Wednesday, May 13, 2015

MAKALAH MISTAR

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam fisika terdapat dua jenis besaran fisika yaitu besaran pokok dan besaran turunan, untuk menghitung besaran-besaran tersebut dibutuhkan alat ukur yang valid dan benar dengan dibutuhkan cara pengukuran yang benar pula, seringkali kita mendapatkan kesulitan untuk mengetahui panjang dari suatu benda diantaranya pita, kayu, panjang tanag dan lain sebagainya, untuk memudahkan untuk mengetahui panjang dari masing-masing benda tadi kita memerlukan alat ukur panjang yaitu mistar ataupun meteran, kedua alat ini tepat digunakan untuk mengukur panjang bukan untuk mengukur besaran yang lain.
Lantas untuk mengetahui lebih dalam tentang mistar dan meteran ini kita seharusnya mampu menjelaskan definisi dan  fungsi dari mistar dan meteran, untuk menjelaskan prinsip kerja dan pemanfaatan dalam pembelajaran fisika, untuk mengetahui cara pengukuran sesuai prosedur, membaca hasil ukur, dan menuliskan hasil pengukuran, Dapat melakukan kalibrasi alat ukur.
Alat ukur merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui nilai dari suatu besaran, alat ukur tertentu digunakan untuk menghitung besaran tertentu pula,  tidak bisa digunakan secara acak untuk semua alat ukur, terdapat berbagai alat ukur ada dalam kehidupan sehari-hari kita misalnya mistar dan meteran untuk mengukur niali panjang, neraca untuk menghitung berat, thermometer digunakan untuk menghitung suhu dan lain sebagainya
Masing-masing lat ukur memiliki ketelitian yang berbeda beda dengan ketidakpastian yang berbeda-beda pula, misalnya untuk mistar ketelitiannya 1mm, dan ketidakpastiannya 0,5 mm,


Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah
1.      Bagaimana definisi dan fungsi dari mistar dan meteran
2.      Bagaimana prinsip kerja dan pemanfaatan dalam pembelajaran fisika
3.      Bagaimana cara pengukuran sesuai prosedur, membaca hasil ukur dan menuliskan hasil pengukuran
4.      Bagaimana cara melakukan kalibrasi alat ukur

B.     Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1.      Untuk menjelaskan definisi dan  fungsi dari mistar dan meteran
2.      Untuk menjelaskan prinsip kerja dan pemanfaatan dalam pembelajaran fisika
3.      Untuk mengetahui cara pengukuran sesuai prosedur, membaca hasil ukur dan menuliskan hasil pengukuran
4.      Untuk dapat melakukan kalibrasi alat ukur.











BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi dan Fungsi dari mistar dan meteran
Mistar dan meteran merupakan alat ukur yang digunkan untuk mengukur besaran panjang. Jenis-jenis mistar diantaranya
1.      Penggaris
Penggaris merupakan alat ukur panjang dan alat bantu gambar untuk menggambar garis lurus. Alat ukur yang satu ini banyak sekali digunakan secara universal, baik untuk keperluan pengukuran atau hal lainnya, Pada umumnya, mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar mempunyai ketelitian pengukuran 0,5 mm, yaitu sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar.
Ada berbagai macam penggaris, dari mulai yang lurus sampai yang berbentuk segitiga (biasanya segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga siku-siku 30 ° -60 °). Dibawah ini merupakan gambar dari bentuk dan jenis dari penggaris yang sering kita temui:
Ruler
Penggaris dapat terbuat dari plastik, logam, kayu
Dibawah ini gambar penggaris yang terbuat dari a. Plastik, b. Kayu dan c. Logam
a.        

b.       
c.        
Penggaris bentuknya sejajar digunakan untuk menggaris baris, tetapi biasanya penggaris juga berisi garis dikalibrasi untuk mengukur jarak. Unit pengukuran pada alat ini adalah inch, milimeter, dan centimeter Didalam penggaris terdapat bagian-bagian yang menunjang penggaris diantaranya
a.       Satuan millimeter
b.      Satuan inci
c.       Satuan centimeter

2.      Mistar gulung
Meteran gulung atau Rollmeter merupakan alat ukur panjang yang dapat digulung, dengan panjang 25 – 50 meter. Ketelitian pengukuran dengan rollmeter 0,5 mm. Meteran ini biasanya dibuat dari plastik atau pelat besi tipis

