MAKALAH
PENGENALAN PESERTA DIDIK
(Karakteristik
Perkembangan Fisik Peserta Didik)
Oleh
Raras Dwi
Putri (1413022058)
Alivia Irma F.
Y (1413022004)
Lulu’atul
Farida (1413022042)
Evelyne Mega
Patricia (1413022024)
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Tuhan yang maha esa. Berkat
limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan
tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Pengenalan
Peserta Didik
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang karakteristik perkembangan yang terjadi pada peserta didik.Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun
yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Lampung. Penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen
pembimbing penulis meminta
masukannya demi perbaikan pembuatan makalah penulis di masa yang akan
datang dan mengharapkan kritik dan saran
dari para pembaca.
Bandar
Lampung, 19 Maret 2015
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
1.1
Latar Belakang..................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah................................................................ 2
1.3
Tujuan................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 3
2.1
Pengertian
Perkembangan Fisik .......................................... 3
2.2
Karakterisitik
Perkembangan Fisik Peserta Didik ............... 4
2.3
Faktor yang
Mempengaruhi Perkembangan Fisik Peserta Didik 7
2.4
Pengaruh
Perkembangan Fisik Peserta Didik dalam
Pendidikan 9
BAB III PENUTUP .................................................................................... 11
3.1
Kesimpulan .......................................................................... 11
3.2
Saran..................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Peserta didik
adalah anggota
masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses
pendidikan. Sosok peserta didik umumnya merupakan sosok anak yang membutuhkan
bantuan orang lain untuk bisa tumbuh dan berkembang ke arah kedewasaan. Ia
adalah sosok yang selalu mengalami perkembangan
sejak lahir sampai meninggal dengan perubahan-perubahan yang terjadi
secara wajar (Sutari Imam Barnadib, 1995). Peserta didik merupakan sosok anak yang membutuhkan bantuan
orang lain dalam hal ini yaitu seorang pendidik. Seorang pendidik yang membantu
mengembangkan potensi peserta didik dituntut untuk memahami perilaku dan
perubahan-perubahan pada peserta didik serta
harus dapat memahami pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada peserta
didik. Salah satu aspek pertumbuhan dan perkembangan peserta didik yaitu
perkembangan fisik peserta didik. Perkembangan fisik meliputi
perubahan-perubahan dalam tubuh, seperti pertumbuhan otak, sistem saraf,
organ-organ indrawi, pertambahan tinggi dan berat badan, hormon, dan
lain-lain), dan perubahan-perubahan dalam cara-cara individu untuk menggunakan
tubuhnya, seperti perkembangan keterampilan motorik dan perkembangan seksual,
serta perubahan dalam kemampuan fisik, seperti penurunan fungsi jantung,
pengelihatan dan sebagainya (Siefert dan Hoffnung, 1994).
Perkembangan fisik peserta didik akan menentukan ketrampilan
peserta didik bergerak. Perkembangan fisik
peserta didik juga akan mempengaruhi pandangan peserta didik terhadap dirinya
sendiri dan orang lain, yang berdampak dalam melakukan penyesuaian dengan
dirinya dan orang lain. Perkembangan fisik peserta didik secara langsung
atau tidak langsung akan mempengaruhi
perilakunya sehari-hari.
1
1.2
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1.
Apa yang dimaksud dengan perkembangan
fisik ?
2.
Apa saja karakteristik perkembangan fisik pada peserta didik
?
3.
Apa saja faktor
yang mempengaruhi perkembangan fisik pada peserta didik ?
4.
Bagaimana pengaruh perkembangan fisik peserta didik
dalam pendidikan ?
1.3
Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah:
1. Mengetahui
pengertian perkembangan fisik.
2. Mengetahui karakteristik
perkembangan fisik pada peserta didik.
3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik pada peserta didik.
4. Mengetahui pengaruh
perkembangan fisik peserta didik dalam pendidikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perkembangan Fisik
Perkembangan
fisik atau pertumbuhan biologis (biological growth) merupakan salah satu aspek
penting dari perkembanagan individu. Menurut Seifert dan Hoffnung (1994),
perkembangan fisik meliputi perubahan-perubahan dalam tubuh (pertumbuhan otak,
system syaraf dan lain-lain), dan perubahan dalam cara-cara individu dalam
menggunakan tubuhnya (perkembangan keterampilan motorik), serta perubahan dalam
kemampuan fisik (penurunan fungsi jantung, penglihatan dan sebagainya).
Bagi anak-anak
usia sekolah dan remaja, pertumbuhan dan perkembangan fisik yang optimal itu
sangat penting, karena pertumbuhan/perkembangan fisik anak secara langsung dan
tidak langsung akan mempengaruhi perilakunya sehari-hari. Secara langsung,
pertumbuhan fisik anak akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak. Dan
secara tidak langsung, pertumbuhan /perkembangan fisik akan mempengaruhi cara
anak memandang dirinya sendiri dan orang lain. Yang terlihat dari pola penyesuaian
diri anak secara umum.
Pertumbuhan dan
perkembangan fisik peserta didik dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: Tahap
setelah lahir hingga usia tiga tahun, Tahap anak-anak hingga masa prapubertas
usia 3 hingga 10 tahun, tahap pubertas usia 10 hingga 14 tahun,dan tahap
remaja/adolsen usia 12 tahun keatas. Berdasarkan tahapan ini , anak usia
sekolah (SD-SMP) dimasukkan dalam tahap prapubertas dan pubertas awal,
sedangkan anak SMP hingga SMA dimasukan dalam tahap remaja.
3
2.2 Karateristik Perkembangan Fisik Peserta Didik
Bagi sebagian anak, awal masuk kelas satu sekolah dasar merupakan peristiwa
penting bagi anak. Dengan masuknya anaak kesekolah dasar akan membawa akibat
pada perubahan besar dalam pola kehidupannya, seperti perubahan dalam sikap,
nilai dan perilaku.
1.
Keadaan berat dan tinggi badan
anak usia sekolah (usia 6 hingga 10 tahun).Pada masa ini peningkatan berat
badan anak lebih banyak daripada panjang badannya. Kaki dan tangan menjadi
lebih panjang, dada dan panggul lebih besar. Peningkatan berat baadan anak
selama masa ini terjadi terutama karena bertambahnya ukuran sistm rangka dan otot, serta ukuran
beberapa organ tubuh. Pada saat yang sama, masa dan kekuatan otot-otot secara
berangsur-angsur bertambah dan gemuk bayi (baby fat) berkurang. Pertambahan
kekuatan otot ini adalah karena faktor keturunan dan latihan (olahraga). Karena
perbedaan jumlah sel-sel otot, maka umumnya anak laki-laki lebih kuat dari pada
anak perempuan (Santrock, 1995).
2. Masa Pubertas (usia 10 hingga 14 tahun)
Pada akhir usia sekolah anak segera memasuki masa yang disebut dengan
“pubertas”, yakni masa awal terjadinya pematangan seksual. Sulit membedakan
antara masa puber dengan masa remaja karena, masa puber adalah bagian dari masa
remaja dan pubertas sering dijadikan pertanda awal seseorang memasuki masa
remaja.
Waktu datangnya masa pubertas tidak dapat diketahui secara pasti. Ada
anak-anak yang memulai masa pubertasnya pada usia yang lebih awal dan ada pula
yang belakangan. Biasanya, anak perempuan memasuki masa pubertas lebih awal 2
tahun dibandingkan anak laki-laki. Menurut sejumlah ahli perkembangan pada anak
perempuan pubertas terjadi sekitar usia 10 tahun, sedangkan pada anak laki-laki
terjadi pada usia sekitar 12 tahun.
4
3. Perubahan fisik
Pada masa pubertas terjadi perubahan fisik secara dramatis atau apa yang
disebut dengan (growth spurt) yaitu percepatan pertumbuhan, dimana terjadi
perubahan dan percepatan pertumbuhan diseluruh bagian dan dimensi fisik (Zigler
& Stevenson, 1993), baik pertambahan berat dan tinggi badan, perubahan
dalam proporsi dan bentuk tubuh, maupun pencapaian kematangan seksual (Papalia,
Old & Feldman, 2008).
4. Proporsi Tubuh
Seiring dengan pertambahan tinggi dan berat badan, percepatan pertumbuhan
selama masa pubertas juga terjadi pada proporsi tubuh. Bagian-bagian tubuh
tertentu yang sebelumnya teralalu kecil, pada masa pubertas menjadi terlalu
besar. Hal ini terlihat jelas pada pertumbuhan tangan dan kaki, yang sering
terjadi tidak proporsional. Perubahan proporsi tubuh yang tidak seimbang ini
menyebabkan anak merasa kaku dan canggung, serta khawatir bahwa badannya tidak
akan pernah serasi dengan tangan dan kakinya.
5. Kematangan Seksual
Kematangan seksual merupakan suatu rangkaian dari perubahan-perubahan fisik
yang terjadi pada masa pubertas, yang ditandai dengan perubahan pada ciri-ciri
seks primer (primary sex characteristics) dan ciri-ciri seks sekunder
(secondary sex characteristics).
a. Perubahan Ciri-Ciri Seks Primer
Ciri-ciri seks primer menunjuk pada organ tubuh yang secara langsung
berhubungan dengan proses reproduksi. Sekitar usia 12 tahun anak laki-laki
kemungkinan untuk mengalami penyemburan air mani (ejaculation of semen) mereka
ynag pertama atau yang dikenal juga dengan istilah “mimpi basah”.
