A.
Pengertian Paragraf
a.
Menurut kamus
besar bahasa indonesia dikemukakan bahwa paragraf adalah bagian bab dalam suatu
karangan (Biasanya mengandung suatu ide pokok dan dimulai penulisannya dengan
baris baru)
b.
Menurut hari
mukti krida laksana dalam kamus linguistik paragraf adalah bahasa yang
mengandung satu tema atau bagian wacana yang mengungkapkan pikiran atau hal
tertentu yang lengkap, tetapi yang masih berkaitan dengan isi seluruh wacana
dapat terjadi dari satu kalimat atau sekelompok kalimat yang berkaitan
c.
Menurut josh
daniel parera paragraf terdiri atas beberapa kalimat yang saling
berhubungan, baik secara tata bahasa
maupun secara logika berfikir dan bernalar.
d.
Menurut barnett
paragraf merupakan seperangkat kalimat berkaitan erat satu sama lainnya
e.
Paragraf adalah
satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat kalimat yang dipergunakan
oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan menyampaikan jalan pikirannnya
kepada para pembaca.
B.
Syarat-syarat Paragraf yang Baik
Sebagai suatu bentuk pengungkapan gagasan, sebuah paragraf yang
baik hendaknya dapat memenuhi dua kriteria atau persyaratan sebagai berikut.
a.
Kesatuan
(kohesi)
b.
Kepaduan
(koherensi)
Kriteria
kesatuan atau kohesi menyangkut keeratan hubungan makna antar gagasan dalam
sebuah paragraf, sedangkan kriteria kepaduan menyangkut keeratan hubungan antar
kalimat dalam paragraf dari segi bentuk atau strukturnya.
a.
Kesatuan
Sebagai suatu
kesatuan gagasan, sebuah paragraf hendaknya hanya mengandung satu gagasan
utama, yang diikuti oleh beberapa gagasan pengembangan atau penjelas. Oleh
karena itu, rangkaian kalimat yang terjalin dalam sebuah paragraf hanya
mempersoalkan satu masalah atau saru gagasan utama. Dengan demikian, jika dalam
satu paragraf terdapat dua gagasan utama atau lebih, tiap-tiap gagasan utama
itu seharusnya dituangkan dalam paragraf yang berbeda.sebaliknya, jika dua buah
paragraf hanya mengandung satu gagasan utama, kedua paragraf itu seharusnya
digabungkan menjadi satu. Sebagai contoh, perhatikan paragraf berikut.
Pembangunan sektor wisata pada hakekatnya merupakan kegiatan dan
usaha yang terkoordinasi untuk menarik minat wisatawan.
Oleh karena itu, kegiatan pengembangan sektor tersebut mencakup
berbagai segi kehidupan yang ada dimasyarakat.
Kedua paragraf
dalam contoh tersebut sebenarnya hanya mengandung satu gagasan utama,yakni
bahwa pembangunan sektor wisata merupakan kegiatan yang terkoordinasi karena
hanya mengandung satu gagasan utama, kedua paragraf itu seharusnya digabungkan
menjadi satu seperti berikut:
Pembangunan sektor wisata pada hakekatnya merupakan kegiatan dan
usaha yang terkoordinasi untuk menarik minat wisatawan.Oleh karena itu,
kegiatan pengembangan sektor tersebut mencakup berbagai segi kehidupan yang ada
dimasyarakat.
b.
Kepaduan
Sebagai
suatu bentuk pengungkapan gagasan,
sebuah paragraf juga harus memperlihatkan kepaduan hubungan antar kalimat yang
terjalin didalamnya. Karena itu, kepaduan paragraf dapat diketahui dari susunan
kalimat yang sistematis, logis, dan mudah dipahami. Kepaduan semacam itu dapat
dicapai jika jalinan kalimat-kalimatnya terangkai secara apik, misalnya, dengan
menggunakan sarana pengait kalimat dalam paragraf berupa:
1.
Penggantian,
2.
Pengulangan,
3.
Penghubung
antarkalimat, atau
4.
Gabungan dari
ketiganya.
1.