Mistar berbentuk rol adalah alat ukur besaran panjang yang bisa digulung,. fungsi dari mistar ini berbentuk roll agar dapat memudahkan penggunanya dalam menyimpan dan membawa mistar ini,dan yang sering menggunakan adalah para tukang bangunan karena lebih praktis dapat dibawa kemana-manaMeteran ini dipakai oleh tukang bangunan atau pengukur lebar jalan dan untuk mengukur suatu benda yang sangat panjang (lebih dari 5 meter),
Bagian-bagian yang terdapat pada meteran sama halnya dengan yang di penggaris yaitu diantaranya
a.                   Satuan millimeter
b.                   Satuan inci
c.                   Satuan centimeter


3.      Mistar pita
Mistar pita adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang suatu benda, hanya saja bentuknya yang berbentuk pita, fungsi dibuatnya mistar berbentuk pita adalah agar memudahkan mengukur diameter suatu benda yang ukurannya besar. Mistar berebntuk pita ini sering digunkan oleh tukang jahit pakaian, untuk mengukur diameter lingkaran lengan maupun pinggang manusia. Mistar pita ini memiliki panjang tidak kurang dari 2 m. Bahan yang sering digunakan untuk mistar pita ini adalah karet dengan warna yang berfariasi
Bagian yang ada didalam mistar pita ini diantaranya adalah
a.       Skala centimeter
b.      Skala millimeter
c.       Skala inci
Dibawah ini terdapat gambar mistar untuk mempermudah kita mengetahui komponen yang terdapat pada mistar pita ini
4.      Mistar lipat
Selain yang bisa digulung dan berbentuk pita, ada juga mistar yang bisa dilipat atau sering disebut sebagai mistar lipat. Mistar lipat ini ditemukan oleh Anton Ullrich pada 1851. Mistar lipat ini digunakan oleh tukang kayu, akan tetapi sekarang mistar seperti itu jarang ditemukan karena sudah ada mistar rol yang lebih praktis.mistar ini memiliki fungsi mengukur panjang suatu benda, sama seperti fungsi mistar pada umumnya.

Bahan dari mistar lipat ada yang terbuat dari kayu dan ada pula yang terbuat dari logam, untuk mistar yang terbuat dari kayu  tentu saja cepat rusak jika dibandingkan dengan mistar rol yang terbuat dari logam (aluminium). Dibawah ini terdapat gambar mengenai mistar lipat kayu dan logam.

Gambar mistar lipat dari logam

Mistar lipar dari kayu


Mistar lipat dari plastik

B.     Prinsip kerja pada mistar
Mistar atau penggaris pada umumnya memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm sama dengan jarak antara dua goresan terdekat. Oleh karena itu, banyak yang menuliskan ketidakpastian  (Δx) pada penggaris dengan ½ skala terkecilnya. Cara penggunaan mistar adalah sebagai berikut:
a.    Impitkan skala nol pada mistar dengan salah satu ujung benda yang akan diukur.
b.    Lihat posisi ujung lain benda tersebut. Baca skala mistar yang berimpit dengan ujung lain benda.
c.    Secara umum akan teramati ujung benda tidak tepat berimpit dengan salah satu skala millimeter pada mistar. Oleh karena itu laporan pengukuran adalah nilai terbaca ± ketidakpastian pengukuran (x ± Δx).
Pemanfaatan mistar maupun meteran pada pembelajaran fisika adalah menunjang dalam melakukan pengukuran baik pada pembelajaran sehari-hari ataupun pada saat praktikum di lab fisiska, mistar dan meteran memudahkan kita saat mengukur panjang suatu benda, lebar suatu benda atau bahkan memudahkan kita saat mencari luas suatu benda atupun volume suatu benda ataupun dan dalam hal yang lain, selain itu pengajarpun dimudahkan dengan adanya mistar dan meteran, dan siswapun merasa terbantu juga

C.  Pengukuran Sesuai Prosedur, Membaca Hasil Ukur dan Menuliskan Hasil Pengukuran

Pembacaan skala pada mistar dilakukan dengan kedudukan mata pengamat tegak lurus dengan skala mistar yang dibaca. Jika kedudukan mata pengamat tidak tegak lurus dengan skala mistar yang dibaca bisa menyebabkan terjadinya kesalahan paralaks. Dibawah ini terlihat bagaimana posisi mata kita saat membaca skala


