Sunday, May 31, 2015

PKLH

1.      Jelaskan mengapa masalah kependudukan dan lingkungan hidup perlu saudara pahami dan pelajari?
Jawab :
Masalah kependudukan yang dihadapi bangsa – bangsa di dunia ternyata tidak hanya masalah kependudukan tetapi juga masalah lingkungan hidup. Masalah lingkungan hidup ini muncul sebagai akibat penduduk yang bertambah cepat yang mengakibatkan ekspoitasi sumber daya alam sebagai unsur lingkungan hidup semakin besar
Akibat munculnya masalah lingkungan hidup berupa kerusakan unsur – unsur lingkungan hidup (tanah, air, udara, sumber daya alam). Itu semua terjadi karena sikap dan budaya penduduk terhadap kelestarian linkungan kurang dipersiapkan melalui aspek pendidikan seperti halnya penanganan masalah kependudukan, oleh karena itu di Indonesia muncul program pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup (PKLH), dalam hal ini pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup bisa dibedakan tetapi tidak bisa dipisahkan.
Untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya perumusan tujuan yang jelas tentang PKLH baik tujuan umum maupun tujuan khusus antara lain sebagai berikut (Tim dosen PKLH UNY, pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup :13):
a.    Agar anak didik memiliki pengertian dan kesadaran mengenai faktor – faktor penyabab perkembangan penduduk yang cepat serta interaksi yang erat antara perkembangan penduduk dengan program pembangunan untuk menaikan taraf hidup rakyat.
b.   Agar anak didik memiliki pengertian dan kesadaran akan sebab akibat dari besar – kecilnya keluarga terhadap situasi kehidupan dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.
c.    Agar anak didik memilikim pengetahuan, sikap dan perilaku yang rasional dan bertanggung jawab dalam menghadapi masalah kependudukan dan lingkungan baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, kawasan lokal nasional maupun global.

PKLH tidak hanya membicarakan masalah kependudukan dan lingkungan hidup itu sendiri melaikan juga mengenai “proses pendidikan” PKLH di maksudkan untuk menolong anak didik memehami hakekat khususnya mengenai sebab-sebab dan akibat -akibat dari berbagai fenomena kependudukan dan lingkungan hidup.

2.      Pertumbuhan penduduk yang tinggi disuatu daerah bisa menjadi modal atau beban pembangunan bagi daerah yang bersangkutan, jelaskan pendapat saudara tentang pertanyaan tersebut!
Jawab :
Pertumbuhan penduduk yang tinggi yang dapat menimbulkan berbagai masalah kehidupan sosial seperti kurangnya lapangan kerja sehingga menyebabkan tingginya angka pengangguran, orang menganggur berarti tidak berpenghasilan akibatnya menderita kemiskinan dan ini berarti menjadi beban bagi pembangunan masyarakat setempat.
Dampak dari besarnya pengangguran dan kemiskinan menyebabkan munculnya kriminalitas seperti penipuan, pencurian, pemerasan, perampokan, dan lain-lain. Jumlah penduduk yang selalu bertambah berakibat kesempatan memperoleh pendidikan, kesehatan dan fasilitas lainya susah menjangkaunya, selain itu pertumbuhan penduduk yang tinggi bisa menyebabkan ketidakseimbangannya antara kebutuhan dengan fasilitas dan jaminan-jaminan yang tersedia. Apabila pertumbuhan penduduk masih menunjukan kecenderungan yang tinggi maka akan berpengaruh negatif terhadap kehidupan manusia dan lingkungan. Oleh sebab itu perlu usaha untuk menurunkan pertumbuhan penduduk dengan program keluarga berencana (family planning) dan menunda usia pernikahan wanita hingga berumur 20 tahun atau lebih sehingga masa reproduksi semakin rendah (Tim dosen PKLH UNY, pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup :31).

3.      Di Indonesia migrasi regional lebih penting untuk dikaji dan di telaah dibandingkan migrasi internasional, jelaskan mengapa demikian?
Jawab:
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanent dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain. Jenis migrasi adalah pengelompokan migrasi berdasarkan dua dimensi penting dalam analisis migrasi,yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
Migrasi internasional adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain. Migrasi internasional merupakan jenis migrasi yang memuat dimensi ruang. Migrasi internal adalah perpindahan penduduk yang terjadi dalam satu negara, misalnya antarpropinsi,antarkota/kabupaten, migrasi dari wilayah perdesaan ke wilayah perkotaan atau satuan administratif lainnya yang lebih rendah daripada tingkat kabupaten/kota, seperti kecamatan dan kelurahan/desa. Migrasi internal merupakan jenis migrasi yang memuat dimensi ruang.
Tinjauan migrasi regional sangat penting dilakukan dari pada migrasi internasional karena  terutama terkait dengan kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata yang ada di daerah migrasi regional, adanya faktor-faktor pendorong dan penarik bagi penduduk untuk melakukan migrasi, kelancaran sarana transportasi antar wilayah, dan pembangunan wilayah dalam kaitannya dengan desentralisasi pembangunan pada daerah migrasi regional.

