Sunday, May 17, 2015

REPRODUKSI (Pembelahan Mitosis dan Meiosis)

Nama  : Jusi Aldeska                                                 Kelompok              : VI (Empat)
Prodi   : Pendidikan Fisika                                          Tanggal Percobaan : 13 Desember 2014
NPM   : 1413022038

REPRODUKSI
(Pembelahan Mitosis dan Meiosis)

I. Tujuan
Setelah melaksanakan
praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan peristiwa yang terjadi pada setiap tahapan mitosis dan meiosis serta dapat menjelaskan perbedaan antara pembelahan mitosis dengan meoisis.

II. Dasar teori
Mitosis terjadi pada sel-sel somatic, menghasilkan dua sel anak yang memiliki jumlah kromosom sama dengan induknya. Proses mitosis dibagi dalam empat stadium secara berturut-turut yaitu profase, metaphase, anaphase, dan telofase. Tahap profase terjadi kondensasi kromosom menjadi lebih pendek dan tebal. Nucleolus mulai tidak tampak, membrane inti menghilang. Tiap kromosom membelah memanjang, anakan kromosom ini disebut kromatid. Tahap metaphase, kromosom menempatkan diri di bidang equatorial (tengah) sel. Pada tahap anaphase kedua buah kromatid memisahkan diri dan ditarik benag gelendong ke tiap kutub sel yang berlawanan. Pada tahap telofase di setiap kutub sel terbentuk set kromosom yang serupa. Benang-benang gelendong lenyap dan membrane inti terbentuk kembali (Hartati, 2010).
Meosis adalah suatu proses reproduksi sel (perkembangbiakan sel) yang sel keturunannya mewarisi separuh jumlah kromosom induknya, mengandung kromosom 2n, maka sel yang dihasilkan dari reproduksinya adalah mewarisi n kromosom. Peristiwa meiosis, seperti pembentukan sperma oleh jaringan testes, dan pembentukan ovum oleh jaringan ovarium. Hal ini dimaksudkan agar keturunan organisme yang dihasilkan melalui perkembangbiakan kawin akan tetap menghasilkan keturunan yang bersifat diploid (2n kromosom) sehingga tiap generasinya dapat dipertahankan jenisnya. edangkan, pengertian mitosis adalah suatu proses pembelahan atau reproduksi sel yang sel-sel anaknya mewarisi jumlah kromosom yang sama dengan induknya sehingga sifat/karakternya seperti sel induknya. Mitosis terjadi pada perbanyakan sel tubuh yang menyebabkan tubuh semakin besar, pada pembentukan konidiospora pada jamur. Setiap sel tubuh memiliki bentuk kromosom yang selalu berpasangan atau bersifat diploid (disebut 2n kromosom). Perkembangbiakan secara vegetatif menghasilkan keturunan yang persis sama dengan sifat-sifat induknya (http://www.pengertianahli.com/2014/01/pengertian-meiosis-dan-mitosis.html)

III. Cara Kerja
Adapun langkah kerja pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut: 1. Mengamati gambar yang telah tersedia, 2. Mengamati proses pembelahan yang terjadi pada gambar tersebut, 3. Lalu menentukan pembelahan apa saja yang terjadi pada gambar tersebut.

IV. Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh hasil sebagai berikut :


