk pendek dari jari manis (Ss)
Telunjuk lebih panjang (SI)
Ss
SI
Ss Ss = 7
SI SI = 2
80 %
30 %

V. Pembahasan
Bagan silsilah golongan darah pada keluarga :
 






Dari hasil
percobaan didapatkan hasil sebagai berikut, didapatkan dua orang bergolongan darah B, tiga orang bergolongan darah O, dua orang bergolongan darah A, dan satu orang bergolongan darah AB. Pada percobaan variabilitas didapat Lesung dagu (D) =  0% Tidak ada(d) = 9 %, Anak daun telinga menggantung (E) = 80 % Menempel (e) = 30 %, Ada garis pertumbuhan rambut (W) = 70 % Tidak ada (w) = 40 %, Ibu jari kiri diatas (F) = 30 % Ibu jari kanan diatas (f) = 80 %, Kelingking bengkok ke dalam (B) = 0 % Bengkok ke luar (b) = 100 %, Ibu jari tangan bengkok ke luar (h) = 60 % Ibu jari tangan lurus (H) = 50 %, Iris berwarna (P) = 0 % Iris tidak berwarna (p) = 100 %, Ruas ke 2 jari tangan berambut (M) = 100 % Tidak berambut (m) = 0 %, Telunjuk pendek dari jari manis (Ss) = 80 % Telunjuk lebih panjang (SI) = 30 %.
Manfaat pengetahuan golongan darah diantaranya : 1. Untuk transfusi darah, Mengetahui golongan darah sangat penting ketika anda membutuhkan transfusi darah, seperti saat kecelakaan atau penyakit. 2. Menghindari penyakit tertentu, Selain hemolisis ada kelainan genetik lain yang juga mengancam ibu dan bayi yang dikandung. Terutama jika ibu berdarah rhesus negatif (Rh-), sedangkan suami berdarah rhesus positif (Rh+). Masalah ini biasanya terjadi pada perkawinan antar bangsa. Mengetahui golongan darah akan mengurangi risiko berbagai penyakit. 3. Resiko gumpalan darah, Penelitian Denmark menjelaskan bagaimana golongan darah berinteraksi dengan genetik untuk risiko trombosit vena (DVT) yang menyebabkan pembekuan darah di kaki bagian bawah. Pembekuan darah ini dapat mengalir ke paru-paru dan mengancam nyawa. Setelah menganalisa data sekitar 66.000 ribu orang selama 30 tahun ditemukan bahwa orang tipe A, B, dan AB memiliki 40 persen risiko lebih tinggi mengalami DVT dibandingkan golongan darah O. 4. Masalah kesuburan, Peneliti dari Albert Einstein College of Medicine di New York dan Yale University wanita dengan golongan darah O dua kali lebih mungkin memiliki kadar FSH lebih tinggi, sedangakn mereka bergolongan darah A memiliki kadar FSH rendah. Tingginya kadar FSH (follicle-stimulating hormone) menjadi indikator bahwa cadangan telur di indung telurnya berkurang lebih cepat, sehingga dapat mengurangi peluang kehamilan pada wanita berusia 30-an dan 40-an.
Cara membaca golongan darah dapat dilakukan dengan memberi setetes serum anti A pada darah dikaca A dan serum anti B pada darah dikaca B, campur tetesan darah yg telah diberi serum dan amati hasilnya. Tentukan golongan darah berdasarkan keterangan berikut: a. Jika darah di A menggumpal sedangkan di B tidak maka termasuk golongan darah A. b. Jika darah di A tidak menggumpal sedangkan di B menggumpal maka termasuk golongan darah B. c. Jika darah di A dan B menggumpal maka termasuk golongan darah AB. d. Jika darah A dan B tidak menggumpal maka termasuk golongan darah O.
Macam-macam penyakit pada sistem peredaran darah diantaranya, Anemia
penyakit yang disebabkan kekurangan sel darah merah atau sel darah merah kekurangan homoglobin. Hemofilia Penyakit yang disebabkan karena darah sukar membeku dan penyakit ini biasanya turun menurun. Varises penyakit yang diakibatkan oleh pembuluh darah kaki yang melebar karena tekanan darah, sehingga fungsinya sedikit terganggu dan mengakibatkan pembuluh darah jadi terlihat. Leukimia penyakit yang disebabkan adanya kelebihan produksi sel darah putih.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
 1. Golongan darah berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya dibagi menjadi 4 bagian yaitu golongan darah A, B, AB, dan O.
2. Apabila darah diberi anti A mengalami penggumpalan dan darah diberi anti B tidak menggumpal maka golongan darah orang tersebut adalah A.
3. Apabila darah diberi anti B tidak menggumpal dan darah diberi anti B mengalami penggumpalan maka golongan darah orang tersebut adalah B.
4. Apa bila darah diberi anti A tidak menggumpal dan darah diberi anti B tidak menggumpal maka golongan darah orang tersebut adalah O.
5. Individu-individu dengan golongan darah A mempunyai antigen A yang terdapat pada sel darah merah, individu dengan golongan darah B mempunyai antigen B, dan individu dengan golongan darah O tidak mempunyai kedua antigen tersebut.
6. Variabilitas adalah sifat beda dari organisme dalam satu spesies atau populasi.
7. Setiap praktikan memiliki karakterisitik sifat fisik yang berbeda. Meskipun terdapat persamaan, pasti terdapat perbedaannya. Perbedaan yang ada diantara individu yang bergenotip samapun kemungkinan dapat memiliki fenotip yang berbeda.


Bandar Lampung, 22 November 2014
Mengetahui,
Asisten


Kinasih Cahyono
NPM : 1313024046




No comments:

Post a Comment