4.      Jelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi tingginya urbanisasi di Indonesia?
Jawab:
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa atau daerah ke kota. Urbanisasi terjadi karena adanya anggapan bahwa kota adalah tempat untuk merubah nasib,tempat untuk mencari penghidupan yang lebih baik dan tempat untuk mencari kesenangan.
Urbanisasi merupakan salah satu indikator dari tingkat kemajuan ekonomi suatu negara atau wilayah. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya urbanisasi di Indonesia, diantaranya:
Ø  Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
1. Kehidupan kota yang modern dan mewah
2. Sarana dan prasarana kota yang lebih lengkap
3. Banyak lapangan pekerjaan di kota
4. Di kota banyak gadis cantik dan laki-laki ganteng
5. Pengaruh buruk sinetron Indonesia
6. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi jauh lebih baik dan berkualitas
Ø  Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
1. Lahan pertanian yang semakin sempit
2. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
3. Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
4. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
5. memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi orang kaya
Faktor – faktor yang mempengaruhi tingginya urbanisasi di Indonesia adalah:
a.       Adanya arus migrasi desa ke kota
Hasil dugaan menunjukkan bahwa migrasi desa-kota dipengaruhi secara nyata oleh upah riel relatif sektor industri, jumlah penduduk desa usia produktif, dummy wilayah dan perubah lagi  endogennya. Upah riel relatif sektor industri lebih mempengaruhi proses migrasi desa-kota  daripada upah riel sektor pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa upah industri lebih menjadi perhatian para migran untuk bermigrasi. Selain itu, faktor usia juga merupakan faktor penting yang mendorong seseorang untuk bermigrasi. Hasil dugaan menunjukkan bahwa migrasi desa-kota akan meningkat jika penduduk desa usia produktif naik. Ditinjau dari nilai elastisitasnya maka migrasi desa-kota lebih responsif terhadap perubahan tingkat pengangguran di perkotaan daripada di pedesaan.
Jika kita mengkategorikan faktor upah riel relatif sektor industri dan tingkat  pengangguran di perkotaan sebagai faktor penarik (pull-factor) untuk bermigrasi dan faktor upah riel sektor pertanian serta tingkat pengangguran di pedesaan sebagai faktor pendorong (pusfactor) , maka hasil penemuan ini menunjukkan bahwa migrasi desa-kota lebih disebabkan oleh adanya faktor penarik dari perkotaan daripada faktor pendorong yang ada di pedesaan
b.      Adanya pertumbuhan penduduk alami
Pertumbuhan penduduk alami adalah selisih angka kelahiran dan angka kematian penduduk pada suatu daerah.


c.       Reklasifikasi wilayah
Reklasifikasi, yaitu perubahan status suatu desa (lokalitas), dari lokalitas rural menjadi lokalitas urban, sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam Sensus oleh Badan Pusat Statistik.

5.      Jelaskan faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan ?
Jawab:
Pada dasarnya kerusakan lingkungan dapat disebabkan oleh :
a.       Faktor alam
-          Adanya radiasi sinar kosmik, yang bergelombang super pendek tetapi intensitasnya sangat besar sehingga mampu menembus seluruh benda yang ada di alam ini akibatnya semua benda akan mengalami penurunan kualitas secara perlahan – lahan tetapi tidak dapat di hentikan (rusak dengan sendirinya), peristiwa ini di kenal dengan istilah entrofi (Saidihardjo, bahan kuliah PKLH : 69)
-          Gejala atmosferik ( gaya ekstroge) berupa pelapukan, erosi dan sedimentasi yang mengarah kepada perataan permukaan bumi (gradasi)
-          Kebakaran hutan karena proses alam di musim kemarau
-          Gempa bumi karena penyebab dislokasi lapisan tanah
-          Banjir besar dan gelombang laut (akibat gempa maupun badai)
Proses alam berjalan sangat lambat sehingga kerusakan yang terjadi dapat dipulihkan oleh alam sendiri (homestatic) dengan proses yang bersifat membangun
b.      Faktor manusia
Menurut Chiras (1991) kerusakan alam terrutama disebabkan oleh perilaku manusia yang bermentalitas frontier, orang – orang yang mempunyai sifat:
1.      skin – ecapsulated, sifat egois yang terbungkus dalam jiwa
2.      cavalier attitude ( sikap sombong)
3.      reaffairmation throught materialism (menatap diri melalui  ukuran materi)
4.      biological imperialism (imperialism biologis)
5.      derived self ( benarnya sendiri)
6.      judeo – chirtian teaching (ajaran agama ) yang ditafsirkan bias













A. Pengertian PKLH
Pendidikan Kependudukan  Lingkungan Hidup (PKLH) adalah suatu program kependudukan untuk membina anak didik memiliki pengetahuan, kesadaran, sikap, dan perilaku yang rasional serta bertanggung jawab tentang pengaruh timbal balik antara penduduk dengan lingkungan hidup dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
B. Sejarah Pendidikan Lingkungan
Pendidikan lingkungan telah dikembangkan di berbagai negara selama beberapa tahun. Titik penting dalam perkembangan pendidikan lingkungan terjadi pada tahun 1972, ketika para perwakilan yang hadir dalam Konferensi PBB mengenai “Human Environmental” di Stokholm , Sweden merekomendasikan bahwa PBB mengembangkan sebuah program internasional untuk pendidikan lingkungan. UNEScO menindaklanjuti rekomendasi tersebu dengan mendanai serangkaian lokakarya dan konferensi pendidikan lingkungan di seluruh dunia. Di tahun 1975, perwakilan dari negara-negara anggota bertemu di Belgrad, bekas Yugoslavia (in the former Yugoslavia ), menguraikan pengertian dasar dan tujuan dari pendidikan lingkungan. Kemudian di  tahun 1977, perwakilan dari lebih 60 negara berkumpul di Tbilisi , untuk menindaklanjuti hasil pertemuan di Belgrad. Para delegasi untuk kedua konferensi internasional ini meratifikasi definisi pendidikan lingkungan, juga seperangkat tujuan sebagai berikut:
Pendidikan Lingkungan adalah Sebuah proses yang bertujuan dalam membangun populasi dunia yang berkesadaran dan memiliki kepedulian terhadap lingkungan secara keseluruhan dan berbagai problem yang terkait dengannya, dan yang mana memiliki pengetahuan, sikap, keterampilan, motivasi, dan komitmen untuk bekerja secara individu dan bersama-sama untuk menemukan penyelesaian terhadap masalah-masalah yang saat ini muncul dan mencegah munculnya masalah baru.
** Konferensi lingkungan hidup sedunia ( 5 juni 1972 ) di Stockholm Swedia dikenal sebagai hari lingkungan hidup sedunia.
C. Tujuan Pklh
PKLH adalah suatu program kependudukan untuk membina anak didik memiliki pengetahuan, kesadaran, sikap, dan perilaku yang rasional serta bertanggung jawab tentang pengaruh timbal balik antara penduduk dengan lingkungan hidup dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Kemudian objek yang menjadi medan studi PKLH selalu berkaitan dengan masalah kependudukan dan kelestarian lingkungan hidup.
Dari semua uraian tersebut maka tujuan dari Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) adalah sebagai berikut :
1.      Mengembangkan pengetahuan tentang konsep kependudukan dan lingkungan hidup.
2.      Mengembangkan kesadaran terhadap adanya masalah kependudukan dan lingkungan hidup.
3.      Menumbuhkan kesadaran akan perlunya mengatasi masalah kependudukan dan lingkungan hidup.
4.      Mengembangkan pengetahuan tentang adanya hubungan timbal balik antara penduduk dengan lingkungan hidup.
5.      Mengembangkan sikap positif terhadap pembentukan lingkungan hidup yang serasi yang menjamin kelangsungan hidup manusia.
6.      Mengembangkan keterampilan untuk membina keluarga dan kelestarian lingkungan hidup.
7.      Mengembangkan partisipasi aktif dalam usaha meningkatkan kualitas penduduk dan kelestarian lingkungan hidup.

DASAR-DASAR DAN PRINSIP PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP 
a. Prinsip pengelolaan lingkungan hidup : 
1. Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya. 
2. Mewujudkan manusia sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan. 
3. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana dan diolah secara optimal semata demi kesejahteraan masyarakat. 
4. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk generasi yang akan datang. 
b. Dasar-dasar pengelolaan lingkungan hidup : 
Untuk memberikan dasar hukum yang kuat tentang usaha pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat dalam melaksanakan pelestarian alam maka di buat peraturan perundang-undangan tentang lingkunngan.

Ada tiga teori mengenai pengertian etika, yaitu: etika Deontologi, etika Teologi, dan etika Keutamaan. Etika Deontologi adalah suatu tindakan di nilai baik atau buruk berdasarkan apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban. Etika Teologi adalah baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan atau akibat suatu tindakan. Sedangkan Etika keutamaan adalah mengutamakan pengembangan karakter moral pada diri setiap orang. 

Hal-hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan penerapan etika lingkungan sebagai berikut:
a.    Manusia merupakan bagian dari lingkungan yang tidak terpisahkan sehngga perlu menyayangi semua kehidupan dan lingkungannya selain dirinya sendiri.
b.   Manusia sebagai bagian dari lingkungan, hendaknya selalu berupaya untuk emnjaga terhadap pelestarian , keseimbangan dan keindahan alam.
c.    Kebijaksanaan penggunaan sumber daya alam yang terbatas termasuk bahan energy.
d.   Lingkungan disediakan bukan untuk manusia saja, melainkan juga untuk makhluk hidup yang lain.


No comments:

Post a Comment