Wednesday, May 13, 2015

MAKALAH JANGKA SORONG

JANGKA SORONG
(Makalah Instrumentasi Fisika)


Oleh :
Hayatun Nufus
1413022030




PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015
KATA PENGANTAR



Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah Swt, Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah “Jangka Sorong” ini dengan baik. Makalah ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Instrumentasi Fisika.
Makalah tentang Jangka Sorong ini telah dibuat dengan semaksimal mungkin oleh penyusun dan pihak pihak yang telah membantu. Untuk itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Namun, terlepas dari semua itu, penyusun menyadari masih terdapat kesalahan didalam pembuatan makalah ini. Untuk itu, dengan sangat terbuka penyusun menerima kritik dan saran yang membangun agar kedepannya penyusun dapat membuat makalah yang lebih baik.
Akhirnya penyusun mengharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan menginspirasi pembaca.

                                                                         Bandar Lampung,   Maret 2015
                                                                       
 Penyusun




PENDAHULUAN



Latar Belakang
Mengukur merupakan kegiatan membandingkan besaran dengan besaran lain sebagai acuan. Dalam setiap pengukuran selalu digunakan alat ukur. Alat ukur yang digunakan sesuai demgan besaran yang akan diukur, misalnya panjang maka alat ukurnya adalah mistar, meteran, mikrometer sekrup, jangka sorong dan lain lain. Setiap alat ukur diatas memiliki fungsi utama yang sama yaitu mengukur panjang. Namun ada keistimewaan tersendiri pada setiap alat alat ukur tersebut baik dari segi fisik maupun segi kegunaan. Contohnya pada jangka sorong, jangka sorong memiliki bentuk fisik yang unik. Terdiri dari dua buah rahang berbentuk seperti gigi runcing dan tiap rahang memiliki skala. Pada satu rahang yang berada di depan skalanya disebut skala utama sedangkan yang lainnya disebut skala nonius. Selain itu, fungsi dari jangka sorong tidak hanya untuk mengukur panjang suatu benda tetapi bisa juga digunakan untuk mengukur kedalaman sebuah benda, mengukur diameter dalam dan diameter luar sebuah benda yang berbentuk lingkaran. Untuk memahami jangka sorong secara lanjut dalam mata kuliah Instrumentasi fisika, maka dibuatlah makalah ini yang bertujuan untuk mendeskripsikan jangka sorong secara lebih rinci dan mendukung persentasi penyusun.






PEMBAHASAN



Jangka sorong adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur suatu benda dengan tingkat ketelitian seperseratus milimeter. Terdiri dari dua pasang rahang. Pasangan rahang pertama digunakan untuk mengukur diameter dalam, sedangkan pasangan yang kedua digunakan untuk mengukur diameter luar. Secara umum bagian bagian dari jangka sorong ditampilkan pada gambar berikut ini.
Jangka sorong berfungsi untuk mengukur panjang, ketebalan, diameter dalam dan diameter luar suatu benda sekaligus dapat digunakan untuk mengukur kedalaman suatu benda. Manfaat jangka sorong dibandingkan alat ukur panjang lainnya adalah jangka sorong dapat mengukur (panjang, ketebalan, diameter dalam, diameter luar dan kedalaman) benda yang berukuran kecil dengan ketelitian yang cukup bagus. Namun, jangka sorong tidak dapat digunakan pada benda yang lebih besar.
Prinsip kerja jangka sorong adalah benda ukur ditahan pada salah satu sisi/permukaannya oleh rahang ukur tetap, kemudian rahang geser digeserkan sehingga rahang ukur gerak menempel pada sisi lainnya. Pada saat benda ukur dijepit seperti ini pengukur dapat membaca posisi garis indeks pada skala ukur, bila perlu dikunci, kemudian baru dibaca hasil pengukurannya.
Cara menggunakan jangka sorong adalah sebagai berikut :
1.      Mengukur panjang benda
Untuk mengukur panjang benda dapat dilakukan dengan langkah berikut :
a.       Geser rahang geser jangka sorong sedikit kekanan sedemikian sehingga benda yang akan diukur dapat masuk diantara kedua rahang
b.      Geser rahang geser kekiri sehingga benda tepat terjepit oleh kedua rahang

2.      Mengukur ketebalan benda
Untuk mengukur ketebalan benda dapat dilakukan dengan langkah berikut :
a.       Geser rahang geser jangka sorong sedikit kekakan sehingga benda yang akan diukur ketebalannya dapat masuk diantara kedua rahang
b.      Geser rahang geser kekiri sehingga benda terjepit oleh kedua rahang

3.      Mengukur diameter dalam benda
Untuk mengukur diameter dalam suatu benda dapat dilakukan dengan langkah berikut :
a.       Menggeser rahang geser jangka sorong sedikit kekanan
b.      Letakkan benda/cincin yang akan diukur sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong masuk kedalam benda/cincin tersebut
c.       Geser rahang geser kekanan sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong menyentuh kedua dinding dalam benda/cincin.

