Sunday, May 17, 2015

UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH UMUM BULUTANGKIS

UJIAN TENGAH SEMESTER
MATA KULIAH UMUM
BULUTANGKIS





Oleh
Jusi Aldeska
1413022038














PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014

KATA PENGANTAR



Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW. 

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang "Sejarah Perkembangan Bulutangkis”, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat diselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terimakasih 


Bandar Lampung, 30 Oktober 2014
Penyusun




Jusi Aldeska






BAB I
PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang

Bulutangkis
atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan. Mirip dengan tenis, bulutangkis bertujuan memukul bola permainan ("kok" atau "shuttlecock") melewati jaring agar jatuh dibidang permainan lawan yang sudah ditentukan dan berusaha mencegah lawan melakukan hal yang sama. Bulutangkis adalah olahraga raket tercepat. Kecepatannya bisa mencapai angka 400 km/jam. Selain fakta yang lumrah diketahui, salah satu fakta menarik yang baru saja duaribuan dengar adalah ketika bermain Bulutangkis 30 menit, ternyata sama dengan ketika berjalan sejauh 5 km.
Tapi yang pasti, bermain bulutangkis bisa membakar 1000 kalori dalam tubuh perjamnya. Sama seperti olahraga kardio yang lain, Bulutangkis meningkatkan denyut jantung, menurunkan hipertensi dan membantu untuk memperkuat kondisi jantung. Berdasarkan penelitian, Bulutangkis adalah olahraga yang bagus untuk otak. Olahraga tersebut dikatakan baik untuk otak karena membutuhkan konsentrasi yang sangat tinggi. Selain itu, dibutuhkan juga ketepatan yang sangat tinggi serta koordinasi mata dan tangan sehingga sangat bagus untuk menjaga kebugaran otak. Gerakan yang cenderung konstan dan berlangsung sangat cepat juga memberikan efek aerobik. Sebagaimana yang sudah terbukti dalam berbagai penelitian, jenis olahraga yang bersifat aerobik umumnya sangat berhubungan dengan pemeliharaan fungsi kognitif atau kecerdasan.




1.2. Tujuan Penulisan

 Tujuan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.    Untuk mengetahui sejarah perkembangan olahraga bulutangkis.
2.    Untuk mengetahui pengertian olahraga bulutangkis.
3.    Untuk mengetahui teknik olahraga bulutangkis.
4.    Untuk mengetahui ukuran lapangan bulutangkis.
5.    Untuk mengetahui sarana prasarana olahraga bulutangkis.





















