Wednesday, May 13, 2015

MAKALAH SPEKTROMETER




SPEKTROMETER
(Makalah Instrumentasi Fisika)






Oleh :

                        Diana Anjar Sari                    1213022016
                   Putri Rahayu Wulan Sari`     1213022057





 
















PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015




I.                  PENDAHULUAN




1.1         Latar Belakang

Pada tahun 1802, William Hyde Wollaston membuat
temuan  yang  mencengangkan mengenai cahaya matahari. Ia menemukan bahwa spektrum matahari bukanlah seberkas  cahaya yang perbatasan antara satu warna dan warna lain berupa gradasi yang sambung-menyambung tidak terputus , melainkan berisi beratus-ratus celah sempit. Di dalam setiap celah tersebut tidak terdapat panjang gelombang. Tahun 1804, Seorang ahli optika Jerman bernama Josef  Von Fraunhofer, yang mempelajari penemuan Sir Isaac Newton , meneliti spektrum yang dibentuk oleh cahaya yang berasal dari matahari dan melihat adanya sejumlah garis kelam yang melintasinya. Ia juga menetapkan alur-alur spektrum matahari kemudian alur-alur tersebut dikenal dengan nama garis-garis Fraunhofer.

Sekitar tahun 1905  terdapat alat yang digunakan untuk melihat cahaya dalam spektrum. Zat yang akan diamati diletakkan di dalam tabung dan cahaya putih yang memancar melaluinya dipecah oleh gesekan difraksi. Di atas bagian tapik tiang terbawah di bagian tengah. Pengamat melihat spektrum melalui tabung. Mengingat pentingnya mempelajari alat ukur spectrometer ini, maka saya membuat makalah ini.

1.2         Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar dapat mengetahui pengertian, prinsip kerja,bagian-bagian spektrometer, kalibrasi, cara    penggunaan spektrometer.






II.               PEMBAHASAN


2.1         Pengertian Spektrometer

Spektrometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat spektrum dari suatu sumber cahaya. Atom-atom atau molekul semua zat memancarkan cahaya ketika dipanaskan sampai temperatur yang tinggi. Pola spektrum cahaya yang dipancarkan berbeda-beda untuk setiap zat,sehingga para ilmuwan dapat mengenal suatu zat atau dapat menentukan komposisi kimiawinya melalui analisis spektrum.

Spektrometer dilingkupi suatu wadah yang mencegah cahaya yaitu cahaya yang tidak ingin diketahui spektrumnya. Cahaya masuk melalui celah kecil dan melewati lensa kolimator. Lensa kolimotor akan menyebabkan cahaya menjadi sinar yang sejajar. Cahaya yang sejajar kemudian masuk kesebuah prisma. Disisni, cahaya dipisahkan menjadi spektrum, sebuah lensa menfokuskan cahaya dicelah keluar. Hanya satu warna cahaya yang dapat melewati celah ini dalam satu waktu. Oleh karena itu, prisma harus diputar untuk membawa warna-warna lain masuk kedalam celah keluar dan membaca seluruh spektrum. Skala yang berbentuk lingkaran mencatat sudut prisma sehingga panjang gelombang cahaya dapat ditentukan.

Ada spektrometer yang menggunakan cermin datar yang disebut gratting alur sebagai pengganti prisma. Permukaan sebuah gratting berisi ribuan alur sejajar yang tipis. Cahaya yang menembus gratting akan menghasilkan sebuah spektrum.

Spektroskopi, yaitu bidang ilmu yang mengkaji spektrum, mulai pada tahun 1860-an. Pada tahun 1871, terdapat tabung kaca yang berisi larutan berbagai zat. Zat-zat ini digunakan sebagai seperangkat standar bila kita mengkaji spektrum. Masing-masing dari zat-zat ini menyerap panjang gelombang tertentu bila cahaya melaluinya.

Sudah lebih dari satu abad para astronom dapat mempelajari komposisi kimia bintang dan betapa panasnya bintang-bintang itu dengan spektroskopi. Sebuah spektroskop menguraikan cahaya “putih” dari benda langit menjadi spectrum yang sangat rinci. Seorang ahli optika Jerman Josef Fraunhofer, yang mempelajari penemuan Isaac Newton, meneliti spektrum yang dibentuk oleh cahaya yang berasal dari matahari dan melihat adanya sejumlah garis kelam yang melintasinya.