Penggantian
Penggantian merupakan sarana pengait kalimat dalam paragraf yang
berupa penyulihan atau penggantian unsur-unsur tertentu dengan menggunakan kata
ganti, kata penunjuk, atau kata lain yang mempunyai ciri yang tersirat pada
kalimat sebelumya, kata ganti yang dapat digunakan, antara lain, adalah dia, mereka,
ia dan kalian. Sementara itu, yang
dimaksud kata penunjuk adalah kata-kata sejenis itu, yang dimaksud kata
penunjuk adalah kata-kata sejenis ini, itu,
tersebut, diatas, di bawah, (umunya untuk ragam tulis). Jadi kata penunjuk
yang dimaksud adalah kata-kata yang tergolong sebagai deiksis. Sebagai contoh,
perhatikan paragraf dibawah ini:
Setiap tahun jumlah pengangguran terus bertambah. Fenomena itu tidak hanya terjadi di Indonesia,
tetapi juga dinegara-negara berkembang yang lain. Untuk mengatasinya, berbagai cara telah ditempuh.
Namun, hasilnya belum menggembirakan.
Perhatikan pula contoh paragrag berikut.
Gadis itu bernama ratih. Kulitnya
kuning langsat. Rambutnya potong
pendek ala Demi Moore. Hampir setiap ia lewat didepan rumahku. Setiap kali
kusapa ia tanpa enggan menjawab. Namun,
senyumnya selalu merekah dibibir
mungilnya yang indah.
Seperti yang tampak pada kedua paragraf tersebut, hubungan antar
kalimat yang satu dengan kalimat beikutnya menjadi lebih erat dengan adanya
sarana pengikat paragraf yang berupa penggantian. Pada kedua paragraf diatas
wujud penggantiannya berupa itu dan nya atau dia.
2.
Pengulangan
Pengulangan merupakan pengait atau pengikat kalimat dalam paragraf
yang dilakukan dengan cara mengulang bagian kalimat sebelumnya. sebagai contoh,
perhatikan paragraf berikut.
Seminar itu telah diselenggarakan pada jumat yang lalu. Dalam seminar itu da berbagai hal yang
dibicarakan. Salah satu diantaranya dalah masalah perluasan orientasi pemasaran.
Dalam peragraf tersebut tampak danya unsur pengulangan yaitu seminar itu, dari kalimat sebelumnya.
sebagai pengulangan, unsur seminar itu dimaksudkan untuk mengeratkan hubungan,
antara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Jadi, dengan adanya sarana
pengulangan itu hubungan antar kalimat dalam paragraf itu diharapkan menjadi
lebih erat. Namun, mengingat bahwa penngulangan yang dilakukan secara beruntun
dapaat menunjukan dan berkesan monoton, penggunaan sarana itu tidak dilakukan
secara tersendiri, melainkan dipadukan pula dengan sarana yang lain. Seperti
yang tampak pada paragraf diatas, penggunaan sarana pengulangan unsur seminar itu dipadukan pula sarana
penggantian –nya sebagaimana yang tampak pada ketiga paragraf itu.
3.
Penghubung
antarkalimat
Penghubung antar kalimat merupakan ungkapan yang digunakan untuk
menghubungkan antar kalimat yang satu dan kalimat yang lain dalam sebuah
paragraf.Beberapa ungkapan penghubung antarkalimat yang dapat digunakan sebagai
sarana pengait paragraf dapat dicontohkan dibawah ini:
Oleh karena itu
Oleh sebab itu,
Meskipun
begitu,
Meskipun
demikian,
Dengan
demikian,
Disamping itu,
Jadi,
Namun,
Selain itu,
Bahkan,
Sebaliknya,
Dengan kata
lain,
Sehubungan dengan penggunaan ungkapan tersebut, perlu ditambahkan
bahwa ungkapan-ungkapan penghubung antar- kalimat semacam itu harus selalu
diikuti dengan tanda koma. Dalam hal ini, tanda koma digunakan sebagai pembatas
antara unsur penghubung dan unsur kalimat berikutnya.
4.
