JANGKA SORONG
(Makalah
Instrumentasi Fisika)
Oleh
:
Hayatun
Nufus
1413022030
PENDIDIKAN
FISIKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penyusun
panjatkan kepada Allah Swt, Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat limpahan rahmat
dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah “Jangka Sorong” ini dengan
baik. Makalah ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Instrumentasi Fisika.
Makalah tentang Jangka
Sorong ini telah dibuat dengan semaksimal mungkin oleh penyusun dan pihak pihak
yang telah membantu. Untuk itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Namun, terlepas dari
semua itu, penyusun menyadari masih terdapat kesalahan didalam pembuatan
makalah ini. Untuk itu, dengan sangat terbuka penyusun menerima kritik dan
saran yang membangun agar kedepannya penyusun dapat membuat makalah yang lebih
baik.
Akhirnya penyusun
mengharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan
menginspirasi pembaca.
Bandar Lampung, Maret 2015
Penyusun
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mengukur merupakan
kegiatan membandingkan besaran dengan besaran lain sebagai acuan. Dalam setiap
pengukuran selalu digunakan alat ukur. Alat ukur yang digunakan sesuai demgan
besaran yang akan diukur, misalnya panjang maka alat ukurnya adalah mistar,
meteran, mikrometer sekrup, jangka sorong dan lain lain. Setiap alat ukur
diatas memiliki fungsi utama yang sama yaitu mengukur panjang. Namun ada
keistimewaan tersendiri pada setiap alat alat ukur tersebut baik dari segi
fisik maupun segi kegunaan. Contohnya pada jangka sorong, jangka sorong
memiliki bentuk fisik yang unik. Terdiri dari dua buah rahang berbentuk seperti
gigi runcing dan tiap rahang memiliki skala. Pada satu rahang yang berada di
depan skalanya disebut skala utama sedangkan yang lainnya disebut skala nonius.
Selain itu, fungsi dari jangka sorong tidak hanya untuk mengukur panjang suatu
benda tetapi bisa juga digunakan untuk mengukur kedalaman sebuah benda,
mengukur diameter dalam dan diameter luar sebuah benda yang berbentuk
lingkaran. Untuk memahami jangka sorong secara lanjut dalam mata kuliah
Instrumentasi fisika, maka dibuatlah makalah ini yang bertujuan untuk
mendeskripsikan jangka sorong secara lebih rinci dan mendukung persentasi
penyusun.
PEMBAHASAN
Jangka sorong adalah
alat ukur yang digunakan untuk mengukur suatu benda dengan tingkat ketelitian
seperseratus milimeter. Terdiri dari dua pasang rahang. Pasangan rahang pertama
digunakan untuk mengukur diameter dalam, sedangkan pasangan yang kedua
digunakan untuk mengukur diameter luar. Secara umum bagian bagian dari jangka
sorong ditampilkan pada gambar berikut ini.
Jangka sorong berfungsi untuk mengukur panjang, ketebalan,
diameter dalam dan diameter luar suatu benda sekaligus dapat digunakan untuk
mengukur kedalaman suatu benda. Manfaat jangka sorong dibandingkan alat ukur
panjang lainnya adalah jangka sorong dapat mengukur (panjang, ketebalan,
diameter dalam, diameter luar dan kedalaman) benda yang berukuran kecil dengan
ketelitian yang cukup bagus. Namun, jangka sorong tidak dapat digunakan pada
benda yang lebih besar.
Prinsip kerja jangka
sorong adalah benda ukur ditahan pada salah satu sisi/permukaannya oleh rahang
ukur tetap, kemudian rahang geser digeserkan sehingga rahang ukur gerak
menempel pada sisi lainnya. Pada saat benda ukur dijepit seperti ini pengukur
dapat membaca posisi garis indeks pada skala ukur, bila perlu dikunci, kemudian
baru dibaca hasil pengukurannya.
Cara menggunakan jangka sorong adalah sebagai berikut :
1. Mengukur
panjang benda
Untuk mengukur
panjang benda dapat dilakukan dengan langkah berikut :
a.
Geser rahang geser jangka sorong sedikit kekanan
sedemikian sehingga benda yang akan diukur dapat masuk diantara kedua rahang
b.
Geser rahang geser kekiri sehingga benda tepat terjepit
oleh kedua rahang
2. Mengukur
ketebalan benda
Untuk mengukur
ketebalan benda dapat dilakukan dengan langkah berikut :
a. Geser rahang
geser jangka sorong sedikit kekakan sehingga benda yang akan diukur
ketebalannya dapat masuk diantara kedua rahang
b. Geser rahang
geser kekiri sehingga benda terjepit oleh kedua rahang
3. Mengukur
diameter dalam benda
Untuk mengukur
diameter dalam suatu benda dapat dilakukan dengan langkah berikut :
a. Menggeser
rahang geser jangka sorong sedikit kekanan
b. Letakkan
benda/cincin yang akan diukur sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong
masuk kedalam benda/cincin tersebut
c. Geser rahang
geser kekanan sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong menyentuh kedua
dinding dalam benda/cincin.