Pembelahan Mitosis
Gambar Pembelahan Mitosis
Keterangan
1. Profase
http://farm7.staticflickr.com/6214/6241444992_6f1beeb3bb.jpg
Pada fase ini, sel induk yang akan membelah memperlihatkan gejala terbentuknya dua sentriol dari sentrosom, yang satu tetap ditempat dan yang satu bergerak ke arah kutub yang berlawanan.
2. Metafase
http://farm7.staticflickr.com/6236/6241440040_0ae4067044.jpg
Membrab ini sudah menghilang, kromosom berada di bidang ekuator, dengan sentromernya seolah kromosom berpegang pada benang gelendong pembelahan.
3. Anafase
http://farm7.staticflickr.com/6093/6240931651_9b4f6c346c.jpg
Selama anafase, kromatid bergerak menuju ke arah kutub-kutub yang berlawanan. Kinetokor yang masih melekat pada benang spindel berfungsi menunjukkan jalan, sedangkan lengan kromosom mengikuti dibelakangnya.
4. Telofase
Kromatid-kromatid mengumpul pada kutub-kutub. Benang gelendong menghilang, kromatid menjadi kusut dan butiran-butiran kromatid muncul kembali.
5. Interfase
http://www.freewebs.com/nypmb0803/metaphase1%20meiosis.jpg
Sel mempersiapkan diri untuk pembelahan lagi dengan mengumpulkan materi dan energi.

Pembelahan Meiosis
Gambar Pembelahan Meiosis I
Gambar Pembelahan Meiosis II
1. Profase I
Leptonema, benang-benang kromatin menjadi kromosom. Zigonema, kromosom yang sama bentuknya atau kromosom homolog berdekatan atau bergandengan. Pakinema, setiap bagian kromosom homolog mengganda, tetapi masih dalam satu ikatan. Diplonema, kromatid dari masing-masing belahan kromosom memendek dan membesar. Diakinesis, sentrosom membentuk dua sentriol yang masing-masing membentuk benang gelendong pembelahan.
1. Profase II
Sentrosom membentuk dua sentriol yang letaknya pada kutub yang berlawanan dan dihubungkan oleh benang gelendong.
2. Metafase I
Tetrad berkumpul di bidang ekuator.
2. Metafase II
Kromosom berada di bidang ekuator, kromatid berkelompok dua-dua. Belum terjadi pembelahan sentromer.
3. Anafase I
Benang gelendong pembelahan dari masing-masing kutub menarik kromosom homolog sehingga setiap pasangan kromosom homolog berpisah bergerak ke arah kutub yang berlawanan, sentromer belum membelah.                              
3. Anafase II
Kromosom melekat pada kinetokor benang gelendong, lalu ditarik oleh benang gelendong ke arah kutub yang berlawanan yang menyebabkan sentromer terbelah.
4. Telofase I
Kromatid memadat, selubung inti terbentuk, dan nukleolus muncul lagi, kemudian sitokinesis berlangsung.                                       
4. Telofase II
Kromatid terkumpul pada kutub pembelahan lalu berubah menjadi kromatin kembali.

