TERMOMETER
WET AND DRY
(Makalah
Instrumen Fisika)
Oleh
I Wayan Adinata (1113022022)
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat-NYA lah, penyusun mampu menyelesaikan tugas
Instrumentasi Fisika yang diberikan tepat pada waktunya. Tugas yang diberikan
berupa makalah yang berjudul “Termometer Wet and Dry”.
Meskipun
tugas ini selesai disusun, namun penyusun menyadari masih ada kekurangan-
kekurangan. Walaupun begitu, penulis berharap semoga tugas yang disusun ini
dapat bermanfaat kemudian.
Kritik
dan saran yang membangun sangat diperlukan
oleh penulis agar lebih baik lagi kedepannya.
Bandar Lampung, ... April 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover…………………………………………………………………………..…...i
Kata
Pengantar……………………………………………………………….……ii
Daftar
Isi……………………………………………………………………….…iii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang………………………………………………………………..1
B. Rumusan
Masalah……………………………………………………….……2
C. Tujuan……………………………………………………………………...…2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Termometer…………………………………………………….…3
B. Jenis-Jenis
Termometer……………………………………………………….3
C. Termometer
Wet and Dry
1. Bagian dan Fungsi…………………………………………………..……4
2. Prinsip
Kerja………………………………………………………..…….5
3. Manfaat
......................................................................................................5
4. Keterampilan/ Prosedur penggunaan..........................................................6
5. Pembacaan
Hasil Pengukuran …………………………………………....6
6. Penulisan Hasil
pengukuran........................................................................6
7. Kalibrasi Alat …...……………………………………………..…………7
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………...…9
B. Saran…………………………………………………………………….…….9
Daftar Pustaka
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Termometer
adalah alat yang digunakan untuk
mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu.
Istilah termometer berasal daribahasa Latin thermo yang berarti panas dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip
kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah
termometer air raksa Termometer pada dasarnya merupakan instrumen
yang terdiri dari bahan yang perubahan sifat fisiknya karena perubahan suhu
dapat mudah diukur.
Sifat fisik yang
berubah tersebut dapat berupa perubahan volume gas atau cairan, pemuain logam,
perubahan daya hantar listrik (electrical
conductance) atau sifat-sifat lainnya. Ada beberapa jenis termometer yang
digunakan sesuai dengan fungsinya. Masing-masing jenis termometer akan
mempunyai skala yang berbeda, termasuk diantaranya termometer wet and dry yang
digunakan untuk mengukur kadar kelembaban relatif udara.
Termometer wet
and dry, terdengar asing bahkan bagi penyusun tugas ini. Dari sumber yang
penyusun dapatkan, termometer jenis ini, yaitu termometer wet and dry, biasanya
digunakan dalam bidang meteorologi dan
klimatologi. Bagaimana
cara kerja dari termometer ini ? Bagaimana bisa, termometer yang biasanya
dipakai sebagai alat ukur suhu, dapat digunakan untuk mengukur kelembaban
relatif udara ?
B. Rumusan
Masalah
Dari sedikit latar belakang yang
terpapar, penyusun merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa
fungsi dari termometer wet and dry ?
2. Bagaimana
prinsip kerja termometer wet and dry ?
3. Bagaimana
pemanfaatan termometer wet and dry ?
4. Bagaimana prosedur penggunaan termometer
wet and dry ?
5. Bagaimana pembacaan termometer
wet and dry ?
6. Bagaimana menuliskan hasil termometer
wet and dry ?
7. Bagaimana cara mengkalibrasikan termometer
wet and dry ?
C. Tujuan
Dari permasalahan-permasalahan yang
telah dirumuskan, penyusun menetapkan tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui
fungsi dari termometer wet and dry
2. Mengetahui
prinsip kerja termometer wet and dry
3. Mengetahui
pemanfaatan termometer wet and dry
4. Mengetahui prosedur penggunaan
termometer wet and dry
5. Mengetahui pembacaan termometer wet and dry
6. Mengetahui menuliskan hasil termometer
wet and dry
7. Mengetahui cara
mengkalibrasikan termometer wet and dry
BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian
Termometer
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur
perubahan temperatur suatu benda. Istilah termometer berasal dari bahasa latin thermo yang berarti rahang dan meter yang berarti untuk mengukur.
Termometer pertama sekali digagaskan oleh Galileo dengan menggunakan pemuaian
gas. Tetapi termometer yang pertama sekali dikenal adalah termometer yang
dibuat oleh Academi Del Cimento (1657-1667) di Florence. Termometer yang
dikenal ini terdiri dari tabung kaca dengan ruang ditengahnya yang diisi air
raksa atau alkohol yang diberi merah. (http;//en.wikipedia.org/wiki/thermometer).