2.2         Spektrometer Prisma

Spektroskop prisma merupakan alat yang digunakan untuk melihat spektrum dari suatu sumber cahaya. Spektrometer prisma merupakan alat yang digunakan untuk mengukur spektrum  cahaya yang terurai setelah melewati suatu medium atau untuk mengukur panjang gelombang dan inbeks bias dari suatu prisma..

a.             Bagian – Bagian Spektrometer Prisma
Susunan spektrometer prisma terdiri dari komponen-komponen kolimator , teleskop, dan meja spektrometer. Berikut merupakan gambar dari spektrometer prisma.

                                     


http://www.kruess.com/uploads/pics/Spektrometer_Goniometer1836_306x306.jpg                                                                                                      



1.             Kolimator
Kolimator merupakan sebuah tabung yang dilengkapi dengan lensa akromatik di mana satu ujungnya (yang menghadap prisma) dan sebuah celah. Fungsi lensa Kolimator adalah untuk mensejajarkan berkas sinar yang keluar dari celah . Lebar celah dapat diatur dengan menggunakan skrup pengatur yang terdapat pada ujung kolimator didekat celah. Skrup pengatur PC digunakan untuk mengatur lebar berkas cahaya yang jatuh pada prisma sedangkan posisi lensa terhadap celah dapat diatur dengan skrup, PL. Dalam penggunaan spectrometer prisma ini, celah dihubungkan dengan sumber cahaya yang akan diamati spektrumnya. Sumber cahaya dibungkus dalam sebuah tabung (agar cahaya tidak terpencar) dan diberi celah sejajar dengan celah yang terdapat pada kolimator.

2.             Teleskop
Teleskop yang digunakan terdri dari lensa obyektif dan lensa okuler. Posisi lensa okuler terhadap lensa obyektif dapat diatur dengan skrup,yang terdapat pada ujung teleskop. Teleskop ini dapat digerak-gerakan, selain berfungsi sebagai tempat melihat spektrum cahaya yang dihasilkan prisma,, teleskop ini dapat menunjukan besar sudut yang dihasilkan dari pembiasan prisma. Untuk menentukan posisi celah dengan tepat, digunakan benang silang sebagai rujukan.

3.             Meja Spektrometer
Meja spektrometer merupakan tempat untuk meletakkan prisma. Kedudukannya dapat dinaikkan / diturunkan atau diputar dengan melonggarkan skrup dan mengeratkannya. Prisma merupakan suatu objek yang membiaskan spectrum dari suatu sumber cahaya.

4.             Skala Utama dan Skala Nonius
Dibawah meja spektrometer, terdapat piringan yang merupakan tempat dari skala utama dan skala nonius. Skala-skala ini menunjukan besar sudut yang dihasilkan dari pembiasan lensa. Pada sekala utama terdapat 360 skala yang menunjukan besar sudut pada lingkaran penuh. Sedangkan pada skala nonius terdapat skala-skala yang lebih kecil. Jumlah skala pada skala nonius todak tetap, hal ini tergantung pada pada ketelitian spectrometer, semakin banyak skala nonius dan semakin kecil jarak dari skala satu dan yang lain, maka ketelitian spectrometer semakin kecil pula. Dan kesalahan dalam pengukuran juga sangat kecil.

b.                 Prinsip Kerja Spektrometer 
Spektrometer prisma memiliki prisip kerja yaitu prinsip dispersi cahaya. Keadaan dimana terurainya cahaya putih yang melewati sebuah prisma menjadi spektrum warna. Pada  spektrometer dilingkupi suatu wadah yang mencegah cahaya yaitu cahaya yang tidak ingin diketahui spektrumnya. Cahaya masuk melalui celah kecil dan melewati lensa kolimator. Lensa kolimotor akan menyebabkan cahaya menjadi sinar yang sejajar. Cahaya yang sejajar kemudian masuk kesebuah prisma. Disisni, cahaya dipisahkan menjadi spektrum, sebuah lensa menfokuskan cahaya dicelah keluar. Hanya satu warna cahaya yang dapat melewati celah ini dalam satu waktu. Oleh karena itu, prisma harus diputar untuk membawa warna-warna lain masuk kedalam celah keluar dan membaca seluruh spektrum. Skala yang berbentuk lingkaran mencatat sudut prisma sehingga panjang gelombang cahaya dapat ditentukan.