Sarana gabungan
Yang dimaksud sarana gabungan dalam hal ini adalah sarana pengait
kalimat dalam paragraf yang berupa gabungan antara saran pergantian dan sarana
pengulangan atau sarana pengulangan dan sarana penghubung antar kalimat, atau
gabungan dari ketiga sarana itu sekaligus. Penggunaan sarana gabungan ini
menjadi penting karena dapat lebih “menghidupkan” bahasa yang kita gunakan,
jika sarana pengait kalimat yang digunakan hanya satu macam, ada kemungkinan
kalau itu dapat menjemukkan dan bahasa yang digunakan menjadi kaku. Oleh karena
itu, sarana gabungan, dapat dimanfaatkan sebagai variasi. Sebagai contoh,
perhatikan penggunaan sarana pengait kalimat yang berupa gabungan pada paragraf
berikut:
Sampana
sarawisa merupakan jenis tari hasil kreasi
baru seniman Kabupaten Tanah Laut. Jenis
tari itu belum lama ini berhasil memperoleh predikat terbaik dalam Festival
Tari se-Kalimantan Selatan. Dengan keberhasilan
itu, para seniman Kabupaten Tanah Laut berhak menampilkan karya dalam Pekan Tari di Taman Mini
Indonesia Indah, Jakarta, sebagai wakil daerah Kalimantan Selatan
C.
Pola Pengembangan Paragraf yang Baik
Pola pengembangan paragraf dapat
dilakukan dengan dua pola, yaitu :
1. Pola
alamiah
Pola alamiah adalah pola urutan
yang sesuai degan keadaa di alam. Pola ini meliputi pola :
a. Urutan
waktu/kronologis.
Yang
dimaksud dengan urutan waktu/kronologis adalah pengembangan paragraf
berdasarkan urutan kejadian suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa secara
kronologis. Pengembangan ini biasa dipakai untuk menceritakan atau menarasikan
suatu peristiwa baik secara faktual maupun nonfaktual/fiktif. Oleh karena itu,
pengembangan ini mengandung alur/plot peristiwa.
b. Urutan
ruang/sepasial
Pengembangan
urutan ruang/sepasial adalah pola penggambaran keadaan suatu ruang, dari kiri
ke kanan dan dari atas ke bawah dan sebaliknya. Pengembangan ini berbentuk
paragraf deskripsi. Misalnya, mendeskripsikan keadaan suatu gedung dari lantai
bawah ke lantai atas atau dari sisi kiri ke sisi kanan gedung itu.
2. Pola
logis
Pola logis adalah pola pengembangan
didasarkan atas jalan pikiran. Pola ini meliputi pola :
a. Pengembangan
contoh adalah pengembangan gagasan
dalam bentuk paragraf yang disertai contoh-contoh untuk menjelaskan gagasan
yang dimaksud.
Contoh
: dalam agama islam dikenal beberapa hukum-hukum yang mengatur umatnya dalam melakukan
ibadah atau aktivitas keseharian. Salah satu hukum itu adalah makruh.
b. Pengembangan
klasifikasi adalah pengembangan
paragraf dengan cara mengelompokkan hal-hal yang dianggap mempunyai
persamaan-persamaan tertentu.
Contoh
: agrobisnis mempunyai beberapa macam klasifikasi. Agrobisnis dalam skala kecil
bisa kita lakukan dengan memanfaatkan perkarangan untuk membudidaya sayuran,
bunga potong, menanam empon-empon atau beternak. Hasilnya bisa langsung kita
jual kepada konsumen atau kepada pedagang perantara. Agrobisnis dalam skala
besar memerlukan lahan yang luas, modal besar, berorientasi pada ekspor.
c. Pengembangan
umum khusus adalah pengembangan
paragraf yang diawali dengan pernyataan yang bersifat umum dan dilanjutkan
dengan pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus yang berfungsi sebagai
penjelas pernyataan umum.
Contoh
: dalam memberikan tanggapan terhadap suatu berita atau laporan diperlukan
pemahaman tiga aspek penting dari tulisan tersebut. Tiga aspek dalam tulisan
tersebut adalah aspek tulisan/ejaan, aspek substansi/isi, dan aspek penyajian
berita. Bahasa yang digunakan dalam penulisan hendaknya menggunakan ragam
bahasa standar. Bahasa standar mempunyai ciri-ciri : cendikia, luwes, dinamis,
efektif, enak dibaca, tetapi tetap berpedoman pada kaidah bahasa yang berlaku.
d. Pengembangan
sebab akibat adalah pengembangan yang
diawali dengan beberapa sebab dan di akhiri dengan sebuah akibat atau
sebaliknya, paragraf yang di awali dengan sebuah sebab dan di ikuti dengan
beberapa akibat.