Selain termometer raksa, berdasarkan perkembangan zaman, saat
ini terdapat banyak jenis termometer, tetapi prinsip kerja sebenarnya sama. Biasanya, kita memanfaatkan materi yang bersifat
termometrik ( sifat materi yang berubah terhadap temperatur ). Maksudnya,
apabila suhu materi tersebut berubah, bentuk dan ukuran materi tersebut juga
akan berubah. Kebanyakan termometer menggunakan materi yang bisa memuai ketika
suhunya berubah
B. Jenis- Jenis Termometer
Termometer
berdasarkan prinsip kerjanya dapat dibedakan menjadi termometer mekanik (mechanical thermometer), termometer
elektrik (electrical thermometer),
dan termometer optic (optical thermometer). Contoh termometer
mekanik adalah termometer air
raksa, termometer alkohol, dan
termometer pita metal ganda (bimetallic
strip thermometer). Termometer tahanan platina dan thermocouple merupakan contoh termometer elektrik yang banyak
digunakan sekarang. Contoh termometer optik yang banyak mendapat perhatian
sekarang adalah termometer inframerah. Masing-masing jenis termometer memiliki
keunggulan dan kelemahan masing-masing.
C. Termometer WET and DRY
Termometer bola
kering (dry) adalah termometer air
raksa biasa, sedangkan termometer bola basah
(wet) adalah termometer air raksa yang ujung
sensornya dibalut dengan kain kasa (atau bahan lain) yang dijaga agar selalu
lembab. Suhu
yang terbaca pada termometer wet akan sama dengan atau lebih rendah dari suhu
yang terbaca pada termometer dry.
Suhu termometer wet yang lebih rendah disebabkan karena sebagian
panas pada bagian ujung sensor termometer ini akan terpakai dalam proses
penguapan (evaporasi) air pada kain lembab yang membalutnya.
1. Bagian dan Fungsi Termometer Wet
And Dry
Fungsi
dari termometer wet and dry adalah untuk mengukur kelembaban relatif udara.selain kelembaban relatif dapat
juga menghitung titik embun yaitu dimana dapat terjadinya pengembunan. termometer wet and dry terdapat bagan-bagian yaitu :
Gambar 2.1 Bagian-bagian termometer Wet and Dry
Ø
Tabel Psikometrik berfungsi untuk menunjukkan besarnya kelembaban relatif
udara. Dengan memanfaatkan selisis hasil dari Dry and Wet.
Ø
Skala Pada termometer berfungsi untuk menunjukkan hasil yang berupa nilai
pada termometer
Ø
Kain kasa/ bahan Lain berfungsi untuk menjaga agar tetap lembab
Ø
Tempat atau wadah air berfungsi untuk meletakkan air guna untuk melembabkan
Ø
Tabung Pipa kaliper berfungsi sebagai wadah air raksa
Ø
Air raksa/ alkohol berfungsi sebagai cairan yang akan mengalami pertambahan
dan penyusutan akibat menerima dan melepaskan
kalor sehingga dapat memberikan
hasil akhir dengan menunjukkan nilai pada skala.
2.
Prinsip
Kerja Termometer Wet And Dry
Pada dasarnya,
prinsip kerja termometer wet and dry sama dengan termometer-termometer mekanik
pada umumnya, yaitu memanfaatkan sifat cairan (biasanya alkohol dan raksa)
dalam hal ini pemuaian dan penyusutan akibat menerima atau melepas kalor. Pertambahan atau
penyusutan volume cairan dapat diketahui karena naik atau turunnya cairan pada
pipa kapiler. Agar ketinggian kolom cairan dapat dinyatakan, terlebih dahulu
perlu diketahui batas ketinggian cairan (titik tetap bawah dan titik tetap
atas).
3.
Pemanfaatan
Termometer Wet And Dry
Dalam kehidupan sehari-hari, kelembaban
udara adalah sesuatu yang sangat penting, karena akan sangat mempengaruhi suhu
udara. Fungsi dari
termometer wet and dry adalah untuk mengukur kelembaban relative udara. Dalam pemnfaatannya termometer wet and dry dapat
digunakan pada bidang pertanian yang gunanya untuk menjaga suhu pada rumah kaca
(rumah hijau) sehingga kebutuhan tanaman dapat terpenuhi dan terkontrol dengan
baik, dan juga dapat mengatur suhu ruangan khusus.
4.
Prosedur Penggunaan Termometer Wet And Dry
Untuk
mengukur kelembaban relatif udara suatu ruangan cukup dilakukan dengan cara
meletakkan termometer wet and dry dalam keadaan tegak, namun sebelum
menggunakannya isilah air pada kotak yang telah disediakan pada pada termometer
wet . Fungsi air pada termometer wet adalah menunjukkan kelembaban dan menjaga
suhu di termometer wet agar lebih rendah dari termometer dry, sehingga
kelembaban udaranya dapat dihutung.
