Friday, May 15, 2015

MAKALAH PENGENALAN PESERTA DIDIK


MAKALAH
PENGENALAN PESERTA DIDIK
 (Karakteristik Perkembangan Fisik Peserta Didik)

           Oleh
Raras Dwi Putri                    (1413022058)
Alivia Irma F. Y                    (1413022004)
Lulu’atul Farida                    (1413022042)
Evelyne Mega Patricia          (1413022024)





                                        PENDIDIKAN FISIKA
  FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
    BANDAR LAMPUNG
       2015









KATA PENGANTAR

Segala  puji  hanya  milik Tuhan yang maha esa. Berkat  limpahan  dan rahmat-Nya penyusun  mampu  menyelesaikan  tugas  makalah ini guna memenuhi tugas  mata kuliah Pengenalan Peserta Didik
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang karakteristik perkembangan yang terjadi pada peserta didik.Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Lampung. Penulis sadar bahwa makalah ini  masih banyak kekurangan dan jauh dari  sempurna. Untuk itu,  kepada  dosen  pembimbing penulis meminta  masukannya  demi  perbaikan  pembuatan  makalah penulis di  masa  yang  akan  datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Bandar Lampung, 19 Maret 2015

                                                        Penyusun



                                                                                                                                  ii
DAFTAR ISI


COVER .........................................................................................................          i
KATA PENGANTAR...................................................................................         ii
DAFTAR ISI.................................................................................................        iii
BAB I      PENDAHULUAN.......................................................................         1
1.1                     Latar Belakang.....................................................................         1
1.2                     Rumusan Masalah................................................................         2
1.3                     Tujuan...................................................................................         2
BAB II    PEMBAHASAN...........................................................................         3
2.1         Pengertian Perkembangan Fisik ..........................................         3
2.2         Karakterisitik Perkembangan Fisik Peserta Didik ...............         4
2.3         Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Fisik Peserta Didik 7
2.4         Pengaruh Perkembangan Fisik Peserta Didik dalam Pendidikan 9
BAB III  PENUTUP ....................................................................................       11
3.1         Kesimpulan ..........................................................................       11
3.2         Saran.....................................................................................       12 
DAFTAR PUSTAKA








                                                                                                                               iii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1                     Latar Belakang
Peserta didik
adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pendidikan. Sosok peserta didik umumnya merupakan sosok anak yang membutuhkan bantuan orang lain untuk bisa tumbuh dan berkembang ke arah kedewasaan. Ia adalah sosok yang selalu mengalami perkembangan sejak lahir sampai meninggal dengan perubahan-perubahan yang terjadi secara wajar (Sutari Imam Barnadib, 1995). Peserta didik merupakan sosok anak yang membutuhkan bantuan orang lain dalam hal ini yaitu seorang pendidik. Seorang pendidik yang membantu mengembangkan potensi peserta didik dituntut untuk memahami perilaku dan perubahan-perubahan pada peserta didik serta harus dapat memahami pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada peserta didik. Salah satu aspek pertumbuhan dan perkembangan peserta didik yaitu perkembangan fisik peserta didik. Perkembangan fisik meliputi perubahan-perubahan dalam tubuh, seperti pertumbuhan otak, sistem saraf, organ-organ indrawi, pertambahan tinggi dan berat badan, hormon, dan lain-lain), dan perubahan-perubahan dalam cara-cara individu untuk menggunakan tubuhnya, seperti perkembangan keterampilan motorik dan perkembangan seksual, serta perubahan dalam kemampuan fisik, seperti penurunan fungsi jantung, pengelihatan dan sebagainya (Siefert dan Hoffnung, 1994).

Perkembangan fisik peserta didik akan menentukan ketrampilan peserta didik bergerak. Perkembangan fisik peserta didik juga akan mempengaruhi pandangan peserta didik terhadap dirinya sendiri dan orang lain, yang berdampak dalam melakukan penyesuaian dengan dirinya dan orang lain. Perkembangan fisik peserta didik secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi perilakunya sehari-hari.
                                                                                                                        1
1.2                     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1.      Apa yang dimaksud dengan perkembangan fisik ?
2.      Apa saja karakteristik perkembangan fisik pada peserta didik ?
3.      Apa saja faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik pada peserta didik ?
4.      Bagaimana pengaruh perkembangan fisik peserta didik dalam pendidikan ?

1.3                     Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah:
1.      Mengetahui pengertian perkembangan fisik.
2.      Mengetahui karakteristik perkembangan fisik pada peserta didik.
3.      Mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik pada peserta didik.
4.      Mengetahui pengaruh perkembangan fisik peserta didik dalam pendidikan










                                                                                                                                                                                                                                                                     2

BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik atau pertumbuhan biologis (biological growth) merupakan salah satu aspek penting dari perkembanagan individu. Menurut Seifert dan Hoffnung (1994), perkembangan fisik meliputi perubahan-perubahan dalam tubuh (pertumbuhan otak, system syaraf dan lain-lain), dan perubahan dalam cara-cara individu dalam menggunakan tubuhnya (perkembangan keterampilan motorik), serta perubahan dalam kemampuan fisik (penurunan fungsi jantung, penglihatan dan sebagainya).

Bagi anak-anak usia sekolah dan remaja, pertumbuhan dan perkembangan fisik yang optimal itu sangat penting, karena pertumbuhan/perkembangan fisik anak secara langsung dan tidak langsung akan mempengaruhi perilakunya sehari-hari. Secara langsung, pertumbuhan fisik anak akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak. Dan secara tidak langsung, pertumbuhan /perkembangan fisik akan mempengaruhi cara anak memandang dirinya sendiri dan orang lain. Yang terlihat dari pola penyesuaian diri anak secara umum.

Pertumbuhan dan perkembangan fisik peserta didik dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: Tahap setelah lahir hingga usia tiga tahun, Tahap anak-anak hingga masa prapubertas usia 3 hingga 10 tahun, tahap pubertas usia 10 hingga 14 tahun,dan tahap remaja/adolsen usia 12 tahun keatas. Berdasarkan tahapan ini , anak usia sekolah (SD-SMP) dimasukkan dalam tahap prapubertas dan pubertas awal, sedangkan anak SMP hingga SMA dimasukan dalam tahap remaja.
                                                                                                                                  3
2.2   Karateristik Perkembangan Fisik Peserta Didik
Bagi sebagian anak, awal masuk kelas satu sekolah dasar merupakan peristiwa penting bagi anak. Dengan masuknya anaak kesekolah dasar akan membawa akibat pada perubahan besar dalam pola kehidupannya, seperti perubahan dalam sikap, nilai dan perilaku.

1.      Keadaan berat dan tinggi badan anak usia sekolah (usia 6 hingga 10 tahun).Pada masa ini peningkatan berat badan anak lebih banyak daripada panjang badannya. Kaki dan tangan menjadi lebih panjang, dada dan panggul lebih besar. Peningkatan berat baadan anak selama masa ini terjadi terutama karena bertambahnya  ukuran sistm rangka dan otot, serta ukuran beberapa organ tubuh. Pada saat yang sama, masa dan kekuatan otot-otot secara berangsur-angsur bertambah dan gemuk bayi (baby fat) berkurang. Pertambahan kekuatan otot ini adalah karena faktor keturunan dan latihan (olahraga). Karena perbedaan jumlah sel-sel otot, maka umumnya anak laki-laki lebih kuat dari pada anak perempuan (Santrock, 1995).

2.  Masa Pubertas (usia 10 hingga 14 tahun)
Pada akhir usia sekolah anak segera memasuki masa yang disebut dengan “pubertas”, yakni masa awal terjadinya pematangan seksual. Sulit membedakan antara masa puber dengan masa remaja karena, masa puber adalah bagian dari masa remaja dan pubertas sering dijadikan pertanda awal seseorang memasuki masa remaja.
Waktu datangnya masa pubertas tidak dapat diketahui secara pasti. Ada anak-anak yang memulai masa pubertasnya pada usia yang lebih awal dan ada pula yang belakangan. Biasanya, anak perempuan memasuki masa pubertas lebih awal 2 tahun dibandingkan anak laki-laki. Menurut sejumlah ahli perkembangan pada anak perempuan pubertas terjadi sekitar usia 10 tahun, sedangkan pada anak laki-laki terjadi pada usia sekitar 12 tahun.
                                                                                                                                 4
3.   Perubahan fisik
Pada masa pubertas terjadi perubahan fisik secara dramatis atau apa yang disebut dengan (growth spurt) yaitu percepatan pertumbuhan, dimana terjadi perubahan dan percepatan pertumbuhan diseluruh bagian dan dimensi fisik (Zigler & Stevenson, 1993), baik pertambahan berat dan tinggi badan, perubahan dalam proporsi dan bentuk tubuh, maupun pencapaian kematangan seksual (Papalia, Old & Feldman, 2008).

4.   Proporsi Tubuh
Seiring dengan pertambahan tinggi dan berat badan, percepatan pertumbuhan selama masa pubertas juga terjadi pada proporsi tubuh. Bagian-bagian tubuh tertentu yang sebelumnya teralalu kecil, pada masa pubertas menjadi terlalu besar. Hal ini terlihat jelas pada pertumbuhan tangan dan kaki, yang sering terjadi tidak proporsional. Perubahan proporsi tubuh yang tidak seimbang ini menyebabkan anak merasa kaku dan canggung, serta khawatir bahwa badannya tidak akan pernah serasi dengan tangan dan kakinya.