V. Pembahasan
Dari hasil pengamatan diperoleh Pembelahan Mitosis meliputi, profase, metafase, anafase, telofase, dan interfase. Profase, Pada fase ini, sel induk yang akan membelah memperlihatkan gejala terbentuknya dua sentriol dari sentrosom, yang satu tetap ditempat dan yang satu bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Metafase, Membrab ini sudah menghilang, kromosom berada di bidang ekuator, dengan sentromernya seolah kromosom berpegang pada benang gelendong pembelahan. Anafase, Selama anafase, kromatid bergerak menuju ke arah kutub-kutub yang berlawanan. Kinetokor yang masih melekat pada benang spindel berfungsi menunjukkan jalan, sedangkan lengan kromosom mengikuti dibelakangnya. Telofase, Kromatid-kromatid mengumpul pada kutub-kutub. Benang gelendong menghilang, kromatid menjadi kusut dan butiran-butiran kromatid muncul kembali. Interfase, Sel mempersiapkan diri untuk pembelahan lagi dengan mengumpulkan materi dan energi. Pada Pembelahan Meiosis meliputi meiosis I (Profase I, Metafase I, Anafase I, dan Telofase I). Profase I, Pada tahap ini terjadi, Leptonema, benang-benang kromatin menjadi kromosom. Zigonema, kromosom yang sama bentuknya atau kromosom homolog berdekatan atau bergandengan. Pakinema, setiap bagian kromosom homolog mengganda, tetapi masih dalam satu ikatan. Diplonema, kromatid dari masing-masing belahan kromosom memendek dan membesar. Diakinesis, sentrosom membentuk dua sentriol yang masing-masing. Metafase I, Tetrad berkumpul di bidang ekuator. Anafase I, Benang gelendong pembelahan dari masing-masing kutub menarik kromosom homolog sehingga setiap pasangan kromosom homolog berpisah bergerak ke arah kutub yang berlawanan, sentromer belum membelah. Telofase I, Kromatid memadat, selubung inti terbentuk, dan nukleolus muncul lagi, kemudian sitokinesis berlangsung. Meiosis II (Profase II, Metafase II, Anafase II, dan Telofase II). Profase II, Sentrosom membentuk dua sentriol yang letaknya pada kutub yang berlawanan dan dihubungkan oleh benang gelendong. Metafase II, Kromosom berada di bidang ekuator, kromatid berkelompok dua-dua. Belum terjadi pembelahan sentromer. Anafase II, Kromosom melekat pada kinetokor benang gelendong, lalu ditarik oleh benang gelendong ke arah kutub yang berlawanan yang menyebabkan sentromer terbelah. Telofase II, Kromatid terkumpul pada kutub pembelahan lalu berubah menjadi kromatin kembali.
Sedangkan menurut teori Pembelahan sel secara mitosis akan menghasilkan dua sel anak yang masing-masing memiliki sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan induknya. Pada makhluk hidup bersel banyak mitosis merupakan mekanisme memperbanyak sel atau pertumbuhan, sedangkan pada organisme bersel satu mitosis merupakan cara bereproduksi. Pembelahan mitosis berlangsung secara bertahap melalui beberapa fase yaitu profase, metafase, anafase, telofase, dan interfase. Profase, Pada fase ini, sel induk yang akan membelah memperlihatkan gejala terbentuknya dua sentriol dari sentrosom. Masing-masing sentriol memancarkan serabut-serabut berupa filamen. Lalu butiran kromatin memanjang menjadi benang kromatin yang kemudian memendek dan menebal menjadi kromosom. Di akhir profase selubung inti sel pecah dan setiap kromatid melekat di beberapa benang spindel di kinetokor. Metafase, Membran inti sudah menghilang, kromosom berada di bidang ekuator , dengan sentromernya seolah kromosom berpegangan pada benang gelendong pembelahan. Pada fase ini kromosom tampak paling jelas. Anafase, Selama anafase kromatid bergerak menuju ke arah kutub-kutub yang berlawanan. Kinetokor yang masih melekat pada benang spindel berfungsi menunjukan jalan, sedangkan lengan kromosom mengikuti di belakangnya. Telofase, Kromatid-kromatid mengumpul pada kutub-kutub. Benang gelendong menghilang, kromatid menjadi kusut dan butiran-butiran kromatid muncul kembali. Selaput inti terbentuk kembali dan nukleolus terlihat lagi. Pada bagian bidang ekuator terjadi lekukan yang makin lama makin ke dalam hingga sel induk terbagi menjadi dua. Interfase, Pada fase ini inti sel mempersiapkan diri untuk pembelahan lagi dengan mengumpulkan materi dan energi. Akhirnya pembelahan sel secara mitosis menghasilkan dua sel anak yang masing-masing sel anakan memiliki jumlah dan kromosom yang sama dengan sel induknya. Pada pembelahan ini terjadi pembagian inti (kariokinesis) dan pembagian plasma atau sitoplasma.