BAB II
PEMBAHASAN


2.1. Sejarah Olahraga Bulutangkis Dunia
Kemungkinan berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga disebut-sebut di India dan Republik Rakyat Cina. Nenek moyang terdininya diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi yang melibatkan penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan kaki. Objek atau misi permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan.
Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores dan Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai dayung atau tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan mencegahnya dari menyentuh tanah. Ini cukup populer untuk menjadi nuansa harian di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk ini.
Penduduk Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat Cina, dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak-anak di wilayah setempat mereka.
Olahraga kompetitif bulutangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona pada masa itu.
Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olahraga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore-a new game" ("Battledore bulu tangkis - sebuah permainan baru"). Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris. Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877. Asosiasi bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya berunjuk gigi pertama kali pada 1899 dengan kejuaraan All England.
Bulutangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-nega Skandinavia.
Induk Organisasi International Badminton Federation (IBF) didirikan pada tahun 1934 dan membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark,Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Perancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung sebagai afiliat pada tahun 1936. Pada IBF Extraordinary General Meeting di Madrid, Spanyol, September 2006, usulan untuk mengubah nama International Badminton Federation menjadi Badminton World Federation (BWF) diterima dengan suara bulat oleh seluruh 206 delegasi yang hadir.
Olahraga ini menjadi olahraga Olimpiade Musim Panas di Olimpiade Barcelona tahun 1992. Indonesia dan Korea Selatan sama-sama memperoleh masing-masing dua medali emas tahun itu. Olahraga yang sudah berumur ribuan tahun baru masuk Olimpiade tahun 1992
.
2.2. Sejarah Bulutangkis di Indonesia
Riwayat singkat berdirinya Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Pada zaman penjajahan dahulu, ada perkumpulan-perkumpulan bulutangkis di Indonesia yang bergerak sendiri-sendiri tanpa satu tujuan dan satu cita-cita perjuangan di alam negara merdeka, memang tidak bisa dibiarkan berlangsung terus. Harus diusahakan satu organisasi secara nasional, sebagai organisasi pemersatu.
Untuk menempuh jalan menuju satu wadah organisasi maka cara yang paling tepat adalah mempertemukan tokoh perbulutangkisan dalam satu kongres. Pada saat itu memang agak sulit untuk berkomunikasi antara satu daerah dengan daerah lainnya. Satu-satunya yang bisa ditempuh adalah lingkungan pulau jawa saja. Itupun bisa ditempuh setelah terbentuknya PORI (Persatuan Olah Raga Replubik Indonesia).
Usaha yang dilakukan oleh Sudirman Cs dengan melalui perantara surat yang intinya mengajak mereka untuk mendirikan PBSI membawakan hasil. Maka dalam suatu pertemuan tanggal 5 Mei 1951 di Bandung lahirlah PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) dan pertemuan tersebut dicatat sebagai kongres pertama PBSI. Dengan ketua umumnya A. Rochdi Partaatmadja, ketua I : Soedirman, Ketua II : Tri Tjondrokoesoemo, Sekretaris I : Amir, Sekretaris II : E. Soemantri, Bendahara I : Rachim, Bendahara II : Liem Soei Liong.
Dengan adanya kepengurusan tingkat pusat itu maka kepengurusan ditingkat daerah atau provinsi otomatis menjadi cabang yang berubah menjadi Pengda (Pengurus Dareah) sedangkan Pengcab (Pengurus Cabang) adalah nama yang diberikan kepada kepengurusan ditingkat kotamadya atau kabupaten. Hingga akhir bulan Agustus 1977 ada 26 Pengda di seluruh Indonesia (kecuali Propinsi Timor-Timur) dan sebanyak 224 Pengcab, sedangkan jumlah perkumpulan yang menjadi anggota PBSI diperkirakan 2000 perkumpulan.
Arti dari lambang PBSI, adalah sebagai berikut :
1. Terdiri dari 5 warna yang mempunyai arti, antara lain :
Kuning  : Simbul kejayaan 
Hijau     : Kesejahteraan dan kemakmuran
 
Hitam    : Kesetiaan dan kekal
 
Merah    : Keberanian
Putih      : Kejujuran
2. Gambar Kapas : Berjumlah 17 biji yaitu melambangkan angka keramat ( hari proklamasi).
3. Gambar Shuttlecock : Dengan delapan bulu, melambangkan 8 (agustus)
4. Huruf  PBSI : terdiri dari 4 dihubungkan dengan gambar ½ lingkaran sebanyak 5 biji berwarna merah dibawah shuttlecock, melambangkan tahun 1945.
5. Gambar Padi : sebanyak 51 butir yang melambangkan hari lahirnya PBSI yaitu tahun tanggal 5 Mei 1951.
6. Gambar Perisai : Adalah simbul ketahanan, keuletan, rendah diri tapi ulet, kuat dan tekun.

Olahraga yang dimainkan dengan kok dan raket ini kemungkinan berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu. Selain di Mesir, diperkirakan juga India dan China sebagai tempat asal usul permainan ini. Awal mula permainan ini kemungkinan merupakan sebuah permainan yang berasal dari Tionghoa, Jianzi. Permainan tersebut menggunakan kok tetapi tanpa memakai raket melainkan dengan kaki. Misi permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan.
Di Inggris, sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores dan Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai dayung atau tongkat (Battledores) dan bermain bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan mencegahnya menyentuh tanah. Permainan ini cukup populer untuk menjadi pemandangan sehari-hari di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punchmempublikasikan kartun untuk ini. Penduduk Inggris kemudian membawa permainan ini ke Jepang, China, dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengkolonisasi Asia. Permainan ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak-anak di wilayah tersebut. International Badminton Federation (IBF) didirikan pada 1934 dan membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Prancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung sebagai afiliat pada 1936. Pada IBF Extraordinary General Meeting di Madrid, Spanyol, September 2006, usulan untuk mengubah nama International Badminton Federation menjadi Badminton World Federation (BWF) diterima dengan suara bulat oleh seluruh 206 delegasi yang hadir.