5.  Kematangan Seksual
Kematangan seksual merupakan suatu rangkaian dari perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas, yang ditandai dengan perubahan pada ciri-ciri seks primer (primary sex characteristics) dan ciri-ciri seks sekunder (secondary sex characteristics).

a.       Perubahan Ciri-Ciri Seks Primer
Ciri-ciri seks primer menunjuk pada organ tubuh yang secara langsung berhubungan dengan proses reproduksi. Sekitar usia 12 tahun anak laki-laki kemungkinan untuk mengalami penyemburan air mani (ejaculation of semen) mereka ynag pertama atau yang dikenal juga dengan istilah “mimpi basah”.

                                                                                                                                 5
 Sementara itu, pada anak perempuan perubahan ciri-ciri seks primer ditandai dengan munculnya periode menstruasi, yang disebut dengan menarche, yaitu menstruasi yang pertama kali dialami oleh seorang gadis.

b.      Perubahan Ciri-Ciri Seks Sekunder
Ciri-ciri seks sekunder adalah tanda-tanda jasmaniah yang tidak langsung berhubungan dengan proses reproduksi, tetapi merupakan tanda-tanda yang membedakan laki-laki dan perempuan.
Pada anak perempuan :
1.      Pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan menjadi panjang).
2.      Pertumbuahan payudara
3.      Tumbuh bulu yang halus berwarna gelap di kemaluan.
4.      Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya.
5.      Bulu kemaluan menjadi keriting.
6.      Menstruasi atau haid
7.      Tumbuh bulu-bulu ketiak.
Pada anak laki-laki:
1.      Pertumbuhan tulang-tulang.
2.      Testis (buah pelir) membesar.
3.      Tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus, dan berwarna gelap.
4.      Awal perubahan suara.
5.      Ejakulasi (keluarnya air mani)
6.      Bulu kemaluan menjadi keriting.
7.      Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya.
6
8.      Tumbuh rambut-rambut halus di wajah (kumis, jenggot).
9.      Tumbuh bulu ketiak.
10.  Akhir perubahan suara.
11.  Rambut-rambut di wajah bertambah tebal dan gelap.
12.  Tumbuh bulu di dada.
6.   Perkembangan Motorik Anak Usia Sekolah Dasar
Pada usia sekolah, perkembangan motorik anak lebih halus, lebih sempurna, dan terkoordinasi dengan baik, seiring dengan bertambahnya berat dan kekuatan badan anak. Pada usia 10 hingga 12 tahun, anak-anak mulai memperlihatkan keterampilan-keterampilan manipulatif menyerupai kemampuan-kemampuan orang dewasa.

7.  Masa Pubertas
Ketika anak memasuki masa pubertas, sebenarnya ia telah memiliki kemampuan motorik dasar, baik motorik kasar maupun motorik halus sebagai modal utama dalam mengikuti berbagai aktivitas disekolah. Pada masa pubertas kekuatan otot anak akan berlipat ganda seiring dengan semakin banyaknya jumlah sel-sel otot baru yang dibentuk jumlahnya lebih banyak dari pada anak perempuan, sehingga tidak heran kalau anak laki-laki biasanya lebih kuat dibandingkan dengan anak perempuan.

2.3  Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Fisik Peserta Didik
Pertumbuhan fisik erat hubungannya dengan kondisi remaja. Kondisi yang baik berdampak baik pada pertumbuhan fisik remaja, demikian pula sebaliknya.
Adapun kondisi-kondisi yang mempengaruhi sebagai berikut:

1.              Pengaruh Keluarga Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan sifat jasmaniah dari orang tuanya. Faktor keturunan menyebabkan seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya, jika ayah dan ibunya atau kakeknya tinggi dan panjang.
7

2.      Pengaruh Gizi  Anak yang mendapatkan gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai taraf dewasa dibadingkan dengan mereka yang tidak mendapatkan gizi cukup. Lingkungan juga dapat memberikan pengaruh pada remaja sedemikian rupa sehingga menghambat atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan dimasa remaja.

3.      Kematangan Pertumbuhan fisik seolah-olah seperti sudah direncanakan oleh faktor kematangan. Meskipun anak itu diberi makanan yang bergizi, tetapi kalau saat kematangan belum sampai, pertumbuhan itu tetap seperti tertangguhkan.

4.      Gangguan Emosional  Anak yang sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan dan ini akan membawa akibat berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar pituitari (otak). Bila terjadi hal demikian pertumbuhan awal remajanya terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang seharusnya.

5.      Jenis Kelamin  Anak laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak perempuan, kecuali pada usia 12-15 tahun. Anak perempuan biasanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat dari pada laki-laki-laki. Hal ini terjadi karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki berbeda dengan perempuan. Anak perempuan lebih cepat kematangannya dari pada laki-laki.
 
