Wednesday, May 13, 2015

Pengertian Paragraf


A.    Pengertian Paragraf
a.       Menurut kamus besar bahasa indonesia dikemukakan bahwa paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan (Biasanya mengandung suatu ide pokok dan dimulai penulisannya dengan baris baru)
b.      Menurut hari mukti krida laksana dalam kamus linguistik paragraf adalah bahasa yang mengandung satu tema atau bagian wacana yang mengungkapkan pikiran atau hal tertentu yang lengkap, tetapi yang masih berkaitan dengan isi seluruh wacana dapat terjadi dari satu kalimat atau sekelompok kalimat yang berkaitan
c.       Menurut josh daniel parera paragraf terdiri atas beberapa kalimat yang saling berhubungan,  baik secara tata bahasa maupun secara logika berfikir dan bernalar.
d.      Menurut barnett paragraf merupakan seperangkat kalimat berkaitan erat satu sama lainnya
e.       Paragraf adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat kalimat yang dipergunakan oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan menyampaikan jalan pikirannnya kepada para pembaca.

B.     Syarat-syarat Paragraf yang Baik
Sebagai suatu bentuk pengungkapan gagasan, sebuah paragraf yang baik hendaknya dapat memenuhi dua kriteria atau persyaratan sebagai berikut.
a.       Kesatuan (kohesi)
b.      Kepaduan (koherensi)
Kriteria kesatuan atau kohesi menyangkut keeratan hubungan makna antar gagasan dalam sebuah paragraf, sedangkan kriteria kepaduan menyangkut keeratan hubungan antar kalimat dalam paragraf dari segi bentuk atau strukturnya.
a.       Kesatuan
Sebagai suatu kesatuan gagasan, sebuah paragraf hendaknya hanya mengandung satu gagasan utama, yang diikuti oleh beberapa gagasan pengembangan atau penjelas. Oleh karena itu, rangkaian kalimat yang terjalin dalam sebuah paragraf hanya mempersoalkan satu masalah atau saru gagasan utama. Dengan demikian, jika dalam satu paragraf terdapat dua gagasan utama atau lebih, tiap-tiap gagasan utama itu seharusnya dituangkan dalam paragraf yang berbeda.sebaliknya, jika dua buah paragraf hanya mengandung satu gagasan utama, kedua paragraf itu seharusnya digabungkan menjadi satu. Sebagai contoh, perhatikan paragraf berikut.

Pembangunan sektor wisata pada hakekatnya merupakan kegiatan dan usaha yang terkoordinasi untuk menarik minat wisatawan.
Oleh karena itu, kegiatan pengembangan sektor tersebut mencakup berbagai segi kehidupan yang ada dimasyarakat.

Kedua paragraf dalam contoh tersebut sebenarnya hanya mengandung satu gagasan utama,yakni bahwa pembangunan sektor wisata merupakan kegiatan yang terkoordinasi karena hanya mengandung satu gagasan utama, kedua paragraf itu seharusnya digabungkan menjadi satu seperti berikut:

Pembangunan sektor wisata pada hakekatnya merupakan kegiatan dan usaha yang terkoordinasi untuk menarik minat wisatawan.Oleh karena itu, kegiatan pengembangan sektor tersebut mencakup berbagai segi kehidupan yang ada dimasyarakat.

b.      Kepaduan
Sebagai suatu  bentuk pengungkapan gagasan, sebuah paragraf juga harus memperlihatkan kepaduan hubungan antar kalimat yang terjalin didalamnya. Karena itu, kepaduan paragraf dapat diketahui dari susunan kalimat yang sistematis, logis, dan mudah dipahami. Kepaduan semacam itu dapat dicapai jika jalinan kalimat-kalimatnya terangkai secara apik, misalnya, dengan menggunakan sarana pengait kalimat dalam paragraf berupa:
1.      Penggantian,
2.      Pengulangan,
3.      Penghubung antarkalimat, atau
4.      Gabungan dari ketiganya.


1.      Penggantian
Penggantian merupakan sarana pengait kalimat dalam paragraf yang berupa penyulihan atau penggantian unsur-unsur tertentu dengan menggunakan kata ganti, kata penunjuk, atau kata lain yang mempunyai ciri yang tersirat pada kalimat sebelumya, kata ganti yang dapat digunakan, antara lain, adalah dia, mereka, ia dan kalian. Sementara itu, yang dimaksud kata penunjuk adalah kata-kata sejenis itu, yang dimaksud kata penunjuk adalah kata-kata sejenis ini, itu, tersebut, diatas, di bawah, (umunya untuk ragam tulis). Jadi kata penunjuk yang dimaksud adalah kata-kata yang tergolong sebagai deiksis. Sebagai contoh, perhatikan paragraf dibawah ini:
Setiap tahun jumlah pengangguran terus bertambah. Fenomena itu tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga dinegara-negara berkembang yang lain. Untuk mengatasinya, berbagai cara telah ditempuh. Namun, hasilnya belum menggembirakan.

Perhatikan pula contoh paragrag berikut.
Gadis itu bernama ratih. Kulitnya kuning langsat. Rambutnya potong pendek ala Demi Moore. Hampir setiap ia lewat didepan rumahku. Setiap kali kusapa ia tanpa enggan menjawab. Namun, senyumnya selalu merekah dibibir mungilnya yang indah.
Seperti yang tampak pada kedua paragraf tersebut, hubungan antar kalimat yang satu dengan kalimat beikutnya menjadi lebih erat dengan adanya sarana pengikat paragraf yang berupa penggantian. Pada kedua paragraf diatas wujud penggantiannya berupa itu dan nya atau dia.

2.      Pengulangan
Pengulangan merupakan pengait atau pengikat kalimat dalam paragraf yang dilakukan dengan cara mengulang bagian kalimat sebelumnya. sebagai contoh, perhatikan paragraf berikut.
Seminar itu telah diselenggarakan pada jumat yang lalu. Dalam seminar itu da berbagai hal yang dibicarakan. Salah satu diantaranya dalah masalah perluasan orientasi pemasaran.

Dalam peragraf tersebut tampak danya unsur pengulangan yaitu seminar itu, dari kalimat sebelumnya. sebagai pengulangan, unsur seminar itu dimaksudkan untuk mengeratkan hubungan, antara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya. Jadi, dengan adanya sarana pengulangan itu hubungan antar kalimat dalam paragraf itu diharapkan menjadi lebih erat. Namun, mengingat bahwa penngulangan yang dilakukan secara beruntun dapaat menunjukan dan berkesan monoton, penggunaan sarana itu tidak dilakukan secara tersendiri, melainkan dipadukan pula dengan sarana yang lain. Seperti yang tampak pada paragraf diatas, penggunaan sarana pengulangan unsur seminar itu dipadukan pula sarana penggantian –nya sebagaimana yang tampak pada ketiga paragraf itu.

3.      Penghubung antarkalimat
Penghubung antar kalimat merupakan ungkapan yang digunakan untuk menghubungkan antar kalimat yang satu dan kalimat yang lain dalam sebuah paragraf.Beberapa ungkapan penghubung antarkalimat yang dapat digunakan sebagai sarana pengait paragraf dapat dicontohkan dibawah ini:
Oleh karena itu
Oleh sebab itu,
Meskipun begitu,
Meskipun demikian,
Dengan demikian,
Disamping itu,
Jadi,
Namun,
Selain itu,
Bahkan,
Sebaliknya,
Dengan kata lain,