c.              Kalibrasi spektrometer prisma
Cara yang digunakan untuk mengkalibrasi spektrometer prisma adalah sebagai berikut:
1.             Memutar teleskop hingga sesumbu dengan kolimator, selanjutnya pada teleskop tampak benang berhimpit dengan cahaya yang akan diamati, seperti gambar dibawah ini

 








2.             Mengatur sekala utama dan sekala nonius dengan cara mensejajarkan angka 0 pada skala utama dengan angka 0 yang terdapat pada skala nonius, seperti ganbar dibawah ini
Skala utama
 
                                                                          

 





d.             Cara penggunaan spektrometer prisma
Berikut ini merupakan cara untuk menggunakan spectrometer prisma:
1.             memasang lampu natrium (Na) atau sumber cahaya lain
2.             mengarahkan spektrometer kearah lampu sehingga kolimator tepat berada didepan lampu
3.             mengkalibrasi spektrometer dan mencatat sudut mula-mula ketika teleskop dan kolimator sesumbu.
4.             meletakan prisma yang akan ditentukan indeks biasnya
5.             mengatur teleskop pada satu arah sampai terlihat garis-garis spektrum untuk masing-masing panjang gelombang
6.             menggeser teleskop sehingga  benang silang berhimpit dengan garis-garis spektrum tadi
7.             mencatat sudut yang dibentuk ketika telah terbentuk spektrum cahaya, yang terlihat jelas.
8.             melanjutnya menghitung indeks bias prisma dan panjang gelombangnya.dengan menggunakan rumus :
 




Dengan:            b          = sudut pembiasan prisma
                       dmin   = sudut deviasi minimum
                                    i           = sudut datang berkas sinar 
                                    n          = indeks bias prisma
Keterangan:


Setelah mengetahui berapa sudut deviasi minimum maka selanjutnya akan ditentukan berapa panjang gelombangnya dengan menggunakan rumus balmer.

Sinar yang jatuh pada salah satu permukaan bidang prisma dapat digambarkan sebagai berikut;


                                                              
N1                                                N2
                                     D
         i1                                           r2
             
 


                                            Prisma
Keterangan:
i              = sudut datang
r              = sudut bias
N1           = sudut normal 1
N2           = sudut normal 2

Cahaya yang merambat melalui prisma akan mengalami dua kali pembiasan, yaitu saat memasuki dan meninggalkan prisma. Apabila sinar yang dating dan sinar yang keluar dari prisma diperpanjang, maka keduanya akan berpotongan di suatu titik dan membentuk sudut tertentu yang disebut sudut deviasi.

Besar sudut datang ini dapat dilihat dari sekala yang ada pada meja spektrometer. Sedangkan sudut bias didapatkan dari percobaan yaitu sudut perubahan teropong dari posisi pengkalibrasian hingga terbentuknya spektrum cahaya dengan jelas.
e.              Cara pembacaan skala pada spektrometer prisma
30
 
Cara pembacaan skala pada spektrometer prisma adalah sebagai berikut:

0
 
5
 
 








Berdasarkan gambar diatas, skala yang dekat dengan angka 0 adalah 30 dan skala nonius yang segaris dengan skala utama adalah 5 sehingga besar sudut yang didapatkan dari pengukuran adalah 30,5 derajat. Contoh diatas merupakan pengukuran dengan menggunakan spektrometer prisma yang memiliki ketelitian 0,1 derajat . Ketelitian ini diperoleh berdasarkan alat yang digunakan. Pada spektrometer ini, dalam satu putaran penuh, antara skala utama dengan skala nonius memiliki selisih 1o seperti pada gambar. Sehingga ketelitian spektrometer ini adalah 1/10 atau 0,1 derajat.
Skala utama
 
                                                   10                    

 





2.3     Spektrometer Pandang Langsung

Spektroskop pandang langsung digunakan untuk mengukur panjang gelombang cahaya dari suatu benda. Spektrometer ini mempunyai bentuk yang sederhana dan mudah dalam penggunaannya. Berikut merupakan gambar sederhana spektrometer pandang langsung: 