6.              Status Sosial Ekonomi Umumnya anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, cenderung lebih kecil dari pada anak yang berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi tinggi.



8
Fakta: Status gizi anak berdasarkan indikator TB/U menggambarkan status gizi yang bersifat kronis, merupakan akibat keadaan kurang gizi dalam waktu yang panjang. Indikator TB/U dinyatakan dalam tinggi badan normal, pendek dan sangat pendek. Anak yang termasuk katagori sangat pendek (stunting) pada tahun 2010 sebanyak 18,5% dan yang pendek 17,1%, bila keduanya digabungkan dan menjadi angka 35,6%, mayoritas berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah kebawah (Kempkes RI, 2010).

7.      Kesehatan Kesehatan amat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik peserta didik. Peserta didik yang sehat dan jarang sakit, biasanya memiliki tubuh besar dibanding yang sering sakit. 8. Stimulasi lingkungan lndividu yang tubuhnya sering dilatih untuk meningkatkan percepatan pertumbuhannya akan berbeda dengan yang tidak pernah mendapat latihan.

2.4  Pengaruh Perkembangan Fisik Peserta Didik dalam Pendidikan
Perkembangan fisik peserta didik akan memengaruhi proses belajar peserta didik. Peserta didik melakukan berbagai aktivitas fisik sebagai pengalaman belajar. Kondisi panca indra, normalitas anggota tubuh, asupan gizi dan keadaan kesehatan secara menyeluruh mempengaruhi proses belajar. Penglihatan dan pendengaran sangat diperlukan dalam belajar. Gangguan pada fungsi panca indra menyebabkan perhatian individu tidak optimal dalam belajar. perubahan bentuk dan berat badan, suara yang membesar, gerakan fisik yang semakin lamban, mudah mengantuk, perasaan tidak nyaman ketika mengalami haid, semua ini memberi pengaruh terhadap suasana belajar peserta didik.
Demikian halnya dengan perkembangan fisik yang terlalu cepat atau terlambat dari ukuran peserta didik seusianya akan dapat mempengaruhi perilaku peserta didik di antara sebayanya. Pendidik perlu menyadari bahwa perkembangan fisik yang dialami peserta didik dalam proses perkembangannya mempengaruhi proses belajar peserta didik. Oleh karena itu, pendidik perlu memberi informasi kepada peserta didik tentang hal ini sehingga mereka dapat memahaminya secara benar dan siap secara mental menghadapinya






















BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan :
1.      Menurut Seifert dan Hoffnung (1994), perkembangan fisik meliputi perubahan-perubahan dalam tubuh (pertumbuhan otak, system syaraf dan lain-lain), dan perubahan dalam cara-cara individu dalam menggunakan tubuhnya (perkembangan keterampilan motorik), serta perubahan dalam kemampuan fisik (penurunan fungsi jantung, penglihatan dan sebagainya).
2.      Karateristik perkembangan fisik peserta didik yaitu :
a.       Keadaan berat dan tinggi badan anak usia sekolah (usia 6 hingga 10 tahun)
b.      Masa Pubertas (usia 10 hingga 14 tahun)
c.       Perubahan fisik
d.      Proporsi Tubuh
e.       Kematangan Seksual
f.       Perkembangan Motorik Anak Usia Sekolah Dasar
3.      Faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik peserta didik yaitu :
a.       Pengaruh Keluarga
b.      Pengaruh Gizi
c.       Kematangan Pertumbuhan fisik
d.      Gangguan Emosional
e.       Jenis Kelamin  
f.       Status Sosial Ekonomi
g.      Kesehatan 



                                                                                                                          11
4.      Perkembangan fisik peserta didik akan memengaruhi proses belajar peserta didik. Peserta didik melakukan berbagai aktivitas fisik sebagai pengalaman belajar.
Kondisi panca indra, normalitas anggota tubuh, asupan gizi dan keadaan kesehatan secara menyeluruh mempengaruhi proses belajar. Penglihatan dan pendengaran sangat diperlukan dalam belajar. Gangguan pada fungsi panca indra menyebabkan perhatian individu tidak optimal dalam belajar. perubahan bentuk dan berat badan, suara yang membesar, gerakan fisik yang semakin lamban, mudah mengantuk, perasaan tidak nyaman ketika mengalami haid, semua ini memberi pengaruh terhadap suasana belajar peserta didik.

3.2 Saran
Bagi calon pendidik perlu memahami perkembangan fisik peserta didik guna memfasilitasi peserta didik agar dapat berkembang secara optimal. Semoga makalah ini dapat dijadikan salah satu referensi dalam pembelajaran Perkembangan Fisik Peserta Didik









                                                                                                                               12
DAFTAR PUSTAKA

Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


No comments:

Post a Comment