Wednesday, May 13, 2015

MAKALAH SPEROMETER

SPEROMETER
                                        (Makalah Instrumentasi Fisika)


Oleh
Evelyne Mega Patricia
1413022024

images (1).jpg


PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tetang “Sperometer” ini sebagai tugas mata kuliah instrumentasi fisika di program studi pendidikan fisika Universitas Lampung.
Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam berbagai bentuk sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan maksimal.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saya mohon kritik dan saran dari para pembaca untuk perbaikan saya dalam pembuatan makalah-makalah selanjutnya.
Atas perhatiannya saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.

                                               
Bandar Lampung,18 Maret 2015


  Penyusun                  



DAFTAR ISI


COVER                                                                                                          i
KATA PENGANTAR                                                                                   ii
DAFTAR ISI                                                                                                  iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang                                                                                      1
B. Rumusan Masalah                                                                                 1
C. Tujuan                                                                                                    2
II. PEMBAHASAN
III.   KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam Kegiatan pengukuran, ada banyak alat yang dapat
dipergunakan dalam kegiatan pengukuran, terutama jika kita ingin mengukur suatu ketebalan kaca dan jari-jari kelengkungan lensa.
Biasanya alat yang digunakan dalam pengukuran ketebalan kaca dan jari-jari kelengkungan benda (lensa) adalah sperometer. Sperometer merupakan alat ukur panjang yang mempunyai empat buah kaki yaitu 3 kaki tetap dan 4 kaki lainnya yang dapat bergerak naik dan turun yang letaknya ditengah-tengah kaki tetap.
Pada skala tegak sperometer terdiri dari 10 skala ke atas dan 10 skala ke arah bawah dengan nol ditengah-tengah. Nst skala utama pada sperometer yaitu 1 mm. Sperometer ini memiliki nonius berupa skala datar yang terdiri dari 100 garis (untuk 1 kali putaran) yang sama dengan jarak satu bagian skala tegak. Sehingga nilai satu bagian skala nonius adalah 1/100 mm = 0,01 mm. Nilai 0,01 mm merupakan nst nonius sperometer atau tingkat ketelitian sperometer.
            Untuk lebih jelas lagi, kita dapat melakukan pengukuran dengan menggunakan sperometer, sehingga kita bisa memperoleh ketelitian dan kesalahan-kesalahan dalam pengukuran. Hasil pengukuran dengan sperometer (h) diperoleh dari (angka penunjukkan skala utama x 1 mm) + (angka penunjukkan skala nonius x 0.01 mm). Setelah (h) diukur dengan spherometer, kemudian diukur jarak antara sesama kaki tegak yang tidak dapat bergerak dengan menggunakan mistar, hasil dan data-data dapat diperoleh dengan menggunakan perhitungan rumus-rumus yang ada.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah:
  1. Bagaimana definisi dan fungsi dari sperometer
  2. Bagaimana cara melakukan kalibrasi alat ukur
  3. Bagaimana prinsip kerja dan pemanfaatan dalam pembelajaran fisika
  4. Bagaimana cara penggunaan sperometer, membaca hasil dan menuliskan hasil pengukuran

C.     Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
  1. Untuk menjelaskan definisi dan fungsi dari sperometer
  2. Dapat melakukan kalibrasi alat ukur
  3. Untuk menjelaskan prinsip kerja dan pemanfaatan dalam pembelajaran fisika
  4. Untuk mengetahui cara penggunaan sperometer, membaca hasil dan menuliskan hasil pengukuran


BAB II
PEMBAHASAN

Sperometer adalah suatu instrument yang digunakan untuk mengukur panjang yang sangat kecil. Sperometer merupakan salah satu alat ukur panjang yang mempunyai 4 buah kaki, yaitu 3 kaki tetap dan 1 kaki lainnya yang dapat bergeraknaik / turun yang terletak di tengah-tengah ketiga kaki tetap. Ketiga kaki tetap berjarak sama satu dengan yang lainnya dan membentuk segitiga sama sisi.
Alat ini dapat dipergunakan untuk mengukur jari-jari kelengkungan benda yang berbentuk bidang bola seperti cermin dan lensa cembung atau cekung. Selain itu, sperometer juga digunakan untuk mengukur ketebalan suatu lempengan atau plat tipis.
Bagian-bagian dari sperometer :
  1. Keping skala tegak ( I. Skala utama)
  2. Keping skala datar (II. Skala nonius)
  3. Tiga kaki tetap
  4. Pemutar keping skala datar
  5. Ujung kaki bergerak
III, IV, V. Ujung kaki tetap
Pengkalibrasian pada sperometer yaitu dengan menghimpitkan angka nol pada skala utama dan angka nol pada piringan spherometer. Berarti, sperometer dapat dikatakan telah terkalibrasi jika angka nol pada skala utama berimpit dengan angka nol pada piringan spherometer.
            Prinsip kerja sperometer hampir sama dengan prinsip kerja mikrometer. Sperometer memiliki dua jenis skala, yaitu skala utama dan skala pada piringan sperometer (skala geser). Pembacaan hasil ukur pada sperometer, yaitu dengan melihat skala yang saling berhimpit (skala utama berhimpit dengan skala pada piringan spherometer). Sebelum menggunakan sperometer untuk mengukur jari-jari (radius) permukaan suatu lensa dan ketebalan suatu pelat tipis, pastikan sperometer dalam keadaan layak pakai dan sudah terkalibrasi supaya pengukuran yang dilakukan akurat.