2.3. Pengertian Olahraga Bulutangkis

Bulutangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan. Mirip dengan tenis, bulutangkis bertujuan memukul bola permainan ("kok" atau "shuttlecock") melewati jaring agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah ditentukan dan berusaha mencegah lawan melakukan hal yang sama.
Permainan ini biasanya dimainkan oleh :
a. Seorang pria melawan seorang pria (tunggal pria atau men’s single)
b. Seorang wanita melawan seorang wanita (tunggal wanita atau women’s single)
c. Sepasang pria melawan sepasang pria (ganda pria atau men’s double)
d. Sepasang wanita melawan sepasang wanita (ganda wanita atau women’s double)
e. Sepasang pria atau wanita melawan sepasang pria atau wanita (ganda campuran atau mixed doubles)

2.4. Peraturan Permainan Bulutangkis

1. Jumlah pemain ganda yang terdaftar sebanyak 32 pasangan. Pemain ganda dibagi dalam 8 grup. Setiap grup diurut berdasarkan peringkat terdiri dari 4 pasang, dari yang tertinggi sampai terbawah (Lihat tabel 1 & 2 di atas).
2. Jumlah pemain tunggal yang terdaftar sebanyak 20 orang. Pemain tunggal dibagi dalam 5 grup. Setiap grup diurut berdasarkan peringkat terdiri dari 4 pemain, dari yang tertinggi sampai terbawah.
Perhitungan dengan system really point sampai angka 21
a. Babak penyisihan tunggal dan ganda dilakukan dengan two winning set.
b. Setiap pasangan dalam masing-masing grup bermain 6 kali pada babak penyisihan. Penentuan siapa yang maju ke babak berikutnya ditentukan berdasarkan point yang didapat pada setiap game.
c. Khusus untuk tunggal: 3 pemain urutan kedua dengan point tertinggi dalam babak penyisihan, akan dimasukkan dalam babak 1/4 final karena diperlukan 8 pemain.
d. Perhitungan point akan direkam dan dihitung dengan menggunakan software khusus.
e. Setelah babak penyisihan ganda selesai, dilanjutkan dengan penyisihan tunggal dengan metode yang sama.
Tahap berikutnya adalah permainan sistem gugur :
a. Babak 1/8 final untuk tunggal ditiadakan dan langsung ke ¼ final.
b. Skema dalam babak seperdelapan final diatur sebagai berikut:
    -Juara peringkat 1 grup A melawan peringkat 2 grup B. Peringkat 2 grup C melawan      peringkat 1 grup D dst.
1.      Perkiraan waktu
o    2 jam untuk penyisihan
o    30 menit untuk sistim gugur pertama (1/8)
o    30 menit untuk sistim gugur kedua (1/4)
o    30 menit untuk sistim gugur ketiga (1/2)
o    40 menit untuk final.
2.      Total waktu untuk badminton 6,5 jam
3.      Pemanasan harus sudah dilakukan sebelum masuk lapangan supaya pertandingan sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia.
4.      Jadwal pertandingan dapat dilihat pada tabel 3, sementara skema pertandingan dilampirkan di bawah.

2.5. Teknik Olahraga Bulutangkis

1. Cara Memegang Raket
Ada 2 cara pegangan raket yaitu, Forehand dan Backhand
a. Pegangan raket cara forehand
Pegang raket dengan tangan kiri, kepala raket menyamping, pegang raket   seperti menjabat tangan (bentuk V) pada gagang raket. Jari tengah, jari manis, dan kelingking menggenggam raket sedangkan jari telunjuk agak terpisah. Letakan ibu jari diantara tiga jari dan jari telunjuk.

 b. Pegangan raket cara backhand
Geser V tangah kearah dalam. Letaknya disamping dalam, bantalan jempol berada pada pegangan raket yang lebar.
2. Sikap dan Posisi
Berat badan tetap bertumpu pada kedua kaki agar seimbang. Tekuk kedua lutut dan berdiri dengan ujung kaki sehingga posisi pinggang tetap tegak. Kedua kaki terbuka selebar bahu dengan posisi sejajar atau salah satu didepannya. Lengan dengan siku bengkok di samping badan sehingga lengan bagian atas  yang memegang raket  bebas bergerak. Kepala raket lebih tinggi dari kepala kita.

3. Hitting Position (posisi memukul)
Overhead (atas) untuk right handed  adalah posisi badan menyamping dengan arah net. Posisi kaki kanan di belakang kaki kiri. Saat memukul harus terjadi perpindahan berat badan dari kaki kanan ke kaki kiri. Posisi badan harus dibelakang bola yang akan dipukul. Untuk underhead posisi kaki kanan selalu di depan dan kaki kiri dibelakang. Lutut kanan dibengkokkan, kerendahannya sesuai dengan ketinggian bola yang akan dipukul. Footwork maju mundur.
4. Service
Service forehand pendek yaitu, kok dipukul dengan ayunan raket yang relative pendek dan tidak menggunakan tenaga pergelangan tangan.
Service forehand tinggi yaitu, kok dipukul dengan tenaga penuh, kedua kaki terbuka selebar pinggul. Dilakukan dengan sempurna serta diikuti gerak peralihan titik berat badan dari kaki belakang ke kaki depan secara continue.
Service backhand yaitu, kaki kanan di depan kaki kiri, ujung kaki kanan mengarah ke sasaran yang diinginkan. Titik berat badan di kedua kaki. Ayunan raket relatif pendek hanya didorong peralihan berat badan dari kaki belakang ke depan.
5. Pengembalian Service
Teknik pengembalian servis, sangat penting dikuasai dengan benar oleh setiap pemain bulutangkis. Arahkan kok ke daerah sisi kanan dan kiri lapangan lawan atau  ke sudut depan atau belakang lapangan lawan.
6. Overhead clear atau lob
Pegangan forehand, pegang raket pada posisinya disamping bahu. Posisi kaki kanan di belakang kaki kiri, saat memukul terjadi perpindahan beban badan. Posisi badan dibelakang bola. Bola dipukul seperti gerakan melempar. Saat perkenaan tangan harus lurus. Lecutkan pergelangan saat terkena bola.
7.Smash
Smash yaitu pukulan overhead (atas) yang diarahkan ke bawah dan dilakukan dengan tenaga penuh. Pukulan ini identik sebagai pukulan menyerang. Karena itu tujuan utamanya untuk mematikan lawan.
8.Netting
Netting adalah pukulan yang dilakukan dekat net, diarahkan sedekat mungkin ke net, dipukul dengan sentuhan tenaga halus sekali. Pukulan netting yang baik yaitu apabila bolanya dipukul halus dan melintir tipis dekat sekali dengan net.

2. 6. Lapangan Bulutangkis

Panjang ukuran lapangan bulutangkis standar internasional: 13,40 meter
Lebar ukuran lapangan bulutangkis standar internasional: 6,10 meter
Luas ukuran lapangan bulutangkis: 81,74 m2
Ukuran tinggi tiang net: 1,55 meter
Ukuran tinggi atas net: 1,52 meter
Ukuran dari jarak net hingga garis service: 1,98 meter
Ukuran jarak dari garis service hingga ke bagian sisi lapangan luar: 4,72 meter
Ukuran Lapangan bulutangkis untuk Partai Tunggal
Panjang ukuran lapangan bulutangkis standar internasional: 11,88 meter
Lebar ukuran lapangan bulutangkis standar internasional: 5,18 meter
Luas ukuran lapangan bulutangkis standar internasional: 61,5384 m2
Ukuran tinggi tiang net: 1,55 meter
Ukuran tinggi atas net: 1,52 meter
Ukuran dari jarak net hingga garis service: 1,98 meter
Ukuran jarak dari garis service hingga ke bagian sisi lapangan luar: 3,96 meter

2.7. Sarana Prasarana Olahraga Bulutangkis

a. Lapangan
Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang. Garis-garis yang ada mempunyai ketebalan 40 mm dan harus berwarna kontras terhadap warna lapangan. Warna yang disarankan untuk garis adalah putih atau kuning. Permukaan lapangan disarankan terbuat dari kayu atau bahan sintetis yg lunak. Permukaan lapangan yang terbuat dari beton atau bahan sintetik yang keras sangat tidak dianjurkan karena dapat mengakibatkan cedera pada pemain.
b. Net dan Tiang
Net terbuat dari tali halus dan berwarna gelap, lubang-lubangnya berjarak antara 15 mm. Panjang net sebaiknya sesuai dengan lebar lapangan yaitu 6,10 meter dan lebarnya 76 cm, dengan bagian atasnya mempunyai pinggiran pita putih selebar 7,5 cm. Tiang net ditancapkan tepat pada titik tengah ujung garis samping  lapangan. Untuk ganda tinggi tiang 155 cm. Bagian paling atas net di bagian tengah berjarak 1,524 meter dari permukaan lantai dan pinggiran lapangan berjarak 1,55 meter di atas garis tepi permainan ganda.
c. Kok     
Kok adalah bola yang digunakan dalam olahraga bulutangkis, terbuat dari rangkaian bulu angsa yang disusun membentuk kerucut terbuka, dengan pangkal berbentuk setengah bola yang terbuat dari gabus. Dalam latihan atau pertandingan tidak resmi digunakan juga kok dari plastik. Berat kok kira-kira 5,67 gram.
d. Raket
Secara tradisional raket dibuat dari kayu. Kemudian aluminium atau logam ringan lainnya menjadi bahan yang dipilih. Kini, hampir semua raket bulu tangkis profesional berkomposisikan komposit serat karbon (plastik bertulang grafit). Serat karbon memiliki kekuatan hebat terhadap perbandingan berat, kaku, dan memberi perpindahan energi kinetik yang hebat. Namun, sejumlah model rendahan masih menggunakan baja atau aluminium untuk sebagian atau keseluruhan raket. Panjang raket 67,95 cm, kepala raket mempunyai panjang 29,21 cm, lebar 22,86 cm.
e. Senar
Mungkin salah satu dari bagian yang paling diperhatikan dalam bulutangkis adalah senar nya. Jenis senar berbeda memiliki ciri-ciri tanggap berlainan. Keawetan secara umum bervariasi dengan kinerja. Kebanyakan senar berketebalan 21 ukuran dan diuntai dengan ketegangan 18 sampai 30+ lb. Kesukaan pribadi sang pemain memainkan peran yang kuat dalam seleksi senar.
 f. Sepatu
Karena percepatan sepanjang lapangan sangatlah penting, para pemain membutuhkan pegangan dengan lantai yang maksimal pada setiap saat. Sepatu bulutangkis membutuhkan sol karet untuk cengkraman yang baik.


BAB III
PENUTUP


3.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dapat di simpulkan sebagai berikut :
1. Bulutangkis awalnya berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu. Setelah itu pada tahun 1854, permainan ini berkembang di Inggris yang sangat populer dengan sebutan Battledores dan Shuttlecocks. Olahraga bulu tangkis modern seperti sekarang ini diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19. Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an, dan akhirnya olahraga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada tahun 1860.
2. Bulutangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan.
3. Teknik adalah suatu proses gerakan yang dianggap efektif dan efisien serta rasional untuk melaksanakan tugas atau aturan dengan baik dalam permainan/ pertandingan/ perlombaan. Sedangkan Taktik adalah gaya seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan suatu teknik yang sifatnya individual maupun kelompok dalam suatu permainan atau pertandingan/ perlombaan. Biasanya berupa siasat untuk menjalankan teknik berdasarkan kemampuan yang dimiliki.
5. Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang dan mempunyai ukuran berbeda antara partai tunggal dan ganda. Partai tunggal memiliki panjang lapangan 11,88 meter dan lebar  5,18 meter berdasarkan standar Internasional. Sedangkan partai ganda memiliki panjang lapangan 13,40 meter dan lebar 6,10 meter berdasarkan standar Internasional.
6. Sarana prasarana olahraga bulutangkis diantaranya : lapangan, net, tiang, kok, raket, senar dan sepatu.

DAFTAR PUSTAKA


http ://makalahtugasku.blogspot.com
http ://www.pengertiandefinisi.com/2011/06/pengertian-bulutangkis.html
http ://duaribuan.wordpress.com/tag/fakta-dan-manfaat-bulutangkis
http ://hasbixllpml.wordpress.com/2011/04/29/sejarah-perkembangan-bulutangkis
http ://id.wikipedia.org/wiki/Bulu_tangkis
http ://andika04ipa3.blogspot.co
http ://kurwindakristi.wordpress.com/2012/03/12/taktik-dan-teknik-permainan-bulutangkis
http ://mediainformasi.org/ukuran-lapangan-bulutangkis-sesuai-standar-internasional/ukuran-lapangan-bulutangkis-single











No comments:

Post a Comment