Ketelitian hasil pengukuran ditentukan oleh beberapa hal diantaranya yaitu: kondisi alat ukur, cara penggunaan dan pembacan skala alat ukur, serta kondisi lingkungan tempat pengukuran dilangsungkan. Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat dapat dilakukan langkah-langkah menghindari kesalahan dalam pengukuran. Langkah-langkah itu diantaranya adalah sebagai berikut:
a.     Memilih alat ukur yang lebih peka
Misalnya untuk mendapatkan hasil pengukuran panjang lingkar lengan, hendaknya kita menggunakan mistar pita, bukan malah menggunakan penggaris ataupun   rollmeter
b.      Melakukan kalibrasi terhadap alat ukur sebelum digunakan
Kalibrasi biasa digunakan pada badan meteorology dan geofisika. Misalnya untuk timbangan yang sudah cukup lama digunakan, perlu dilakukan kalibrasi. Kalibrasi adalah peneraan kembali nilai-nilai skala pada alat ukur. Proses kalibrasi dapat juga dilakukan dalam lingkup yang kecil yaitu pada pengambilan data eksperimen di laboratorium. Sering sekali alat ukur yang digunakan memiliki perbedaan. Misalnya pada penggaris, kadang kita temui penggaris yang panjangnya berbeda, nilai panjang 1 cm ataupun 1 mm dari penggaris satu dengan yang lain kadang mengalami perbedaan, hal ini perlu kita lakukan kalibrasi agar panjangnya sama.
c.       Melakukan pengamatan dengan posisi yang tepat
Lingkungan tempat pengukuran dapat mempengaruhi hasil pembacaan. Misalnya banyaknya cahaya yang masuk. Gunakan cahaya yang cukup untuk pengukuran. Setelah lingkungannya mendukung maka untuk membaca skala pengukuran perlu posisi yang tepat. Posisi pembacaan yang tepat adalah pada arah yang lurus pada bacaan skala.
d.      Menentukan angka taksiran yang tepat.
Angka taksiran adalah angka yang kita taksir atau kita kira-kirakan,dan  yang harus ditentukan dengan tepat. Angka taksiran biasanya ditentukan dengan mengambil besar nilai disekitar nilai setengah dari skala terkecil alat ukur yang digunakan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfwDFC6PYkHJDIF5mc9oPyDyPwkqoC5P2FozGZ_5q80WR-JgJpIdu6NiGamGoajOgFFdnLiXcgyyJ7h0YOTs0gxNBdkofGzT8ntkWJ_bWpLIhBO83tasl5VKYtaMzQVGVVxL963xUDjjdv/s1600/Contoh+pengukuran+penggaris.jpg

Fenomena yang ada banyak siswa yang melakukan pengukuran dengan mistar/penggaris tidak dimulai dari skala nol (nol) melainkan dari ujung penggaris yang tidak ada skalanya dan bahkan ada yang memulai dari skala 1.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhepvcHziktzUyq_YynsgfavLJH7p5x8_kWwpb58f3WTFRQBjlGlaRxGptUnnTm0djL4YvJfov3QnXfa45Tm-RpsN1GgQXwQs2MikyZOKjhJ2klq5tKbuV_3c672KsPujyIGR5jNY8fejqd/s1600/images+%281%29.jpgBerikut langkah-langkah sekaligus contoh dalam melakukan melakukan pengukuran panjang, pembacaan, dan penulisan hasil dengan menggunkan mistar/meteran dengan benar.



Gambar Mistar dan benda yang diukur (warna biru)
1.    Letakan benda yang akan diukur pada tepi skala mistar (lihat gambar).
2.    Pastikan bahwa benda telah sejajar dengan mistar dan salah satu ujung benda tepat berada di angka nol (0)
3.    Baca skala mistar yang terletak diujung lain benda (bukan ujung yang di titik nol mistar).
4.    Lihat angka yang dekat dengan akhir ujung benda, pada gambar tersebut akhir ujung benda berada di skala 2, maka panjang benca adalah 2 cm
5.    Lihat juga setelah angka 2 ada garis-garis, lihatlah garis-garis tersebut dengan cara menghitungnya setelah angka 2. Maka ujung benda tersebut berakhir di garis ke 5, maka skalnya di baca 5 mm atau 0,5 cm
6.    Panjang benda tesebut adalah 2 cm + 5 mm atau 2 cm + 0,5 cm. Dengan demikian panjang benda tersebut adalah 2,5 cm atau 25 mm.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlVeXcQULod-pzhqONqPi8id7Pw5HKhUAR3C1-Y1BR5gI5Q1p2gufDqj8ZT8CDUAZvRTaII84uHVdU5RnwuWFAvAJFrGlF6DE6DGQTVozEMC-3G5L5XTZFEbTD4RGMvsHW-04MGio2Fmne/s1600/mengukur+dgn+mistar.pngContoh yang lainnya, perhatikan gambar berikut, menunjukkan pengukuran panjang sebuah batang menggunakan alat ukur penggaris atau mistar berskala cm.