4.      Mengukur diameter luar benda
Untuk mengukur diameter luar benda dapat dilakukan dengan langkah berikut :
a.       Menggeser rahang jangka sorong kekanan sehingga benda yang diukur dapat masuk diantar kedua rahang.
b.      Letakkan benda yang akan diukur diantara kedua rahang.
c.       Geser rahang geser kekiri sedemikian sehingga benda yang diukur terjepit oleh kedua rahang

5.      Mengukur kedalaman benda
Untuk mengukur kedalaman suatu benda dapat dilakukan dengan langkah berikut :
a.       Letakkan benda atau tabung yang akan diukur dalam posisi tegak
b.      Putar jangka sorong yang dalam keadaan tegak kemudian letakkan ujung jangka sorong ke permukaan tabung yang akan diukur dalamnya.
c.       Geser rahang geser kebawah sehingga ujung batang pada jangka sorong mengenai dasar tabung

Cara membaca hasil pengukuran jangka sorong adalah sebagai berikut:
1.      Bacalah skala utama yang berhimpit atau skala terdekat tepat didepan titik nol skala nonius
2.      Baca skala nonius yang tepat berhimpit dengan skla utama
3.      Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan
Hasil = skala utama + (skala nonius yg berhimpit x skala terkecil jangka sorong)
Contohnya :
Skala utama berhimpit di angka 2,4 sebelum angka nol pada skala nonius. Dan skala nonius berimpit dengan skala utama pada angka 7 sehingga hasilnya adalah 2,4 + (7 x 0,01) = 2,47 cm
Cara menulis hasil pengukuran diatas adalah dengan menambahakan ketelitian dari jangka sorong. Ketelitian dari jangka sorong adalah setengah dari skala terkecil sehingga ∆x = ½ x 0,01 = 0,005. Karena ∆x = 0,005 (tiga desimal), maka hasil pembacaannya (xo) harus juga dinyatakan dalam tiga desimal.
L = xo ± ∆x
L = (2,470 ± 0,005) cm
Cara mengkalibrasi jangka sorong :
Jangka sorong dikalibrasi dengan cara mendorong rahang geser hingga menyentuh rahang tetap. Apabila rahang geser berada pada posisi yang tepat di angka nol, yaitu angka nol pada skala utama dengan angka nol pada skala nonius saling berhimpit pada satu garis lurus, maka jangka sorong tersebut sudah terkalibrasi dan siap digunakan.
Jikapembacaankalibrasikurangdarinilaiseharusnya, dalamarti Strip 0 awalpadaSkalaGeserbelummencapai Strip 0 padaSkalaUtama, makalakukanlahpembacaanselisihpergeserantersebutdenganmencari strip padaSkalaGeser yang segarisdengan strip padaSkalaUtama. Bacalahselisihpergeserantersebutdenganhitunganmundur. Artinyajika strip padaSkalaGeseryangsegarisdengan strip padaSkalaUtamamenunjukkanpadaangka 0.85 mm, makaselisihpergeserantersebutadalah 0.15 mm dariNilai 0 SkalaUtama. Selanjutnyaapabilaalattersebutdigunakanuntukmengukur, makahasilpengukuranharusditambahdengan 0,15 cm.




PENUTUP



Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai jangka sorong didapatkan kesimpulan berikut ini :
1.      Jangka sorong adalah alat ukur panjang
2.      Jangka sorong memiliki dua buah rahang yaitu rahang tetap dan rahang geser
3.      Skala pada rahang tetap disebut skala utama sedangkan pada rahang geser disebut skala nonius
4.      Jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur diameter dalam, diameter luar dan kedalaman suatu benda
Membaca hasil pengukuran jangka sorong adalah dengan cara Hasil = skala utama + (skala nonius yg berhimpit x skala terkecil jangka sorong)
5.      Penulisan hasil pengukuran menggunakan jangka sorong ditulis dengan cara L = xo ± ∆x dengan xo adalah hasil pembacaan pada skala dan ∆x adalah ketelitian alat
6.      Jangka sorong dikalibrasi dengan cara mendorong rahang geser hingga menyentuh rahang tetap.







DAFTAR PUSTAKA



Anonim.2012. KALIBRASI ALAT UKUR (http://dhianmilanisty.blogspot.com). Diunduh pada kamis 5 maret 2015 pada pukul 15.03 WIB
Anonim.2015. Jangka sorong (http://id.wikipedia.org/wiki/Jangka_sorong). Diunduh pada kamis 5 Maret 2015 pada pukul 15.00 WIB
Anonim.2015. http://komponenelektronika.biz/fungsi-jangka-sorong.html. Diunduh pada kamis 5 Maret 2015 pada pukul 15.21 WIB
Waluyanti, Sri.2015. Alat ukur dan Pengukuran. Jakarta: Depdiknas 


1 comment: