Wednesday, May 13, 2015

Pengertian Litosfer


2.1    Pengertian Litosfer
Litosfer adalah kulit terluar dari
planet berbatu. Litosfer berasal dari kata Yunani, litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan bumi yang paling luar atau biasa disebut dengan kulit bumi. Litosfer merupakan lapisan batuan/ kulit bumi yang bulat dengan ketabalan kurang lebih 1200 km. Ahli- ahli geofisika menggunakan istilah litosfer dalam pengertian yang lebih terbatas yaitu kulit luar bumi yang tipis, disebut kerak (crust). 

 Pada lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan Si02, itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat dan memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer atas (merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah (merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian).

2.2 Bagian-bagian Penyusun Litosfer
Kulit bumi (lithosfer)
Lapisan ini pada kedalaman 50-200 km, tebalnya sekitar 1200 km, dengan masa jenis rata-rata 2,9 gram/cc. Lapisan ini merupakan lapisan bebatuan yang mengapung diatas astenosfer.
Lithosfer disebut juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu:
1.    Lapisan sial
Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3. Lapisan ini memiliki ketebalan rata-rata 35 Km. Lapisan sial disebut juga lapisan kerak.
Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua.

Kerak bumi dibagi menjadi dua, yaitu:
Ø Kerak benua, kerak benua merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit dibagian atasnya dan batuan beku basalt dibagian bawahnya. usia lapisan kerak  benua adalah sekitar 3,7-4,28 miliar tahun ditemukan di Narryer Gneiss Terranedi Barat Australia dan di Acasta Gneiss, Kanada.
Ø Kerak samudra. Merupakan benda padat yang terdiri atas endapan dilaut pada bagian atasnya, kemudian di bagian bawahnya batuan vulkanik, dan yang paling bawah batuan beku gabro dan peridolit. Usia kerak samudra saat ini adalah sekitar 200 juta tahun. Kerak ini menempati dasar samudra.

2. Lapisan Sima
Lapisan bumi yang disusun oleh logam-logan sillisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO. Lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada lapisan sial, karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferromagnesium dan batuan basalt. Lapisan ini bersifat elastis dan mempunyai ketebalan rata-rata 65Km.

2.3    Material dan Batuan Penyusun Litosfer
Litosfer tersusun atas tiga macam material utama dengan bahan dasar pembentukannya adalah Magma dengan berbagai proses yang berbeda-beda. Berikut merupakan material batuan penyusun litosfer.
1.    Batuan igneus atau Batuan beku
Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") yaitu batuan yang terbentuk sebagai hasil dari kumpulan mineral-mineral silikat hasil penghabluran magma yang mendingin (Walter T Huang, 1962). Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku menjadi padat, dengan sekitar 80% material batuan yang menyusun batuan kerak bumi adalah batuan beku.Berdasarkan tempat terbentuknya magma beku. batuan beku dibagi menjadi tiga macam, yaitu: 
a.       Batuan Beku Dalam (Plutonik/Abisik) 
Batuan beku dalam terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung perlahan-lahan ketika masih berada jauh di dalam kulit bumi. Contoh batuan beku dalam adalah granit, diotit, dan gabbro.
b.      Batuan Beku Gang/Korok
Batuan beku korok terjadi dari magma yang membeku di lorong antara dapur magma dan permukaan bumi. Magma yang meresap di antara lapisan-lapisan litosfer mengalami proses pembekuan yang berlangsung lebih cepat, sehingga kristal mineral yang terbentuk tidak semua besar. Campuran kristal mineral yang besarnya tidak sama merupakan ciri batuan beku korok.
c.       Batuan Beku Luar
Batuan beku luar terjadi dari magma yang keluar dari dapur magma membeku di permukaan bumi (seperti magma hasil letusan gunung berapi). Contoh batuan beku luar adalah basalt, diorit, andesit, obsidin, scoria, batuan apung (bumice). 
Untuk membedakan batuan beku dengan batuan lainnya terdapat tiga cirri utama, yaitu :
a)    Tidak mengandung fosil.
b)   Teksturnya padat, mampat, serta strukturnya homogen dengan bidang permukaan kesemua arah sama.
c)    Susunan sesuai dengan pembentukannya.
Batuan beku banyak dimanfaatkan untuk bahan bangunan dan pengeras jalan. Batuan beku ditambang dengan cara dipecahkan bahkan dihancurkan.