4. Mengukur diameter
luar benda
Untuk mengukur
diameter luar benda dapat dilakukan dengan langkah berikut :
a. Menggeser
rahang jangka sorong kekanan sehingga benda yang diukur dapat masuk diantar
kedua rahang.
b. Letakkan benda
yang akan diukur diantara kedua rahang.
c. Geser rahang
geser kekiri sedemikian sehingga benda yang diukur terjepit oleh kedua rahang
5. Mengukur
kedalaman benda
Untuk mengukur
kedalaman suatu benda dapat dilakukan dengan langkah berikut :
a. Letakkan benda
atau tabung yang akan diukur dalam posisi tegak
b. Putar jangka
sorong yang dalam keadaan tegak kemudian letakkan ujung jangka sorong ke
permukaan tabung yang akan diukur dalamnya.
c. Geser rahang
geser kebawah sehingga ujung batang pada jangka sorong mengenai dasar tabung
Cara membaca hasil pengukuran jangka sorong adalah sebagai
berikut:
1. Bacalah skala
utama yang berhimpit atau skala terdekat tepat didepan titik nol skala nonius
2. Baca skala
nonius yang tepat berhimpit dengan skla utama
3. Hasil
pengukuran dinyatakan dengan persamaan
Hasil = skala
utama + (skala nonius yg berhimpit x skala terkecil jangka sorong)
Contohnya :
Skala utama berhimpit di angka 2,4 sebelum angka nol pada
skala nonius. Dan skala nonius berimpit dengan skala utama pada angka 7
sehingga hasilnya adalah 2,4 + (7 x 0,01) = 2,47 cm
Cara menulis hasil pengukuran diatas adalah dengan
menambahakan ketelitian dari jangka sorong. Ketelitian dari jangka sorong adalah
setengah dari skala terkecil sehingga ∆x = ½ x 0,01 = 0,005. Karena ∆x = 0,005
(tiga desimal), maka hasil pembacaannya (xo) harus juga dinyatakan
dalam tiga desimal.
L = xo ± ∆x
L = (2,470 ± 0,005) cm
Cara mengkalibrasi jangka sorong :
Jangka sorong dikalibrasi dengan cara
mendorong rahang geser hingga menyentuh rahang tetap. Apabila rahang geser
berada pada posisi yang tepat di angka nol, yaitu angka nol pada skala utama
dengan angka nol pada skala nonius saling berhimpit pada satu garis lurus, maka
jangka sorong tersebut sudah terkalibrasi dan siap digunakan.
Jikapembacaankalibrasikurangdarinilaiseharusnya,
dalamarti Strip 0 awalpadaSkalaGeserbelummencapai Strip 0 padaSkalaUtama,
makalakukanlahpembacaanselisihpergeserantersebutdenganmencari strip
padaSkalaGeser yang segarisdengan strip padaSkalaUtama.
Bacalahselisihpergeserantersebutdenganhitunganmundur. Artinyajika strip
padaSkalaGeseryangsegarisdengan strip padaSkalaUtamamenunjukkanpadaangka 0.85
mm, makaselisihpergeserantersebutadalah 0.15 mm dariNilai 0 SkalaUtama. Selanjutnyaapabilaalattersebutdigunakanuntukmengukur,
makahasilpengukuranharusditambahdengan 0,15 cm.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan
mengenai jangka sorong didapatkan kesimpulan berikut ini :
1. Jangka sorong adalah alat ukur panjang
2. Jangka sorong memiliki dua buah rahang yaitu rahang tetap
dan rahang geser
3. Skala pada rahang tetap disebut skala utama sedangkan
pada rahang geser disebut skala nonius
4. Jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur
diameter dalam, diameter luar dan kedalaman suatu benda
Membaca hasil pengukuran jangka sorong adalah dengan cara
Hasil = skala
utama + (skala nonius yg berhimpit x skala terkecil jangka sorong)
5. Penulisan hasil
pengukuran menggunakan jangka sorong ditulis dengan cara L = xo ± ∆x dengan xo
adalah hasil pembacaan pada skala dan ∆x adalah ketelitian alat
6. Jangka sorong dikalibrasi dengan cara mendorong rahang
geser hingga menyentuh rahang tetap.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.2012. KALIBRASI
ALAT UKUR (http://dhianmilanisty.blogspot.com).
Diunduh pada kamis 5 maret 2015 pada pukul 15.03 WIB
Anonim.2015. Jangka
sorong (http://id.wikipedia.org/wiki/Jangka_sorong). Diunduh pada kamis 5 Maret 2015 pada pukul 15.00
WIB
Anonim.2015. http://komponenelektronika.biz/fungsi-jangka-sorong.html. Diunduh pada kamis 5 Maret 2015 pada pukul 15.21
WIB
Waluyanti, Sri.2015. Alat ukur dan Pengukuran. Jakarta:
Depdiknas
Rafli
ReplyDelete