5
Sementara itu, pada anak perempuan
perubahan ciri-ciri seks primer ditandai dengan munculnya periode menstruasi,
yang disebut dengan menarche, yaitu menstruasi yang pertama kali dialami oleh
seorang gadis.
b. Perubahan Ciri-Ciri Seks Sekunder
Ciri-ciri seks sekunder adalah tanda-tanda
jasmaniah yang tidak langsung berhubungan dengan proses reproduksi, tetapi
merupakan tanda-tanda yang membedakan laki-laki dan perempuan.
Pada anak perempuan :
1. Pertumbuhan
tulang-tulang (badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan menjadi panjang).
2. Pertumbuahan
payudara
3. Tumbuh bulu
yang halus berwarna gelap di kemaluan.
4. Mencapai
pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya.
5. Bulu
kemaluan menjadi keriting.
6. Menstruasi
atau haid
7. Tumbuh
bulu-bulu ketiak.
Pada anak laki-laki:
1. Pertumbuhan
tulang-tulang.
2. Testis (buah
pelir) membesar.
3. Tumbuh bulu
kemaluan yang halus, lurus, dan berwarna gelap.
4. Awal
perubahan suara.
5. Ejakulasi
(keluarnya air mani)
6. Bulu kemaluan
menjadi keriting.
7. Pertumbuhan
tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya.
6
8. Tumbuh
rambut-rambut halus di wajah (kumis, jenggot).
9. Tumbuh bulu
ketiak.
10. Akhir
perubahan suara.
11. Rambut-rambut
di wajah bertambah tebal dan gelap.
12. Tumbuh bulu di
dada.
6. Perkembangan Motorik Anak Usia Sekolah Dasar
Pada usia sekolah, perkembangan motorik anak lebih halus, lebih sempurna,
dan terkoordinasi dengan baik, seiring dengan bertambahnya berat dan kekuatan
badan anak. Pada usia 10 hingga 12 tahun, anak-anak mulai memperlihatkan
keterampilan-keterampilan manipulatif menyerupai kemampuan-kemampuan orang
dewasa.
7. Masa Pubertas
Ketika anak memasuki masa pubertas, sebenarnya ia telah memiliki kemampuan
motorik dasar, baik motorik kasar maupun motorik halus sebagai modal utama
dalam mengikuti berbagai aktivitas disekolah. Pada masa pubertas kekuatan otot
anak akan berlipat ganda seiring dengan semakin banyaknya jumlah sel-sel otot
baru yang dibentuk jumlahnya lebih banyak dari pada anak perempuan, sehingga
tidak heran kalau anak laki-laki biasanya lebih kuat dibandingkan dengan anak
perempuan.
2.3
Faktor Yang Mempengaruhi
Perkembangan Fisik Peserta Didik
Pertumbuhan fisik erat hubungannya dengan kondisi remaja. Kondisi yang baik berdampak baik pada pertumbuhan
fisik remaja, demikian pula sebaliknya.
Adapun
kondisi-kondisi yang mempengaruhi sebagai berikut:
1.
Pengaruh Keluarga Pengaruh keluarga meliputi faktor
keturunan sifat jasmaniah dari orang tuanya. Faktor keturunan menyebabkan
seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya, jika ayah dan
ibunya atau kakeknya tinggi dan panjang.
7
2.
Pengaruh Gizi Anak yang mendapatkan gizi cukup
biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan
sedikit lebih cepat mencapai taraf dewasa dibadingkan dengan mereka yang tidak
mendapatkan gizi cukup. Lingkungan juga dapat memberikan pengaruh pada
remaja sedemikian rupa sehingga menghambat
atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan dimasa remaja.
3.
Kematangan Pertumbuhan fisik seolah-olah seperti sudah
direncanakan oleh faktor kematangan. Meskipun anak itu diberi makanan yang
bergizi, tetapi kalau saat kematangan belum sampai, pertumbuhan itu tetap
seperti tertangguhkan.
4.
Gangguan Emosional Anak yang sering mengalami gangguan
emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan dan ini
akan membawa akibat berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar
pituitari (otak). Bila terjadi hal demikian pertumbuhan awal remajanya
terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang seharusnya.
5.
Jenis Kelamin Anak laki cenderung lebih tinggi dan
lebih berat dari pada anak perempuan, kecuali pada usia 12-15 tahun. Anak
perempuan biasanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat dari pada
laki-laki-laki. Hal ini terjadi karena bentuk tulang dan otot pada anak
laki-laki berbeda dengan perempuan. Anak
perempuan lebih cepat kematangannya dari pada laki-laki.
6.
Status Sosial Ekonomi Umumnya anak yang berasal dari
keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, cenderung lebih kecil dari pada
anak yang berasal dari keluarga dengan
tingkat ekonomi tinggi.