5.
Pembacaan dan Penulisan hasil Termometer Wet And Dry
Pembacaan
Hasil Termometer Wet and Dry pada umumnya sama dengan pembacaan hasil
Termometer air raksa. Namun pada Termometer wet
and dry pembacaan hasil dilakukan dengan menghitung
selisih hasil antara dry
dengan wet, yang biasa disebut depresi wet.
Dengan mengetahui nilai pada dry,
wet, dan depresinya, dapat
dicari besarnya kelembaban relatif udara dengan menggunakan yang ada pada termometer wet and dry.
Gambar 2.1 tabel psikometrik
Misalkan Pada
suatu pengamatan didapatkan hasil sebagai berikut :
Suhu pada termometer dry sebesar 30
dan pada termometer wet sebesar 28
, maka depresinya sebesar 2
. Dengan menggunakan tabel didapat bahwa
kelembaban relatif udara adalah sebesar 83%. Selain kelembaban
relatifudara, dapat juga dihitung suhu titik embun, yaitu suhu di mana terjadi
pengembunan. Besarnya adalah:
Td
= Bb - (Bk-Bb)/2
Dengan : Bb = suhu
termometer wet
Bk = suhu termometer
dry.
Dari data contoh diatas maka
didapat bahwa besar suhu titik
embunnya adalah sebesar 27
.
6. Kalibrasi
Termometer harus dikontrol dan dipelihara dengan baik agar
menghasilkan data dan pembacaan yang benar, maka harus ada pemeliharaan alat
yaitu dengan pengawasan dan melakukan pengkalibrasian alat serta
membandingkannya dengan alat yang lain untuk mengetahui alat yang dipakai masih
dapat digunakan atau tidak.
Alat yang diperlukan adalah Termometer c, Semua alat pengukuran harus dikontrol pada saat pertama
beroperasi dan sesudah digunakan paling sedikit satu kali pertahun dengan
menggunakan termometer terkalibrasi. Pengujian harus dilakukan paling sedikit
dengan satu nilai pada rentang temperatur dimana alat dioperasikan. Untuk
pengukuran pada temperatur kamar misal alat tersebut dicek pada 15
– 25
. Suhu yang
ditunjukkan oleh masing-masing termometer dicek oleh termometer terkalibrasi,
dimana termometer-termometer tersebut dimasukkan kedalam lemari pendingin atau
pemanas air (water bath), sampai temperatur yang ditunjukkan
oleh masing-masing termometer stabil paling sedikit dalam satu menit.
Agar termometer yang kita punya
tahan lama, diperlukan perawatan khusus. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara
lain:
Ø
Perhatikan permukaan kaca termometer. Setelah dipakai,
segera bersihkan kaca dari kotoran atau endapan yang mungkin menempel dengan
kain. Usapkan kain tersebut secara perlahan.
Ø
Segera simpan termometer setelah dipakai dalam wadah
penyimpanannya. Sebelum disimpan, sebaiknya termometer didinginkan terlebih
dahulu. Simpan termometer pada lemari penyimpanan yang tertutup
Periksa keadaan termometer secara berkala,
jangan sampai terjadi anomali pada termometer tersebut.
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Termometer bola kering
adalah termometer air raksa biasa, sedangkan termometer bola basah adalah
termometer air raksa yang ujung sensornya dibalut dengan kain kasa
2.
Fungsi
dari termometer wet and dry adalah untuk mengukur kelembaban relatif udara.
3.
Prinsip
kerja pada termometer wet and dry sama dengan termometer raksa pada umumnya, yaitu dengan memanfaatkan
sifat cairan pada umumnya.
4.
Termometer
wet and dry biasanya dimanfaatkan dalam bidang meteorologi, klimatologi, geofisika dan lain-lain.
Selain kelembaban relatifudara, dapat
juga dihitung suhu titik embun, yaitu suhu di mana terjadi pengembunan. Dengan menggunakan persamaan :
Td
= Bb - (Bk-Bb)/2
B.
Saran
Penyusun
menyadari bahwa tugas yang disusun ini masih belum baik. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun, penyusun harapkan adanya.
DAFTAR
PUSTAKA
Handoko. 1993. Klimatologi
Dasar. Jakarta: Pustaka Jaya.
Lakitan, Benyamin. 1994. Dasar-Dasar Klimatologi. Jakarta: Garfindo Persada.
Prawirowardoyo, Susilo. 1996. Meteorologi. Bandung: Penerbit ITB.
Rafi’i, Suryatna. 1995. Meteorologi dan Klimatologi. Bandung: Angkasa.
No comments:
Post a Comment