Satu ujung batang ditempatkan pada nilai skala 0 pada mistar, dan ujung yang lain menunjuk pada suatu nilai yang merupakan nilai panjang batang tersebut. Pada gambar terlihat bahwa panjang batang bernilai diantara 3,4cm dan 3,5cm. Kita dapat memperkirakan bahwa panjang batang adalah 3,45cm sesuai hasil pembacaan skala. Angka penting hasil pengukuran tersebut adalah 3,45. Angka pastinya adalah 3,4 dan angka taksirannya adalah 5. Artinya kita dapat menjamin bahwa panjang batang pasti bernilai 3,4cm, sedangkan angka 0,05cm hanya merupakan perkiraan yang nilainya mungkin antara 0,01cm sampai 0,09cm.

http://www.elsmandagiri.com/fxbab1/image003.gif
 





Gambar di atas adalah cntoh hasil pegukuran panjang pensil. Panjang pensil di antara 47 mm dan 48 mm, sehingga skala mistar yang dibaca adalah 47mm. Kelebihannya diperkirakan setengah dari skala terkecil yaitu 0,5mm. Sehingga hasil pengukuran adalah 47,5 mm.


D.    Kalibrasi pada mistar
Kalibrasi dalah adalah menetukan kebenarankonvensional penunjukan alat melalui cara perbandingan dengan standar ukuran yang terlusur kestandar Nasional/Internasional. Kalibrasi bisa dilakukan dengan membandingkan suatu standar yang terhubung dengan standar nasional maupun internasional bahan-bahan acuan tersertifikat serta mengikuti petunjuk didalam ISO/IEC. Bisa kata lain, kalibrasi dalah kegiatan yang membentuk hubungan antara niali yang ditunjukkan oleh instrumen ukur/system pengukuran atau nilai diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu.
Kalibrasi yang ada pada mistar
Misalnya pada penggaris, kadang kita temui penggaris yang panjangnya berbeda, nilai panjang 1 cm ataupun 1 mm dari penggaris satu dengan yang lain kadang mengalami perbedaan, hal ini perlu kita lakukan kalibrasi agar panjangnya sama.

Manfaat kalibrasi antara lain
1.      Mendukung system mutu yang diterapkan diberbagai industri pada peralatan laboratorium dan produksi yang dimiliki
2.      Mengetahui seberapa jauh perbedaan (penyimpangan) antara harga yang benar dengan harga yangditunjukkan oleh alat ukur
3.      Menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar teta[ sesuai dengan spesifikasi

E.     CARA PERAWATAN
Adapun cara perawatan mistar diantaranya
1.      Pada saat membeli mistar hendaklah plastik pembungkusnya ataupun wadahnya tidak dibuang, karena wadah ini dapat berfungsi sebagai tempat mistar setelah digunakan, agar mistar tetap dalam keadaan bersih
2.      Menggunakan mistar dengan baik dan benar, mistar tidak digunakan untuk melakukan hal lain kecuali dalam pengukuran suatu benda
3.      Sebelum dan sesudah menggunakan, mistar bersihkan mistar
4.      Menjaga mistar agar tidak tergores ataupun patah
5.      Menaruhnya dalam tempat yang aman




















BAB III
KESIMPULAN


Adapun kesimpulan pada makalah ini adalah
1.      Mistar termasuk alat ukur panjang dengan ketelitian 0,1 cm dengan ketidakpastian 0,05 cm
2.      macam-macam mistar terdiri dari penggaris, mistar gulung, mistar pita, mistar lipat
3.      prinsip kerja mistar dengan cara mengimmpitkan skala nol pada mistar dengan salah satu ujung benda yang akan diukur, melihat posisi ujung lain benda tersebut. Baca skala mistar yang berimpit dengan ujung lain benda
4.      cara membaca mistar dengan cara melihat angka pasti ditambah dengan angka taksiran
5.      terdapat cara perawatan mistar diantaranya Sebelum dan sesudah menggunakan, mistar bersihkan mistar dan Menggunakan mistar dengan baik dan benar, mistar tidak digunakan untuk melakukan hal lain kecuali dalam pengukuran suatu benda









DAFTAR PUSTAKA

Handayani, Sri., Damari, Ari. 2009. Fisika untuk SMA dan MA kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.





No comments:

Post a Comment