  
    



                                                                                           


Dengan menggunakan spektrometer pandang langsung ini kita dapat dengan mudah melihat spektrum cahaya dan mengukur panjang gelombangnya yaitu hanya dengan melihat melalui celah spektrometer. Cahaya yang berbeda intensitasnya memiliki panjang gelombang yang berbeda di setiap spektrum warnanya. Misalnya pada cahaya yang terang seperti cahaya matahari, berbeda dengan panjang gelombang dari spektrum yang dihasilkan dari bola lampu. Panjang gelombang dari spektrum yang dihasilkan cahaya matahari lebih panjang jika dibandingkan dengan panjang gelombang dari spektrum yang dihasilkan dari bola lampu.

a.      Kalibrasi spektrometer pandang langsung
Mengkalibrasi sperktrometer pandang langsung  adalah dengan cara meletakkan warna spektrum cahaya yang paling bawah pada skala yang paling bawah dalam spektrometer yaitu dengan cara memutar-mutar skrup yang ada pada bagian samping spektrometer. Pemutaran skrup kearah kiri digunakan untuk menurunkan spektrum yang terbentuk pada spektrometer, sedangkan pemutaran skrup kearah kanan digunakan untuk menaikkan spektrum kebawah.


b.      Cara penggunaan spektrometer pandang langsung
Cara menggunakan spektrometer pandang langsung adalah sebagai berikut:
1.             mengarahkan sperktrometer kearah sumber cahaya
2.             mengkalibrasi spektrometer dengan cara yang telah disebutkan diatas
3.             memperhatikan warna yang akan dihitung panjang gelombangnya


c.       Membaca  skala spectrometer pandang langsung
Memperhatikan cahaya yang akan dihitung panjang gelombangnnya, selanjutnya melihat batas skala yang ditunjukan pada warna tersebut. Sekala terkecil dalam spektrometer adalah 4. Selanjutnya mengalikan kisaran sekala yang ditunjukan oleh warna spektrum yang sedang diamati dengan 1000 A atau 100 nm.

2.4 Perawatan Spektrometer
Adapun cara merawat spektrometer adalah sebagai berikut:
a.    Membersihkan spektrometer sebelum dan sesudah pemakaian.
b.    Menyimpan spektrometer ditempat yang kering.
c.    Hindari spektrometer dari tempat yang lembab dan terkena sinar matahari secara langsung.




















III.  KESIMPULAN



Berdasarkan penjelasan yang telah dijabarkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1.             Spektrometer adalah alat yang digunakan untuk mengamati spektrum cahaya yang terurai setelah melewati medium. Sehingga panjang gelombang dan indeks bias cahaya dapat diketahui.
2.             Spektrometer prisma merupakan alat yang digunakan untuk mengukur spektrum  cahaya yang terurai setelah melewati suatu medium atau untuk mengukur panjang gelombang dan inbeks bias dari suatu prisma.
3.             Spektrometer prisma bekerja berdasarkan prinsip dispersi cahaya. Yakni terurainya cahaya putih yang melewati sebuah prisma menjadi spectrum warna. 
4.             Spektrometer pandang langsung digunakan untuk mengukur panjang gelombang cahaya dari suatu benda.
5.             Mengkalibrasi sperktrometer pandang langsung  adalah dengan cara meletakkan warna spektrum cahaya yang paling bawah pada skala yang paling bawah dalam spektrometer yaitu dengan cara memutar-mutar skrup yang ada pada bagian samping spektrometer












DAFTAR PUSTAKA


Anonim. 2012. Spektrometer. http//www.google.spektrometer.com. Diakses Pada 25 Maret 2015 pukul 13.00 WIB.

Anonim. 2007. Gambar Spektrometer. http//www.yahoo.gambar spectrometer.com. Diakses Pada 23 Maret 2015 pukul 08.00 WIB.

Manurung,Posman. 2004. Petunjuk Praktikum Fisika Eksperimen II. Lampung;
Unila.

Staf Penulis. 1979. Energi Gelombang dan Medan. Bandung: Ganeca Science
Book Serie’s Bandung.

Tim Penyusun . 1999.Jendela Iptek. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.




1 comment: