Sunday, May 31, 2015

Makalah Bahasa Indonesia

HUKUM NEWTON
(Makalah Bahasa Indonesia)




Oleh
Juzsi Aldeska
1413022038










PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015


KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Hukum Newton ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Hukum Newton dan juga bagaimana kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.

Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah penulis buat di masa yang akan datang. Mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya, penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan memohon kritik serta saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.


Bandar Lampung, 25 April 2015


Penyusun





DAFTAR ISI



COVER .................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.  PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Tujuan Penulisan .................................................................................... 1
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hukum Newton ..................................................................... 2
2.2 Hukum I Newton .................................................................................... 2
2.3 Hukum II Newton ................................................................................... 3
2.4 Hukum III Newton .................................................................................. 4
2.5 Perbedan Berat dan Massa ...................................................................... 5
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA







BAB I
PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang
Hukum gerak Newton adalah hukum sains yang ditentukan oleh Sir Isaac Newton mengenai sifat gerak benda. Hukum gerak Newton itu sendiri merupakan hukum yang fundamental. Artinya, pertama hukum ini tidak dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip lain, kedua hukum ini memungkinkan kita agar dapat memahami jenis gerak yang paling umum yang merupakan dasar mekanika klasik.

Dalam kehidupan sehari-hari, gaya merupakan tarikan atau dorongan. Misalnya, pada waktu kita mendorong atau menarik suatu benda atau kita menendang bola, dikatakan bahwa kita mengerjakan suatu gaya dorong pada mobil mainan. Pada umumnya benda yang dikenakan gaya mengalami perubahan-perubahan lokasi atau berpindah tempat.

Dari uraian di atas maka pada makalah ini akan dibahas mengenai hukum Newton. Agar pembaca lebih mengetahui tentang pegertian, bunyi, dan fungsi Hukum Newton.

1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian Hukum Newton
2. Untuk mengetahui bunyi Hukum I Newton
3. Untuk mengetahui bunyi Hukum II Newton
4. Untuk mengetahui bunyi Hukum III Newton
5. Untuk mengetahui perbedaan berat dan massa sehingga pembaca bisa membedakan antara massa dan berat.

1
BAB II
PEMBAHASAN



2.1 Pengertian Hukum Newton
Hukum-hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak. Hukum gerak Newton itu sendiri merupakan hukum yang fundamental. Artinya, pertama hukum ini tidak dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip lain. Kedua, hukum ini memungkinkan kita agar dapat memahami jenis gerak yang paling umum yang merupakan dasar mekanika klasik.

Hukum gerak Newton adalah tiga hukum yang menjadi dasar mekanika klasik. Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya. Ketiga hukum gerak ini pertama dirangkum oleh Isaac Newton dalam karyanya Philosophi Naturalis Principa Mathematica, pertama kali ditebitkan pada 05 Juli 1687.

2.2 Hukum I Newton
Bunyi Hukum I Newton, “ Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol,  maka benda diam dan benda bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan “.Secara matematis dapat ditulis :

Hukum pertama Newton menyatakan bahwa sebuah benda dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan konstan akan tetap diam atau akan terus bergerak dengan kecepatan konstan kecuali ada gaya eksternal yang bekerja pada benda itu. Kecenderungan ini digambarkan dengan mengatakan bahwa benda mempunyai kelembaman. Benda yang mula-mula diam akan mempertahankan keadaan diamnya dan benda yang mula-mula bergerak akan mempertahankan
2
keadaan bergeraknya. Sifat benda yang cenderung mempertahankan keadaan geraknya inilah yang disebut kelembaman atau inersia. Oleh karena itu, hukum pertama Newton disebut juga hukum kelembaman atau hukum inersia.

2.3 Hukum II Newton
Bunyi Hukum II Newton, “ Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan besar gaya itu (searah dengan gaya itu) dan berbanding terbalik dengan massa benda tersebut”. Secara matematis dapat ditulis :
Dimana :
F  = gaya (N)
m = massa (kg)
a  =  Percepatan (m/s²)

Hukum kedua Newton menetapkan hubungan antara besaran dinamika gaya dan massa serta besaran kinematika percepatan, kecepatan, dan perpindahan. Gaya adalah suatu pengaruh pada sebuah benda yang menyebabkan benda  mengubah kecepatannya. Arah gaya adalah arah percepatan yang disebabkan jika gaya itu adalah satu-satunya gaya yang bekerja pada benda tersebut. Besarnya gaya adalah hasil kali massa benda dan besarnya percepatan yang dihasilkan gaya. Massa adalah sifat intristik sebuah benda mengukur resistensinya terhadap percepatan. Dalam hukum ini Newton menyimpulkan sebagai berikut, percepatan benda yang disebabkan adanya resultan gaya pada benda dengan massa berbanding langsung dengan besar resultan gaya. Semakin besar gaya, semakin besar percepatan. Percepatan benda yang disebabkan adanya resultan gaya pada benda berbanding terbalik dengan massa benda. Semakin besar massa, semakin kecil percepatan.


3

2.4 Hukum III Newton
Hukum III Newton tentang gerak menyatakan bahwa bila suatu benda melakukan gaya pada benda lainnya, maka akan menimbulkan gaya yang besarnya sama dengan arah yang berlawanan. Dengan kata lain, Hukum III Newton ini berbunyi :
Gaya aksi = gaya reaksi
Gaya aksi = gaya yang bekerja pada benda
Gaya reaksi =  gaya reaksi benda akibat gaya aksi

Untuk setiap gaya aksi yang dilakukan, selalu ada gaya reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan, atau gaya interaksi antara dua buah benda selalu sama besar tetapi berlawanan arah. Harus selalu diingat bahwa pasangan gaya yang dimaksudkan dalam Hukum III Newton ini bekerja pada dua benda yang berbeda. Gaya mana yang merupakan gaya reaksi pada dasarnya tidak dapat ditentukan. Namun demikian, biasanya dalam soal Fisika disebutkan bahwa gaya aksi adalah gaya yang kita lakukan, meskipun sebenarnya bisa dipertukarkan.

Hukum ketiga menyatakan bahwa tidak ada gaya timbul di alam semesta ini, tanpa keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan dengan gaya itu. Jika sebuah gaya bekerja pada sebuah benda (aksi) maka benda itu akan mengerjakan gaya yang sama besar namun berlawanan arah (reaksi). Dengan kata lain gaya selalu muncul berpasangan.

Sebagai contoh, ketika kita berjalan telapak kaki kita mendorong tanah kebelakang (aksi). Sebagai reaksi, tanah mendorong telapak kaki kita ke depan, sehingga kita berjalan kedepan. Contoh lain, ketika seseorang mendayung perahu, pada waktu mengayunkan dayung, pendayung mendorong air ke belakang (aksi). Sebagai reaksi, air memberi gaya pada dayung kedepan sehingga perahu bergerak kedepan. Secara matematis, Hukum III Newton ditulis sebagai berikut :


4

FA  =  -  FB
Atau
Faksi  = - Freaksi

2.5 Perbedan Berat dan Massa
2.5.1 Berat
Gaya yang paling umum dalam pengalaman sehari-hari adalah gaya tarikan gravitasi bumi pada sebuah benda. Gaya ini dinamakan berat benda. Jika kita menjatuhkan sebuah benda dekat permukaan bumi dan mengabaikan resistensi udara sehingga satu-satunya gaya yang bekerja pada benda itu adalah gaya karena gravitasi (keadaan ini dinamakan jatuh bebas), benda dipercepat ke bumi dengan percepatan 9,81 m/s2. Pada tiap titik di ruang, percepatan ini sama untuk semua benda tak tergantung massanya. Kita namakan nilai percepatan ini g. Dari hukum kedua Newton, kita dapat menulis gaya gravitasi Fg pada benda bermassa m sebagai :

Fg = ma
Dengan menggunakan a = g dan menulis w untuk gaya grafitasi, kita dapatkan:                                          
w = mg
Karena g adalah sama untuk semua benda di suatu titik, kita dapat menyimpulkan bahwa berat benda sebanding dengan massanya. Namun pengukuran g yang teliti diberbagai tempat menunjukkan bahwa g tidak mempunyai nilai yang sama di mana-mana.

Gaya tarikan bumi pada benda berubah dengan lokasi. Secara khusus, di titik-titik di atas permukaan bumi, gaya karena gravitasi berubah secara terbalik dengan kuadrat jarak benda dari pusat bumi. Jadi, sebuah benda memiliki berat sedikit lebih kecil pada ketinggian yang sangat tinggi dibandingkan pada ketinggian laut. Medan gravitasi juga sedikit berubah dengan garis lintang karena bumi tidak tepat
5
bulat tetapi agak datar di kutub-kutubnya. Jadi,berat tidak seperti massa, bukan sifat intrinsik benda itu sendiri. Satuan SI untuk berat adalah N (Newton).

2.5.2 Massa
Massa adalah sifat intrinsik dari sebuah benda yang menyatakan resistensinya terhadap percepatan. Massa sebuah benda dapat dibandingkan dengan massa benda lain dengan menggunakan gaya yang sama pada masing- masing benda dan dengan mengukur percepatannya. Dengan demikian, rasio massa benda-benda itu sama dengan kebalikan rasio percepatan benda-benda itu yang dihasilkan oleh gaya yang sama. Massa adalah jumlah atau banyaknya zat itu sendiri, disemua tempat harganya tetap, Satuan ( SI ) Kg, merupakan besaran skala, dan dapat diukur dengan neraca ohauss dan neraca pegas. Sedangakan berat adalah gaya tarik bumi terhadap benda, harganya tergantung dari tempat itu, Satuan Newton (N), dan dapat diukur dengan neraca pegas.















6
BAB III
PENUTUP



3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hukum-hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak.
2. Hukum I Newton berbunyi “ Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda sama dengan  nol maka benda diam akan tetap diam dan benda bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan”.
3. Hukum II Newton berbunyi “ Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan besar gaya itu dan berbanding terbalik dengan massa benda itu “.
4.  Hukum III Newton berbunyi “ bila suatu benda melakukan gaya pada benda lainnya, maka akan menimbulkan gaya yang besarnya sama dengan arah yang berlawanan”.
5. Massa berbeda dengan berat. Massa adalah sifat intristik dari sebuah benda yang menyatakan resistensinya terhadap percepatan, sedangkan berat bergantung pada hakikat dan jarak benda-benda lain yang mengerjakan gaya-gaya gravitasional pada benda itu.









7
DAFTAR PUSTAKA



Ruwanto, Bambang. 2009. Asas-asas Fisika 2A. Yogyakarta : Yudhistira
Sugijono, dkk. 1996. Konsep-konsep Fisika. Klaten : PT Intan Pariwara
http://ahmad-sendy.blogspot.com/2013/05/makalah-hukum-newton.html


No comments:

Post a Comment