Pembelahan sel secara meiosis berlangsung melalui dua tahap pembelahan tanpa melalui interfase, yang dikenal dengan meiosis I dan meiosis II.  Meiosis I Fase-fasenya meliputi, Profase, Leptonema, benang-benang kromatin menjadi kromosom. Zigonema, kromosom yang sama bentuknya atau kromosom homolog berdekatan atau bergandengan. Pakinema, setiap bagian kromosom homolog mengganda, tetapi masih dalam satu ikatan. Diplonema, kromatid dari masing-masing belahan kromosom memendek dan membesar. Diakinesis, sentrosom membentuk dua sentriol yang masing-masing membentuk benang gelendong pembelahan. Metafase, Tetrad berkumpul di bidang ekuator. Anafase,  Benang gelendong pembelahan dari masing-masing kutub menarik kromosom homolog sehingga setiap pasangan kromosom homolog berpisah bergerak ke arah kutub berlawanan. Setiap kutub memperoleh campuran acak kromosom dari ibu bapak. Telofase, Kromatid memadat, selubung inti terbentuk, dan nukleolus muncul lagi, kemudian sitokinesis berlangsung. Meiosis II Fase-fase dalam tahap pembelahan meiosis II meliputi, Profase, Sentrosom membentuk dua sentriol yang letaknya pada kutub yang berlawanan dan dihubungkan oleh benang gelendong. Metafase, Kromosom berada di bidang ekuator, kromatid berkelompok dua-dua. Belum terjadi pembelahan. Anafase, Kromosom melekat pada kinetokor benang gelendong, lalu ditarik oleh benang gelendong ke arah kutub yang berlawanan yang menyebabkan sentromer terbelah. Telofase, Kromatid berkumpul pada kutub pembelahan lalu berubah menjadi kromatin kembali. Bersamaan dengan itu membran inti dan anak inti terbentuk kembali, dan sekat pemisah semakin jelas sehingga akhirnya terjadilah dua sel anakan.

Gametogenesis yang terjadi pada sel hewan dan manusia dikenal sebagai spermatogenesis dan oogenesis. Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel sperma. Spermatogenesis menghasilkan 4 sel sperma dari 4 sel anakan pembelahan meiosis. Oogenesis hanya menghasilkan 1 sel telur dari 4 kemungkinan sel anakan. Dalam hal ini, 3 sel anakan lainnya mengalami degenerasi dan hancur. Pembelahan meiosis ini menjadi penting karena dapat mempertahankan jumlah kromosom suatu individu tetap diploid. Artinya, ketika terjadi peleburan sel kelamin jantan dan betina yang masing-masingnya haploid, akan terbentuk individu diploid. Berdasarkan pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa pada pembelahan meiosis terjadi pengurangan atau reduksi kromosom. Sel yang semula mengandung 2n kromosom (diploid), berubah menjadi n kromosom (haploid). Oleh karena itu, pembelahn meiosis dikenal juga sebagai pembelahan reduktif.


KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Mitosis pada organisme bersel satu, untuk memperbanyak diri (reproduksi).
2. Mitosis pada organisme bersel banyak untuk memperbanyak sel dan pertumbuhan.
3. Meiosis pada organisme bersel banyak untuk membentuk sel kelamin (gamet).
4. Meiosis berfungsi mengurangi jumlah kromosom agar keturunannya memiliki jumlah kromosom yang sama.
5. Mitosis terjadi lewat rangkaian tahap, yaitu profase, metafase, anafase, telofase, dan interfase.
6. Meiosis terjadi lewat dua rangkaian tahap, yaitu meiosis I dan meiosis II. Meiosis I meliputi, profase I (leptonema, zigonema, pakinema, diplonema, dan diakenesis), metafase I, anafase I, dan telofase. Meiosis II meliputi, profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II.
7. Mitosis menghasilkan dua sel anakan yang memiliki jumlah kromosom seperti induknya (diploid).
8. Meiosis menghasilkan empat sel anakan yang memiliki setengah jumlah kromosom induknya (haploid).


Bandar Lampung, 13 Desember 2014
Mengetahui,
Asisten



Eka Rahmi Pala

NPM : 1313024030

No comments:

Post a Comment