8
Fakta: Status gizi anak berdasarkan indikator TB/U
menggambarkan status gizi yang bersifat kronis, merupakan akibat keadaan kurang
gizi dalam waktu yang panjang. Indikator TB/U dinyatakan dalam tinggi badan
normal, pendek dan sangat pendek. Anak yang
termasuk katagori sangat pendek (stunting) pada tahun 2010 sebanyak 18,5% dan
yang pendek 17,1%, bila keduanya digabungkan dan menjadi angka 35,6%,
mayoritas berasal dari keluarga dengan
ekonomi menengah kebawah (Kempkes RI, 2010).
7.
Kesehatan Kesehatan amat
berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik peserta didik. Peserta didik yang
sehat dan jarang sakit, biasanya memiliki tubuh besar dibanding yang sering
sakit. 8. Stimulasi lingkungan lndividu
yang tubuhnya sering dilatih untuk meningkatkan percepatan pertumbuhannya akan berbeda dengan yang tidak pernah mendapat
latihan.
2.4
Pengaruh
Perkembangan Fisik Peserta Didik dalam Pendidikan
Perkembangan
fisik peserta didik akan memengaruhi proses belajar peserta didik. Peserta
didik melakukan berbagai aktivitas fisik sebagai pengalaman belajar. Kondisi
panca indra, normalitas anggota tubuh, asupan gizi dan keadaan kesehatan secara
menyeluruh mempengaruhi proses belajar. Penglihatan dan pendengaran sangat
diperlukan dalam belajar. Gangguan pada fungsi panca indra menyebabkan
perhatian individu tidak optimal dalam belajar. perubahan bentuk dan berat
badan, suara yang membesar, gerakan fisik yang semakin lamban, mudah mengantuk,
perasaan tidak nyaman ketika mengalami haid, semua ini memberi pengaruh
terhadap suasana belajar peserta didik.
Demikian
halnya dengan perkembangan
fisik yang terlalu cepat atau terlambat dari ukuran peserta didik seusianya
akan dapat mempengaruhi perilaku peserta didik di antara sebayanya. Pendidik perlu
menyadari bahwa perkembangan fisik yang dialami peserta didik dalam proses
perkembangannya mempengaruhi proses belajar peserta didik. Oleh karena itu,
pendidik perlu memberi informasi kepada peserta didik tentang hal ini sehingga
mereka dapat memahaminya secara benar dan siap secara mental menghadapinya
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan
uraian tersebut maka dapat disimpulkan :
1.
Menurut Seifert dan Hoffnung
(1994), perkembangan fisik meliputi perubahan-perubahan dalam tubuh
(pertumbuhan otak, system syaraf dan lain-lain), dan perubahan dalam cara-cara
individu dalam menggunakan tubuhnya (perkembangan keterampilan motorik), serta
perubahan dalam kemampuan fisik (penurunan fungsi jantung, penglihatan dan
sebagainya).
2.
Karateristik perkembangan fisik peserta didik yaitu :
a.
Keadaan berat dan tinggi badan
anak usia sekolah (usia 6 hingga 10 tahun)
b.
Masa Pubertas (usia 10 hingga 14
tahun)
c.
Perubahan fisik
d.
Proporsi Tubuh
e.
Kematangan Seksual
f.
Perkembangan Motorik Anak Usia
Sekolah Dasar
3.
Faktor yang mempengaruhi
perkembangan fisik peserta didik yaitu :
a.
Pengaruh Keluarga
b.
Pengaruh Gizi
c.
Kematangan Pertumbuhan fisik
d.
Gangguan Emosional
e.
Jenis Kelamin
f.
Status Sosial Ekonomi
g.
Kesehatan
11
4.
Perkembangan fisik
peserta didik akan memengaruhi proses belajar peserta didik. Peserta didik
melakukan berbagai aktivitas fisik sebagai pengalaman belajar.
Kondisi panca indra,
normalitas anggota tubuh, asupan gizi dan keadaan kesehatan secara menyeluruh
mempengaruhi proses belajar. Penglihatan dan pendengaran sangat diperlukan
dalam belajar. Gangguan pada fungsi panca indra menyebabkan perhatian individu
tidak optimal dalam belajar. perubahan bentuk dan berat badan, suara yang
membesar, gerakan fisik yang semakin lamban, mudah mengantuk, perasaan tidak
nyaman ketika mengalami haid, semua ini memberi pengaruh terhadap suasana
belajar peserta didik.
3.2 Saran
Bagi
calon pendidik perlu memahami
perkembangan fisik peserta didik guna memfasilitasi peserta didik agar dapat
berkembang secara optimal. Semoga makalah ini dapat dijadikan salah satu
referensi dalam pembelajaran Perkembangan Fisik Peserta Didik
12
DAFTAR PUSTAKA
Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan
Peserta Didik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
No comments:
Post a Comment