Contoh
: pada umumnya masyarakat desa hidup dari pertanian. Pada masyarakat yang
demikian, luas tanah sangat memengaruhi kemakmuran mereka.ketika penduduk desa
belum begitu banyak,dan luas daerah untuk pertanian masih cukup untuk
menghidupi mereka,tidak ada persoalan.tetapi sekarang penduduk desa tumbuh
terus,sedangkan luas tanah tidak bertambah,sehingga tanah yang digarap pun
semakin sempit.timbul lah kekurangan mata pencaharian.
e. Pengembangan
klimaks adalah pengembangan paragraf
yang di awali dengan pernyataan yang lebih rendah kedudukannya/tingkatannya dan
di ikuti dengan pernyataan-pernyataan yang semakin lama lebih tinggi
kedudukannya/tingkatannya.sedangkan pengembangan antiklimaks adalah sebaliknya,yaitu di awali dengan pernyataan yang
lebih tinggi menuju pada pernyataan-pernyataan yang lebih rendah.
Contoh
: sesorang yang baru lulus menempuh pendidikan mula-mula hanya berkeinginan
mendapatkan pekerjaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar.semakin lama
dia bekerja pengalaman dan pengetahuannya memengaruhi pola dan visi hidupnya.keinginan
yang semula sederhana menjadi lebih kompleks.keinginan nya pun menjadi
berkembang.mobil harus bagus,perkakas rumah haruslengkap dan bermerek,tamasya
keluar negeri menjadi impian yang harus di wujudkan.
f. Pengembangan
perbandingan-pertentangan.Pola
perbandingan menguraikan dua hal atau dua objek berdasarkan
perbedaan-perbedaannya dan persamaan-persamaannya.sedangkan pola pertentangan
lebih cenderung menguraikan perbedaan-perbedaannya.
Contoh
:Pemerintahmulai merealisasikan program konversi minyak tanah ke gas
LPG.pemerintah berkali-kali menjelaskan bahwa penggunaan kompor gas untuk
keperluan rumah tangga lebih hemat,aman,dan lebih bersih dibandingkan dengan
penggunaan minyak tanah. bahkan pemerintah harus mengeluarkan trilyunanrupiah
untuk mewujudkan program tersebut.kompor dan tabung gas tiga kiloan secara
gratis sudah didistribusikan ke semua daerah. namun, mengubah kebiasaan
masyarakat seperti ini tidaklah mudah.masyarakat merasa takut bila terjadi
kebocoran pada tabung.mereka sudah merasa nyaman bila menggunakan minyak tanah
untuk memasak.baginya kompor lebih familiar daripada kompor gas yang tidak
biasa mereka gunakan selama ini.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada makalah ini adalah sebagai berikut
1.
Paragraf adalah
bagian bab dalam suatu karangan (Biasanya mengandung suatu ide pokok dan
dimulai penulisannya dengan baris baru).
2.
Dalam penulisan
sebuah paragraf yang baik terdapat syarat-syarat diantaranya Kesatuan (kohesi)
dan kepaduan (koherensi).
3.
Pola pengembangan
paragraf terbagi menjadi dua pola yaitu pola alamiah dan pola logis.
B.
Saran
Untuk para
pembaca makalah ini diharapkan dapat mengerti dan lebih memahami tentang
syarat-syarat menulis paragraf yang baik dan pola pengembangannya. Dan jika
terjadi kesalahan yang pada makalah ini diharapkan untuk para pembaca
membenarkannya dan membaca referensi lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Romadi, Sahri.2012.Panduan Belajar Bahasa Indonesia.Yogyakarta:Primagama
Tarigan,
D.1981.Membina Ketrampilan Menulis Paragraf
dan Pengembangan. Angkasa Bandung
Tim
Pengembang.2006..Penggunaan Bahasa
Indonesia Laras Ilmiah.Yogyakarta:Ardana Media
Mustakim. Membina Kemampuan Berbahasa. Jakarta: Gramedia
No comments:
Post a Comment