Sehubungan dengan penggunaan ungkapan tersebut, perlu ditambahkan bahwa ungkapan-ungkapan penghubung antar- kalimat semacam itu harus selalu diikuti dengan tanda koma. Dalam hal ini, tanda koma digunakan sebagai pembatas antara unsur penghubung dan unsur kalimat berikutnya.
4.      Sarana gabungan
Yang dimaksud sarana gabungan dalam hal ini adalah sarana pengait kalimat dalam paragraf yang berupa gabungan antara saran pergantian dan sarana pengulangan atau sarana pengulangan dan sarana penghubung antar kalimat, atau gabungan dari ketiga sarana itu sekaligus. Penggunaan sarana gabungan ini menjadi penting karena dapat lebih “menghidupkan” bahasa yang kita gunakan, jika sarana pengait kalimat yang digunakan hanya satu macam, ada kemungkinan kalau itu dapat menjemukkan dan bahasa yang digunakan menjadi kaku. Oleh karena itu, sarana gabungan, dapat dimanfaatkan sebagai variasi. Sebagai contoh, perhatikan penggunaan sarana pengait kalimat yang berupa gabungan pada paragraf berikut:
Sampana sarawisa merupakan jenis tari hasil kreasi baru seniman Kabupaten Tanah Laut. Jenis tari itu belum lama ini berhasil memperoleh predikat terbaik dalam Festival Tari se-Kalimantan Selatan. Dengan keberhasilan itu, para seniman Kabupaten Tanah Laut berhak menampilkan karya dalam Pekan Tari di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, sebagai wakil daerah Kalimantan Selatan

C.    Pola Pengembangan Paragraf yang Baik
Pola pengembangan paragraf dapat dilakukan dengan dua pola, yaitu :
1.      Pola alamiah
Pola alamiah adalah pola urutan yang sesuai degan keadaa di alam. Pola ini meliputi pola :
a.       Urutan waktu/kronologis.
Yang dimaksud dengan urutan waktu/kronologis adalah pengembangan paragraf berdasarkan urutan kejadian suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa secara kronologis. Pengembangan ini biasa dipakai untuk menceritakan atau menarasikan suatu peristiwa baik secara faktual maupun nonfaktual/fiktif. Oleh karena itu, pengembangan ini mengandung alur/plot peristiwa.
b.      Urutan ruang/sepasial
Pengembangan urutan ruang/sepasial adalah pola penggambaran keadaan suatu ruang, dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah dan sebaliknya. Pengembangan ini berbentuk paragraf deskripsi. Misalnya, mendeskripsikan keadaan suatu gedung dari lantai bawah ke lantai atas atau dari sisi kiri ke sisi kanan gedung itu.