2.      Batuan Endapan atau Batuan Sedimen
Batuan Sedimen merupakan batuan mineral yang telah terbentuk dipermukaan bumi yang mengalami pelapukan. Bagian-bagian yang lepas dari hasil pelapukan tersebut terlepas dan ditansportasikan oleh aliran air, angin, maupun oleh gletser yang kemudian terendapkan atau tersedimentasi dan terjadilah proses diagenesis yang menyebabkan endapan tersebut mengeras dan menjadi bantuan sedimen. 
Berdasarkan tenaga yang mengendapkan batuan sedimen dibagi 3 yaitu:
a.    Batuan sedimen akuatis: berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh air sungai, danau, atau air hujan.
b.    Batuan sedimen aeolis (aeris): berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh angin.
c.    Batuan sedimen glasial: berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh gletser.

Berdasarkan tempat pengendapannya batuan sedimen dibagi 5,yaitu : 
a.    Batuan sedimen teristris: diendapkan di darat. 
b.    Batuan sedimen marine: diendapkan di laut.
c.    Batuan sedimen limnis: diendapkan di danau. 
d.   Batuan sedimen fluvial: diendapkan di sungai. 
e.    Batuan seidmen glasial: diendapkan di daerah es/gletser.

Berdasarkan cara pengendapannya batuan sedimen dibagi 3 yaitu: 
a.    Batuan sedimen mekanis: diendapkan secara mekanik tanpa mengubah susunan kimianya. Contohnya batu pasir, tanah liat, konglomerat, breksi. 
b.    Batuan sedimen kimiawi: diendapkan secara kimiawi, artinya terjadi perubahan struktur kimia. Contohnya batu kapur, gipsum, gamping.
c.    Batuan sedimen organis: diendapkan lewat kegiatan organik (makhluk hidup). Contohnya terumbu karang. 

3.    Batuan Metamorf
Batuan Metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan, baik secara fisik maupun secara kimiawi sehingga menjadi berbeda dari batuan induknya. Batuan metamorf dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
a.    Metamorf kontak (metamorf Termal)
batuan yang terjadi akibat suhu yang sangat tinggi, biasanya terletak dekat dengan dapur magma, contoh: marmer, dan batu bara dibukit asam.
b.    Metamorf dinamo (metamorf kinetik)
berubah karena tekanan yang tinggi, dalam waktu yang lama, dan dihasilkan proses pembentukan kulit bumi oleh tenaga endogen. Adanya tekanan dari arah berlawanan menyebabkan butir-butir mineral menjadi pipih dan ada yang mengkristal kembali. Contohnya batu lumpur menjadi batu tulis (slate).
c.    Metamorf pneumatolitis
berubah karena pengaruh gas-gas dari magma. Contohnya kuarsa dan gas borium berubah menjadi turmalin, dengan gas florin menjadi topas (permata kuning).

2.4    Perubahan Batuan Penyusun Litosfer
Batuan penyusun kulit bumi atau litosfer dapat mengalami perubahan. Berdasarkan karakter perubahan yang terjadi, perubahan itu dapat dibedakan menjadi beberapa kategori sebagai berikut:
a.    Pelapukan
Pelapukan dapat dibedakan menjadi pelapukan” fisik dan kimiawi”. Pelapukan kimiawi, yaitu pelapukan yang terjadi karena perubahan komposisi kimiawi; pelapukan ini menyebabkan batuan mengalami perubahan komposisi kimia; agen utama penyebab pelapukan tipe ini adalah air. Pelapukan fisik adalah pelapukan yang terjadi karena kerusakan fisik batuan seperti pecahnya batuan karena akar tumbuhan, atau pecahnya batuan karena perubahan temperatur; pelapukan ini menyebabkan batuan pecah menjadi fragmen-fragmen batuan yanglebih kecil. Proses pelapukan ini terjadi di permukaan bumi, dimana batuan (litosfer)mengalami kontak dengan atmosfer dan hidrosfer serta biosfer.



b.    Deformasi
Yaitu perubahah fisik batuan karena pengaruh tekanan. Proses deformasi ini terjadi di bawah permukaan bumi yang melibatkan perlapisan batuan
dan tubuh-tubuh batuan beku atau metamorf.
c.    Perubahan jenis batuan
Menyebabkan suatu jenis batuan menjadi jenis batuan yang lain , seperti dari batuan beku menjadi batuan sedimen atau batuan, dari batuan sedimen menjadi batuan metamorf atau batuan beku, atau dari batuan metamorf menjadi batuan sedimen atau batuan beku. Pembicaraan tentang perubahan jenis batuan ini dilakukan ketika kita berbicara tentang petrologi. Di sini kita berbicara tentang siklus batuan. Proses perubahan jenis batuan ini terjadi di litosfer secara keseluruhan mulai dari permukaan bumi bahkan sampai mantel. Proses ini melibatkan seluruh agen geomorfologi, gerak-gerak tektonik, dan temperatur.


















No comments:

Post a Comment