Prosedur Pengukuran
  1. Pengukuran Jari-Jari (Radius) Permukaan Suatu Lensa
Description: R = \left( \frac{a^2 + 3h^2}{6h} \right)Untuk mengukur radius permukaan suatu lensa, sperometer ditempatkan diatas lensa (rata permukaannya). Setelah itu, lensa yang akan diukur radiusnya dijepit dengan ketiga kaki sperometer. Selanjutnya, putar sekrup sampai menyentuh permukaan lensa tersebut. Amati skala utama yang berhimpit dengan skala pada piringan sperometer (sebagai h), dan mengukur jarak antar kaki sperometer (sebagai a). Dengan persamaan dibawah ini, radius permukaan suatu lensa dapat diketahui:
                                               
Keterangan :
R = jari-jarikelengkunganbenda yang diukur
h = jarakpergeseran kaki tengahdaribidang yang samadengan kaki yang lainnya,
a = jarak kaki-kaki pinggir yang tidakdapatbergeraksesamanya.



Persamaan tersebut di dapat dari sebagai berikut:
Isosceles Triangle:          D               t
             u








 






                                                          C
 


                                                         s
                                                           

                             A                         E                            B
                                                            a
s + u = t………………….(1)
                a2 = t2 + (½ a)2
            a2 = t2 + ¼ a2
                t2 = a2 - ¼ a2
                t2 = ¾ a2
            t = a…………………..(2)

            3 x luas segitiga ABD =  luas segitiga ABC
                                    3½ a u =  ½ a t
                                       3u     =  t
                                       3u     = a
                                                      u       =   a…………………………………………..(3)
                persamaan  (2) dan (3) masukkan kedalam persamaan (1) :
                s + u = t
            s = a - a
                s = = a………………………………(4)

Right Triangle:                
               
               




                            
            R = T + h
            T2 = (R-h)2
            T2 = R2 + 2Rh + h2………………………………..(5)

            R2 = T2 + S2
            R2 = R2 + 2Rh + h2 + S2
            2Rh = h2 + S2
            2Rh = h2 +( a)2
                2Rh = h2 + a
            R =
            R =
  1. Pengukuran Ketebalan Suatu Pelat Tipis
Untuk mengukur ketebalan suatu lempengan atau pelat tipis, spherometer
ditempatkan di atas suatu tempat yang tepat (rata) permukaannya. Selanjutnya, putar sekrup sampai menyentuh permukaan tersebut. Amati skala utama yang berhimpit dengan skala pada piringan spherometer, kemudian membaca hasil bagi skala utama dengan skala pada piringan spherometer. Setelah itu, sekrup diputar hingga tidak lagi menyentuh permukaan tersebut. Selanjutnya, selipkan lempengan atau pelat tipis yang akan diukur ketebalannya, putar kembali sekrup hingga menyentuh permukaan lempengan atau pelat tipis tersebut. Amati kembali skala utama yang berhimpit dengan skala pada piringan spherometer, kemudian membaca hasil bagi skala utama dengan skala pada piringan spherometer. Perbedaan (dalam hal ini selisih) dari kedua hasil pembacaan tersebut adalah ketebalan lempengan atau pelat tipis yang diukur.

Cara Membaca dan Menuliskan Hasil Pengukuran
1. Pengukuran Jari-jari (Radius) Permukaan Suatu Lensa
Untuk cara pembacaan, skala utama (dalam mm) berhimpit dengan skala pada piringan sperometer (sebagai h). Skala pada piringan spherometer dikalikan ketelitian spherometer. Sedangkan jarak antar kaki spherometer (sebagai a). Setelah hasil pembacaan skala tersebut dimasukkan ke dalam suatu persamaan R, didapatlah hasil pengukuran jari-jari (radius) permukaan lensa.

2. Pengukuran Ketebalan Suatu Lempengan atau Pelat Tipis
Untuk cara pembacaan, skala utama (dalam mm) berhimpit dengan skala pada piringan spherometer. Skala pada piringan spherometer dikalikan ketelitian spherometer. Hasil pengukuran ketebalan lempengan atau pelat tipis adalah perbedaan (dalam hal ini selisih) hasil bagi skala utama dan skala pada piringan spherometer sebelum diselipkan lempengan atau pelat tipis dengan hasil bagi skala utama dan skala pada piringan spherometer sesudah diselipkan lempengan atau pelat tipis.





BAB III
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang didapat dari makalah ini adalah:
  1. Sperometer adalah alat ukur panjang yang mempunyai 4 buah kaki, yaitu 3 kaki tetap dan 1 kaki lainnya yang dapat bergerak naik/turun yang terletak ditengah-tengah ketiga kaki tetap
  2. Alat ini dapat di pergunakan untuk mengukur jari-jari kelenkungan benda yang berbentuk bidang bola seperti cermin dan lensa cembung atau cekung. Selain itu, alat ini juga dapat digunakan untuk mengukur ketebalan suatu pelat tipis
  3. Ketelitian pada sperometer variasi, tiap-tiap sperometer berbeda




DAFTAR PUSTAKA

Kanginan, Marthen. 2007. Fisika untuk SMA kelas X. Cimahi: Erlangga.
http://nona-riwindabar.blogspot.com/2011/03/makalah-praktikum-fisika.html
http://mustofaabihamid.blogspot.com/2011/04/spherometer.html
http://mahasiswa-sibuk.blogspot.com/2012/01/spherometer.html



No comments:

Post a Comment