2.      Pola logis
Pola logis adalah pola pengembangan didasarkan atas jalan pikiran. Pola ini meliputi pola :
a.       Pengembangan contoh adalah pengembangan gagasan dalam bentuk paragraf yang disertai contoh-contoh untuk menjelaskan gagasan yang dimaksud.
Contoh : dalam agama islam dikenal beberapa hukum-hukum yang mengatur umatnya dalam melakukan ibadah atau aktivitas keseharian. Salah satu hukum itu adalah makruh.
b.      Pengembangan klasifikasi adalah pengembangan paragraf dengan cara mengelompokkan hal-hal yang dianggap mempunyai persamaan-persamaan tertentu.
Contoh : agrobisnis mempunyai beberapa macam klasifikasi. Agrobisnis dalam skala kecil bisa kita lakukan dengan memanfaatkan perkarangan untuk membudidaya sayuran, bunga potong, menanam empon-empon atau beternak. Hasilnya bisa langsung kita jual kepada konsumen atau kepada pedagang perantara. Agrobisnis dalam skala besar memerlukan lahan yang luas, modal besar, berorientasi pada ekspor.
c.       Pengembangan umum khusus adalah pengembangan paragraf yang diawali dengan pernyataan yang bersifat umum dan dilanjutkan dengan pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus yang berfungsi sebagai penjelas pernyataan umum.
Contoh : dalam memberikan tanggapan terhadap suatu berita atau laporan diperlukan pemahaman tiga aspek penting dari tulisan tersebut. Tiga aspek dalam tulisan tersebut adalah aspek tulisan/ejaan, aspek substansi/isi, dan aspek penyajian berita. Bahasa yang digunakan dalam penulisan hendaknya menggunakan ragam bahasa standar. Bahasa standar mempunyai ciri-ciri : cendikia, luwes, dinamis, efektif, enak dibaca, tetapi tetap berpedoman pada kaidah bahasa yang berlaku.
d.      Pengembangan sebab akibat adalah pengembangan yang diawali dengan beberapa sebab dan di akhiri dengan sebuah akibat atau sebaliknya, paragraf yang di awali dengan sebuah sebab dan di ikuti dengan beberapa akibat.
Contoh : pada umumnya masyarakat desa hidup dari pertanian. Pada masyarakat yang demikian, luas tanah sangat memengaruhi kemakmuran mereka.ketika penduduk desa belum begitu banyak,dan luas daerah untuk pertanian masih cukup untuk menghidupi mereka,tidak ada persoalan.tetapi sekarang penduduk desa tumbuh terus,sedangkan luas tanah tidak bertambah,sehingga tanah yang digarap pun semakin sempit.timbul lah kekurangan mata pencaharian.
e.       Pengembangan klimaks adalah pengembangan paragraf yang di awali dengan pernyataan yang lebih rendah kedudukannya/tingkatannya dan di ikuti dengan pernyataan-pernyataan yang semakin lama lebih tinggi kedudukannya/tingkatannya.sedangkan pengembangan antiklimaks adalah sebaliknya,yaitu di awali dengan pernyataan yang lebih tinggi menuju pada pernyataan-pernyataan yang lebih rendah.
Contoh : sesorang yang baru lulus menempuh pendidikan mula-mula hanya berkeinginan mendapatkan pekerjaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar.semakin lama dia bekerja pengalaman dan pengetahuannya memengaruhi pola dan visi hidupnya.keinginan yang semula sederhana menjadi lebih kompleks.keinginan nya pun menjadi berkembang.mobil harus bagus,perkakas rumah haruslengkap dan bermerek,tamasya keluar negeri menjadi impian yang harus di wujudkan.
f.       Pengembangan perbandingan-pertentangan.Pola perbandingan menguraikan dua hal atau dua objek berdasarkan perbedaan-perbedaannya dan persamaan-persamaannya.sedangkan pola pertentangan lebih cenderung menguraikan perbedaan-perbedaannya.
Contoh :Pemerintahmulai merealisasikan program konversi minyak tanah ke gas LPG.pemerintah berkali-kali menjelaskan bahwa penggunaan kompor gas untuk keperluan rumah tangga lebih hemat,aman,dan lebih bersih dibandingkan dengan penggunaan minyak tanah. bahkan pemerintah harus mengeluarkan trilyunanrupiah untuk mewujudkan program tersebut.kompor dan tabung gas tiga kiloan secara gratis sudah didistribusikan ke semua daerah. namun, mengubah kebiasaan masyarakat seperti ini tidaklah mudah.masyarakat merasa takut bila terjadi kebocoran pada tabung.mereka sudah merasa nyaman bila menggunakan minyak tanah untuk memasak.baginya kompor lebih familiar daripada kompor gas yang tidak biasa mereka gunakan selama ini.

BAB III
PENUTUP



A.      Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada makalah ini adalah sebagai berikut
1.    Paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan (Biasanya mengandung suatu ide pokok dan dimulai penulisannya dengan baris baru).
2.    Dalam penulisan sebuah paragraf yang baik terdapat syarat-syarat diantaranya Kesatuan (kohesi) dan kepaduan (koherensi).
3.    Pola pengembangan paragraf terbagi menjadi dua pola yaitu pola alamiah dan pola logis.

B.       Saran
Untuk para pembaca makalah ini diharapkan dapat mengerti dan lebih memahami tentang syarat-syarat menulis paragraf yang baik dan pola pengembangannya. Dan jika terjadi kesalahan yang pada makalah ini diharapkan untuk para pembaca membenarkannya dan membaca referensi lainnya.









DAFTAR PUSTAKA

Romadi, Sahri.2012.Panduan Belajar Bahasa Indonesia.Yogyakarta:Primagama
Tarigan, D.1981.Membina Ketrampilan Menulis Paragraf dan Pengembangan. Angkasa Bandung
Tim Pengembang.2006..Penggunaan Bahasa Indonesia Laras Ilmiah.Yogyakarta:Ardana Media
Mustakim. Membina Kemampuan Berbahasa. Jakarta: Gramedia





No comments:

Post a Comment